PROLOG + PRAKATA

1.2K 33 0
                                    

"... mau kamu apa?"

Bibir mungil bagian bawahnya yang mulai bergetar ia gigit. Gadis berambut panjang itu meremas rok spannya. Telapak tangannya bahkan sudah mengembun sejak tadi. Matanya kini mengedar ke kanan dan kiri, menatap suasana sekitar toilet yang begitu sepi. Ya Tuhan! Ia mendadak gelisah, sebisa mungkin berusaha untuk meredam ketakutan saat menghadapi laki-laki seumuran di depannya yang semakin mendekat.

"Mau gue?"

Ia menelan salivanya, menunggu jawaban dengan jantung berdebar hebat.

Lelaki itu tersenyum manis. Tangannya lalu menunjuk ke arah bibir si gadis. Ia benar-benar menginginkannya. Sesuatu yang selalu ia bayangkan sejak lama.

"Dasar mesum!"

Ia terkekeh geli saat ekspresi lawan bicaranya sangat ketakutan, terlihat sekali meski berusaha ditutupi.

"Lo takut, Seilla?"

"Gak!"

"Cih, lo cuma pura-pura gak takut."

Gadis bernama Seilla itu mengatur napasnya yang gusar. "Minggir! Biarin Seilla pergi!"

"Gak akan, sebelum lo jadi pacar gue."

"Udah Seilla bilang! Seilla gak mau!"

"Kenapa?"

"Kamu jahat! Baru kali ini Seilla ketemu sama orang sejahat kamu!"

"Ck!" Ia berdecak kasar. Sikapnya yang tenang kini berubah dalam sekejap. Tatapannya nyalang dan sinis.

"Lo cantik, tapi munafik. Seilla Liova."

Jleb. Mata Seilla berkaca-kaca mendengar ucapan yang sangat menyakitkan barusan. Rasanya ada pecahan beling yang menggores tajam. Seilla menahan isakannya sekuat tenaga, ia tidak ingin menangis di depan orang asing.

"Gak usah sok jual mahal. Lo bersikap ramah ke semua orang, tapi selalu nolak setiap cowok yang nembak. Murahan lo jadi cewek!"

Cukup! Seilla tidak ingin mendengar apa-apa lagi! Itu sudah keterlaluan! Apa belum puas dia membuat hatinya terluka? Seilla merasakan matanya semakin memanas, tenggorokannya juga terasa sakit karena terus menahan tangis.

"Dan sialnya, gue masih tetep suka sama lo."

Seilla melangkah mundur saat cowok itu semakin mendekatinya. Selangkah, dua langkah, dan tepat di langkah ke tiga, Seilla terpaksa berhenti karena punggungnya menabrak tembok. Hal itu membuat si lelaki tersenyum penuh kemenangan.

"Jangan mendekat ... tolong, jangan sentuh Seilla!" mohon Seilla dengan suara gemetar.

Cowok itu menyeringai. Hanya dengan sekali hentakan ia langsung memepetkan tubuhnya pada Seilla hingga Seilla menahan napas. Tangan kanannya ia letakkan di samping kepala Seilla, sementara kanan kirinya mengunci pinggang Seilla. Jarak mereka sangat dekat sekarang.

"Seilla ... kenapa lo gak terima cinta gue?" Ia mengangkat dagu gadis itu, menatap wajahnya yang benar-benar cantik dan manis. Pandangannya lalu terhenti di bibir merona Seilla.

Seilla berusaha melepaskan diri, namun, sungguh, untuk menyentuh cowok di depannya saja ia sudah sangat jijik! Seilla menggeleng pelan. Seolah memohon agar lelaki itu tidak berbuat macam-macam.

"Lo bener-bener cantik."

"Apa itu alasan kamu suka sama Seilla?"

"Ya. Lo cantik, modis, dan ... seksi." Ia mengedipkan mata di akhir kalimat.

Sinting!

Rasanya Seilla ingin muntah di wajah cowok berengsek itu! Ia tidak habis pikir kenapa ada orang semacam dia yang hidup di dunia! Apa dia tidak punya otak dan akal sehat?

Setelah memberanikan diri, Seilla menendang daerah vital si cowok dengan lututnya, sangat keras hingga menimbulkan bunyi bugh!

"KYAAA!"

"Awww! Sialan!"

Sekencang mungkin Seilla berlari. Ia berhasil lepas dari manusia paling menyeramkan dan menjijikan di masa SMP-nya. Kejadian itu selalu ia ingat sampai sekarang, meski ingin sekali dilupakan. Ya, penutup masa putih biru yang memuakkan.

Sejak peristiwa itu, satu prinsip Seilla di masa SMA:

Ia harus terlihat cupu. Harus.

🌸🌸🌸

Assalamu'alaikum semua!

Selamat datang di cerita Be Myself

Ini adalah novel ke dua aku

Sebelum baca, aku saranin siapin hati sekuat baja biar bapernya gak overdosis ya wkwk.

Kalo kamu gak mau ketinggalan kisah gemes Seilla dan Arland, terus pengen bacanya gak pake kuota alias offline, tambahin Be Myself ke perpustakaan dan readinglist oke;)

Cerita ini mengandung banyak misteri, jadi bacanya jangan diskip-skip, pelan-pelan aja ya, ngalir dan nikmati sebelum muncul konflik-konflik yang bikin geregets.

Di setiap part gak ada Author note / catatan, jadi kamu bacanya bisa tenang. Aku bakal kasih note di part terakhir aja.

Selamat membaca!

Jangan lupa vote dan komen😚

Be Myself (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang