Setelah makanan nya sudah matang semua, seokjin dan eun ae ikut berkumpul dengan yang lainnya.
Mereka terlihat bersenang senang atas rilisnya mixtape hoseok.
Setelah ketujuh lagu nya selesai, seokjin tiba-tiba mengambil mic yang ada di tangan Jungkook. "Hey.. hey.. tolong dengarkan ini sebentar. Aku ingin bicara"
Semuanya langsung terdiam.
Seokjin menatap wajah member satu persatu, dan juga eun ae. Seokjin menatap eun ae lama. Lalu, ia menarik tangan eun ae untuk berdiri di sampingnya.
"Aku dan eun ae sudah putus sekarang" ucap seokjin sambil merangkul eun ae.
"APA?!" Teriak semua member berbarengan, kecuali eun ae dan hoseok.
"Tidak mungkin.." gumam Namjun.
"Mengejutkan.." jimin menggelengkan kepalanya.
"Tapi kenapa??" Ucap Jungkook kesal.
Yoongi dan taehyung hanya melongo.
"Ah ya benar. Jadi jangan menggoda kami berdua lagi" eun ae melepas rangkulan seokjin dan kembali duduk di samping Jungkook.
"Ah, ayo kita minum, haha. Jimin sudah berbaik hati mengambilkan soju untuk kita. Ayo!" Ucap hoseok mengubah suasana menjadi menyenangkan kembali.
"Hoseok benar! Ayo! Sudah tidak usah dipikirkan. Kami putus secara baik-baik. Jadi jangan khawatir" sahut seokjin.
"Okee!" Seru semuanya.
#######
Paginya..
Eun ae membuka matanya sedikit demi sedikit. Ia sadar bahwa ini bukan di kamarnya. Ia masih ada di dorm BTS.
"Eum.. ini kamarnya hoseok. Mengejutkan bahwa ada kamar pria se bersih dan se rapih ini" gumam eun ae sambil tersenyum.
Ia beranjak dari tempat tidur dan melihat ke kaca. "Astaga, berantakan sekali aku ini, haha" gumam eun ae yang melihat rambutnya yang sangat berantakan.
"Masa bodo lah, haha" eun ae langsung keluar dari kamarnya. Di ruang tamu, ia melihat semua member BTS tidur di lantai. Disana sangat berantakan sekali. Botol soju yang berserakan, gelas dimana-mana, kardus pizza yang berserakan, serta saus pizza yang tercecer di lantai.Tapi tidak ada hoseok disana.
"Ugh, mual" eun ae menutup mulutnya dan langsung berlari ke toilet.
"Hoekk..ugh" eun ae mengelap mulutnya sembarang setelah ia memuntahkan isi perutnya.
"Kau tidak apa-apa?" Suara hoseok terdengar dari luar toilet.
"Jangan khawatir" teriak eun ae.
Tak lama eun ae pun keluar dari toilet. Diluar sudah ada hoseok yang sudah setia menunggunya sambil menyodorkan segelas air putih.
"Kau minum banyak sekali semalam" ucap hoseok sambil memperhatikan eun ae yang sedang minum.
"Haahh.. benarkah? Haha" eun ae terkekeh pelan.
"Karena kau semalam minum, aku jadi tidak minum. Kau selalu membuat masalah setiap mabuk, makanya aku tidak bisa minum" gerutu hoseok.
"Kau bisa minum kalau kau mau. Kan aku yang membuat masalah" balas eun ae santai.
"Ck.. masalah yang kau buat itu keterlaluan, tau! Waktu itu kita pernah minum bersama dirumahku, lalu kau mabuk, lalu kau langsung memaksa buka bajuku. Apa-apaan itu" hoseok menatap eun ae tajam.
"Dasar mesum" lanjutnya.
"YA! Kau tahu kalau orang mabuk itu tidak sadar, jadi aku melakukannya secara tidak sadar. Kenapa kau selalu membahas itu coba?" Balas eun ae kesal.
"Karena itu lucu untuk diingat. Hahahahaha. Saat itu aku takut sekali denganmu yang tiba-tiba jadi agresif seperti itu" ledek hoseok.
"Ah sudahlah lupakan" ucap eun ae kesal.
"Hey.. aku lapar. Kau masak sana" pintah hoseok
"Malas" balas eun ae singkat.
"Ck, selalu saja seperti itu!" Omel hoseok. "Yasudah aku minta wanita lain saja untuk memasakkan sesuatu untukku"
"Yasudah sana. Aku tidak peduli" balas eun ae.
"Ck, kau! Masak atau aku beritahu member tentang hubungan kita?" Ancam hoseok.
"Ugh, oke oke!" Decak eun ae kesal.
"Nah begitu dong" hoseok tersenyum.
"Ugh seperti tidak ada restaurant saja" gerutu eun ae sambil berjalan ke dapur.
Eun ae pun akhirnya memasakkan sarapan pagi untuk hoseok. Sedangkan hoseok, ia membersihkan semua sampah yang ada di ruang tamu.
Setelah selesai membersihkannya, hoseok langsung pergi ke dapur untuk menghampiri eun ae yang sedang sibuk memasak.
"Masak yang enak ya sayang" bisik hoseok yang sudah memeluk eun ae dari belakang.
"Ah, lepaskan! Nanti kalau ada yang lihat bagaimana?!" Omel eun ae.
"Tidak mau~"
"Hoseok-ah! Ugh!" Eun ae memukul punggung tangan hoseok dengan kencang.
"Aw, argh! Sakit" hoseok mengelus punggung tangannya.
Eun ae langsung mematikan kompornya.
"Ah maaf" eun ae langsung mengelus telapak tangan hoseok.
Hoseok pun langsung mencium kening eun ae.
"Hehe" hoseok cengengesan setelah mencium kening eun ae tanpa izin.
Sontak, eun ae langsung menjitak kepala hoseok. "Sudah kubilang jangan bermesraan di dorm! Nanti kalau ada yang lihat, kita putus saja, mau?" Eun ae pun langsung lanjut memasak.
"Ish, menyebalkan!" Gerutu hoseok dan langsung duduk di meja makan.