16

115 16 0
                                    

26 Desember 2011
Gwangju, Korea Selatan.

Hoseok kembali ke kehidupan nya yang normal lagi. Hidupnya kembali lagi berjalan seperti biasa.

Tidak ada kekonyolan, kegilaan, dan kegembiraan lagi. Hidupnya kembali 'datar' seperti dulu lagi.

Dulu, sebelum ia bertemu dengan eun ae.

"Hyung! Ayolah bersemangat sedikit! Ini kan hari kelulusanmu!" Jimin sebagai sahabatnya, untungnya masih ada di sampingnya.

"Eum ya.. baiklah"

"Aigo.. sepertinya saat hae ra noona wafat, kau tidak sesedih ini. Saat di tinggal eun ae, kau sudah seperti mayat hidup saja, ckck" ledek jimin.

Hoseok menatapnya sinis. "Apa maksudmu?"

"Ah, tidak kok.. hehe"

Jimin yang takut dengan hoseok langsung meninggalkannya sendirian.

Hoseok kembali merenung. Dia benar-benar merindukan sosok eun ae. Sejak ia pergi, ia tidak pernah mengabari hoseok lagi.

Hidupnya terasa hambar lagi tanpa eun ae. Jung Eun Ae, sosok yang selalu menghibur hoseok disaat ia sedih, menemani hoseok setiap saat, dan selalu mengajak hoseok bersenang-senang.

"Eun ae.. aku rindu bertengkar lagi denganmu, haha" gumam hoseok.

#######

Saat itu, hoseok semakin fokus dengan dance nya. Ia mengikuti dan memenangkan banyak sekali perlombaan dance, salah satunya menjadi juara pertama dalam perlombaan dance tingkat nasional.

Hal itu membuatnya terkenal di gwangju. Semua orang mengenalnya. Semua orang mengakui kehebatan dance nya.

Orang tua nya bangga sekali padanya, khususnya ibu nya yang sudah mendukung penuh minat dance nya.

"Aku menjadi juara 1 di perlombaan dance tingkat nasional. Ini hebat! Semua orang di gwangju mengenalku. Wah, aku tak menyangka! Untungnya kau tidak ikut perlombaan itu, karena jika kau ikut, maka kau yang akan menang -,- dance mu itu kan lebih hebat daripada aku, hahaha"

Lagi dan lagi, hoseok masih saja terus mengirimi eun ae pesan. Padahal, eun ae tidak akan membalasnya, ataupun menerima pesannya.

"Ah.. andai kau disini.. pasti, kau orang yang paling senang saat mengetahui hal ini. Kita pasti merayakannya" gumam hoseok kembali sedih saat teringat dengan eun ae.

"Aish Jung Eun Ae kau menyebalkan! Padahal kau manusia yang sangat menyebalkan, tetapi kenapa aku sangat merindukanmu?! Aish, kau kejam eun ae! Kau kejam sudah meninggalkan ku begitu saja!" Gerutu hoseok sambil memukul foto eun ae.

#######

Sementara itu, Eun Ae sedang sibuk menjalankan perusahaan ayahnya di Turki. Awalnya ia sangat senang bisa tinggal dengan ayah nya lagi, tapi..

"Ayah... mereka, siapa?"

Eun ae sangat terkejut saat melihat ayahnya sedang asik makan bersama dengan seorang perempuan dan 3 anak kembar.

"Ah eun ae.. mereka, keluarga barumu. Wanita ini, istri ku. 3 anak kembar ini, adik tirimu" jelas ayahnya.

Dengan penuh emosi, eun ae menyiramkan ayah nya sendiri dengan segelas air di dekatnya.

"DAN KAU BARU MEMBERITAHU KU TENTANG INI?! AKU CAPEK-CAPEK MENG SUKSESKAN USAHA MU, DAN KAU MALAH BERSENANG-SENANG DENGAN MEREKA? AYAH.. KAU TIDAK ADA BEDANYA DENGAN IBU!" Teriak eun ae penuh emosi.

Ayahnya diam saja dan mulai merasa bersalah.

Saat itu juga eun ae pergi dari tempat itu.

#######

BYURRR

Eun ae menyeburkan dirinya di sebuah kolam renang dirumahnya.

Ia mencapai dasar kolam, dan duduk meringkuk sambil terus menangis.

Menangisi hidupnya yang sangat hancur.

Dimulai dengan pertengkaran orang tua nya yang berujung perceraian. Ibunya membawa nya ke Jepang dan meninggalkan ayahnya di Turki sendirian.

Di Jepang, ibu nya bertemu dengan seorang pria, dan ibunya pun jatuh cinta padanya. Mereka hendak menikah, tetapi pria itu tidak ingin eun ae tinggal bersama mereka.

Makadari itu, ibunya membawa eun ae ke Korea, tempat dimana neneknya eun ae tinggal sendirian disana.

Ya, ibunya eun ae meninggalkan eun ae disana, dan eun ae pun hidup dengan neneknya.

Sedangkan ibunya? Ia kembali ke Jepang dan hidup bahagia bersama suami barunya

Setelah neneknya eun ae meninggal, eun ae hidup sendirian disana. Padahal, saat itu eun ae masih seorang siswi kelas 3 menengah pertama.

Ia membutuhkan uang untuk  biaya hidupnya. Makadari itu, ia menjual rumah neneknya dan uang nya ia gunakan untuk biaya hidupnya sehari-hari.

Dan, saat ia kelas 1 menengah akhir, ia bertemu dengan jimin dan taehyung, dan mereka bertiga pun sekelas.

Sampai akhirnya, jimin mengajaknya masuk ke klub dance neuron, agar eun ae mendapatkan tempat untuk tidur.

Begitulah cerita yang sebenarnya. Bukan eun ae yang kabur dari rumah, melainkan, ia yang dibuang oleh ibunya.

"Jadi.. tidak ada yang membutuhkan ku, ya? Ayah.. ibu.. mereka sudah bahagia dengan keluarga baru mereka. Apa, mereka tidak memikirkan keadaan ku, walaupun sedikit?"
Pikir eun ae.

"Kalau begitu.. untuk apa aku masih hidup? Toh, tidak ada yang menginginkan ku juga"

Sedikit demi sedikit, oksigen yang ada di mulutnya, ia lepaskan. Ia sudah tidak punya niatan lagi untuk hidup.

Sampai akhirnya, tiba-tiba otaknya menayangkan wajah hoseok yang sedang tersenyum manis.

"Eun ae.. jangan tinggalkan aku!"

Sontak, eun ae langsung membuka matanya dan berenang ke atas.

Setelah menepi, ia langsung naik ke atas dan berbaring di tepi kolam.

"Ya.. aku masih punya 1 harapan lagi untuk hidup, yaitu hoseok. Jung Hoseok~ haha, bagaimana bisa aku lupa dengannya?" Eun ae mengacak-acak rambutnya.

"Aku harus menemukan harapan ku lagi!"

Just HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang