24- Pengakuan Menyerah

1.9K 61 0
                                    

"Jika kau terganggu dengan kehadiranku, maka aku akan berhenti untuk mengejarmu dan membiarkanmu untuk mencari cinta yang kau inginkan"

Aurelia Vanesha Linavaer


Hari ini, Aurel berangkat pagi pagi sekali. Ia ingin kekelas Andreo. Ingin ingin menyampaikan pengakuan menyerahnya. Ya ia ingin menyerah, kerena ia tahu kalau Andreo tidak menginginkannya di hidup Andreo. Aurel sudah memantapkan hati dan jiwanya untuk menyerah mendapatkan cinta Andreo. Ia ingin mengakhiri pendekatannya pada Andreo

Ia sendiri masih sakit hati karena Andreo menganggapnya sebagai wanita murahan.
Tak lama Aurel menunggu lama, Andreo datang dan langsung duduk dibangkunya.

Andreo tak melirik Aurel sama sekali. Ia langsung menelungkupkan wajahnya dengan tangannya diatas meja. Andreo pura pura tertidur. Aurel menarik nafasnya dan menghembuskannya pelan pelan. Ia merasa gugup untuk menyatakan bahawa ia ingin menyerah.

"Kak maaf kalo pagi pagi aku udah ganggu. Aku kesini mau minta maaf ama kakak"

Aurel menghela nafas panjang. Ia merasa sangat gugup sekarang. Andreo masih pura pura tertidur. Ia tak beranjak dari tempatnya. Ia sendiri masih penasaran dengan apa yang ingin diucapkan Aurel.

"Aku minta maaf ama kakak, karena aku udah ganggu kehidupan kakak. Aku udah merepotkan kakak. Aku udah buat hidup kakak gak tenang"Aurel menghembuskan nafasnya untuk kesekian kalinya

"Ucapan kakak kemaren emang benar, kalo aku adalah wanita murahan. Karena, sikap aku ke kakak seperti mengemis cinta. Tapi asal kakak tau aku kalau aku..."

Aurel menggigit bibir bawahnya. Ia menahan air matanya yang ingin tumpah dari pelupuk matanya. Ia merasa bahwa inilah cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaanya pada Andreo.

"Kalau aku sangat sayang ama kakak. Aku cinta sama kakak. Walaupun kakak gak cinta ama aku dan hanya menganggap aku hanya angin lewat. Tapi aku sangat mencintai kakak tanpa melihat fisik ataupun materi. Aku mencintai kakak sepenuh hati aku"

Aurel meremas tangannya kuat. Ia merasa ingin menangis sekarang. Namun ia urungkan. Aurel merasa harga dirinya seperti diinjak injak karena ucapan Andreo kemaren. Ia merasa gagal menjadi wanita yang baik seperti dilihat orang orang.

"Dan aku berterima kasih ama kakak, karena kakak masih membiarkan aku untuk memendam rasa ini. Namun asal kakak tau. Aku sangat berterima kasih, karena kakak mau jadi penyemangat untuk aku masih bisa bertahan hidup. Walaupun kakak gak tau, aku sangat berterima kasih dan maaf untuk sikap sikap aku yang sebelumnya. Aku minta maaf. Dan sekarang, aku gak akan ganggu kakak lagi. Aku ingin melihat kakak bahagia sama wanita pilihan kakak, walau bukan aku wanitanya. Aku bahagia melihat kakak yang juga bahagia. Sekali lagi aku minta maaf kak"

Akhirnya, Aurel bisa bernafas lega kerena sudah menyampaikan perasaannya pada Andreo. Ia langsung keluar kelas Andreo dan menuju kelasnya.

Diambang pintu, ia berpapasan dengan Nando. Nando mengernyit bingung, kenapa Aurel berada di kelasnya.

Ia langsung menghampiri Andreo yang masih menelungkupkan wajahnya dengan tangannya.

"Re"panggil Nando pada Andreo

Andreo mengangkat wajahnya dengan satu alis terangkat.

"Apa?"jawab Andreo singkat

"Kenapa Aurel kekelas Re?"tanya Nando

Andreo hanya megedikkan bahunya acuh. Ia masih memikirkan ucapan Aurel barusan. Nando langsung menuju bangkunya di belakang Andreo dan menelungkupkan wajahnya dengan tangannya, seperti yang dilakukan Andreo tadi.

"Yah Re! Seharusnya lu senang karena gak ada yang ganggu lu lagi. Ya sekarang lu harus senang!"ungkap Andreo dalam hati

Murid murid sudah berhamburan masuk kelas karena bel sudah masuk.

~~~

"Re"panggil Kevin pada Andreo

Andreo hanya menoleh pada Kevin. Ia tak berniat menjawab panggilan Kevin

"Lu kenapa sih, gak di kelas. Gak disini diam mulu. Apalagi waktu Aurel tadi dikelas. Emang dia ngomong apa aja ama lu?"tanya Nando beruntun dengan

"Emang tadi aurel kekelas nan?"tanya Kevin

Nando mengangguk sebagai jawaban.

"Gapapa"jawab Andreo singkat

"Yaelah re kita udah temenan berapa lama kali. Kalau ada masalah cerita aja siapa tau kita bisa bantu" ucap Kevin pada akhirnya.

Andreo menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya. Lalu ia mulai bercerita alasan kenapa Aurel kekelas nya.

Kevin, Raksa dan Nando hanya manggut manggut. Lalu Raksa mengambil ponselnya yang berada disakunya lalu mengetikkan pesan kepada seseorang.

Raksa Baratajaya:
Rel? Lu masih ama netha kan?
Kalau masih ajak netha ama teman teman lu kelapangan dong:)
Gua mau nembak netha sekarang keburu masuk
Gc ya:)

Read

...

ANDREL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang