9- Tatapan teduh

1.5K 60 0
                                    

"Kenapa tatapan gadis itu seakan menenggelamkan gue disana. Apa yang gua rasain sebenarnya?"

Andreo George Braham

Andreo baru saja menuju kelasnya, tetapi sebelum itu ia menoleh pada seseorang yang memanggil namanya. Ternyata yang memanggil itu adalah Reva

Reva Diorald, ketua geng cabe yang memakai pakaian ketat, rambut dicat ombre biru. Ia yang notabanenya tukang bully disekolahnya hanya karena ada yang mendekati Andre dkk selain dirinya dan teman temannya

Dira Fanetra , wakil ketua geng cabe yang mempunyai sifat dan perilaku sama.

Leora Emerald, yang paling lemot dari pada teman temannya, makanya ia selalu kena omelan dari sang ketua.

Angel Qiella , yang paling tinggi dan paling pintar daripada semua teman temannya. Tetapi ia masih memiliki perasaan sebagai wanita. Ia juga bukan seseorang yang kejam. Ia hanya ingin mengikuti teman temannya karena, ia ingin tenar tapi dengan cara yang salah

Back to story

"Hai sayangku, aku kangen banget ama kamu. Kamu emang gak kangen apa ama aku" ucap Reva sembari bergelayut manja dilengan kokoh Andreo

"Lepas" ujar Andreo dingin

"Ih sayang kok kamu gitu sih sama aku" ucap Reva sambil mencebikkan bibirnya

"Lepas!" Bentak Andreo sambil melepaskan tangan Reva dari lengannya dengan kasar lalu pergi dari hadapan Reva  tanpa mempedulikan Reva yang terus memanggil namanya

"Liat aja gua bakal bikin lu bertekuk lutut dihadapan gua" ujar Reva menyeringai licik.

...
 

                     

"Hai kak" sapa Aurel tersenyum manis sambil membawa  kotak bekal pada Andreo yang melintas didepan dirinya tetapi langsung pergi begitu saja dan ia langsung mencengkal tangan Andreo

Langkah Andreo pun langsung terhenti karena merasa tangannya yang dicekal oleh seseorang.

Dan benar saja yang mencekalnya adalah Aurel, adik kelasnya yang baru menyapanya dan langsung saja ia berbalik dan melemparkan tatapan dingin pada Aurel

"Hm maaf kak gak sengaja" Aurel yang melihat tatapan dingin itu langsung melepas cekalan pada tangan Andreo

"Apa?" Tanya Reo dingin

"Hmm.. ii-ni ka-k a-ku mau kasih bekal ini pada kaka" gugup Aurel dengan menundukkan kepalanya menghindari tatapan dingin Reo

"Gak butuh" ketus Reo

Refleks, Aurel mengangkat kepalanya dan menatap mata hazel milik Reo dengan dalam

Andreo yang melihat Aurel menatap dirinya dalam langsung mengunci pandangan tersebut.

Mereka saling bertatapan satu sama lain seakan enggan melepaskan tatapan itu

"Teduh amat dah tatapannya"batin Andreo kagum

Aurel yang menyadari hal itu lansung menghentikan kontak mata itu lalu melihat arah lain.

"Maaf kak. Aku cuma mau kasih bekal ini doang" ucap Aurel tanpa menoleh pada Reo

"Gua bilang gak usah ya gak usah susah amat sih"ketus Reo

"Wiuhh tadi kakak ngomongnya panjang amat loh kak. Coba aja kakak ngomong panjang kayak gitu tiap hari pasti jadi gak serem deh ehhe" celetuk Aurel terkekeh saat mengucapkan kalimat terakhir itu

Andreo hanya memutar bola matanya jengah. Ia bingung terhadap gadis dihadapannya ini.

Lagi serius serius ngomong malah bercanda. Eak serius jangan serius serius ah nanti sakit loh. Heheh

"Hehe sorry ya kak aku ngomongnya gak nyambung ya" ucap Aurel sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Andreo sebenarnya sudah gemas pada gadis didepannya ini. Sebenarnya ia ingin mengacak acak rambut gadis ini karena gemas.

Tapi karena ia gengsi melakukannya makanya tidak jadi. Perlu digaris bawahi kalau ia gengsi

"Kakak yakin gak mau kalo gak mau yaudah"ucap Aurel lalu berbalik badan dan melangkah pergi

Baru satu langkah suara Andreo yang memanggilnya membuat langkahnya terhenti

"Rel" panggil Andreo tanpa sadar

"Ya kak" jawab Aurel antusias

"Eh. Itu bekalnya buat gua kan yaudah sini" Adreo langsung merampas bekal itu kasar dan langsung menuju kekelasnya

Aurel yang melihat tindakan Andreo padanya, sangat terkejut. Bagaimana tidak terkejut.

Lelaki itu baru saja menolak pemberiannya dan ini malah menerimanya dan pergi gitu aja

Aurel menutup mulutnya yang hampir saja lepas landas ingin berteriak dan ingin berloncat loncat girang.

Kalau saja ia tidak ingat ia disekolah pasti sudah dianggap orang gila. Haha

Aurel langsung pergi menuju kelasnya dan menceritakan semuanya pada Mesyha

"MESYHA GUA SENENG AMAT AHH" teriak Aurel alay

Semua murid yang berada dikelasnya menoleh pada Aurel yang berteriak itu

"Apaansih rel ngapain lu teriak teriak" tanya Mesyha

"Gua seneng amat syha" girang Aurel

"Seneng napa dah lu?"

"Bekal gua langsung diterima gitu aja ama Reo" girang Aurel

"Emang biasanya gitu kan" ucap Mesyha santai

"ih emang tapi kan itu dia nerimanya gua langsung gua kasih lalu gua pergi" sewot Aurel

"Hehe iya ya gua kok lupa" ucap Mesyha cengengesan. Aurel hanya memutar bola matanya malas

"Pagi anak anak keluarkan buku sejarah kalian kita lanjutkan materi kita pada minggu yang lalu" ucap guru sejarah, Pak Agung dengan nada tegasnya

Dan pelajaran pun mulai. Semua murid murid melihat Pak Agung yang menjelaskan materi dengan fokus. Mereka takut kena hukuman. Caelah bisa aja. Eheh

                             ...

ANDREL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang