28- Arnold Comeback

1.9K 57 0
                                    

"Jika kata menjauh yang terbaik untuk kita. Aku akan memilih untuk menjauh daripada mendekat lagi"

Aurelia Vanesha Linavaer


Setelah tiga hari kemudian Aurel sadar dan beristirahat dirumah sakit. Ia memutuskan untuk berangkat sekolah. Ia menatap dirinya dipantulan cermin. Tubuhnya yang semakin kurus. Dan wajahnya yang putih semakin pucat.

Aurel tersenyum miris. Ia ingin menangis. Namun apakah menangis akan menyelesaikan semuanya?. Tak ingin memusingkan, ia turun kelantai bawah dan menuju ruang makan. Ia melahap sarapannya. Sesudah memakan sarapannya. Ia langsung pamit dan menuju sekolahnya diantar sang supir, pak budi.

Tak lama ia tiba di sekolah. Ia turun dari mobil dan menuju kelasnya sambil memasang earphone nya. Tak lama, datang motor ninja merah. Itu adalah andreo. Aurel menatap andreo sekilas lalu melangkahkan kakinya.

Andreo menatap aurel sendu. Rasa bersalahnya semakin besar. Ia bertekad jika pulang nanti akan meminta maaf pada gadis itu.

---

Kring kring

Bel bunyi sudah berbunyi. Aurel  langsung menuju parkiran dengan buru buru. Ia memicingkan matanya. Ia melihat orang sepantarannya. Seperti mengenalnya. Aurel menghampiri laki laki itu.

Laki laki itu menoleh kearah aurel. Ia langsung menghambur kepelukan gadis itu.

"I miss you" ucap laki laki itu

"I miss you too brother" jawab aurel

Laki laki itu adalah Arnold. Kakak aurel. Arnold sudah menyelesaikan petukaran pelajarnya. Arnold melepaskan pelukannya. Dan menatap aurel dengan tatapan rindu.

"Ternyata adik gua udah gede ya" ucap Arnold jahil

Aurel memukul lengan atas arnold pelan. Arnold tertawa melihat respon aurel. Lalu mencubit pipi chubby aurel dengan gemas.
Aurel memekik kesakitan dan meminta arnold agar berhenti mencubit pipi aurel.

Arnold melepaskan tangannya lalu mengusap rambut aurel dengan sayang. Ia mengajak aurel masuk mobil. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menyaksikan kejadian itu.

"Tadinya gua mau minta maaf. Mungkin gak jadi setelah gua lihat lu bahagia sama yang lain. Walau bukan sama gua" batin orang itu lalu pergi dari parkiran

----

"SYALOM MAMA PAPA. AUREL BALIK DENGAN MEMBAWA KAK ARNOLD. MANA NIH RED CARPETNYA" teriak aurel

Arnold menutup kedua telinganya.

"SAYANG JANGAN TERIAK TERIAK" balas Lisa lalu menghampiri putrinya

Lisa terkejut melihat arnold sudah pulang. Lalu ia memeluk sang putra dan membuat sang putrinya cemberut karena tidak diajak berpelukan.

"Ish mama kok gak ngajakin au sih bete deh" aurel menghentak hentakkan kakinya kesal

Au adalah nama kecil aurel. Hanya abang, dan orang tuanya yang memanggilnya seperti itu. Menurut mereka, panggilan au untuk aurel sangat menggemaskan seperti wajah aurel.

Bagaimana tidak, wajah gadis itu seperti barbie dengan kulitnya yang putih dan pipinya yang chubby membuat orang sangat betah mencubit pipi gadis itu. Tinggi badannya yang hanya 160 cm untuk ideal perempuan dan bentuk tubuhnya yang membuat gadis gadis remaja lainnya iri dengan Aurel.

And back to story

Lisa melepaskan pelukannya dan terkekeh sedangkan arnold sudah tertawa keras melihat tingkah adiknya yang menggemaskan dimatanya.

"Ulu ulu sini au ama abang aja" Arnold mendekat dan mencubit pipi chubby aurel gemas

"Ih abang jangan cubit pipi au nanti melar" aurel menepuk pipinya

Arnold hanya terkekeh "abisnya kamu ngegemesin sih. Tadinya mau abang gigit tuh pipi gara gara saking gemasnya"

Aurel menatap arnold horor. Sedangkan yang ditatap tertawa keras. Bagaimana tidak tertawa. Mata bulat aurel yang melotot membuat ekspresinya lucu.

Lisa tersenyum nanar melihat kelakuan kedua anaknya jika sudah berkumpul pasti tidak akur, namun tetap menjaga satu sama lain.

"Yaudah sana kalian ke kamar gih. Nanti malam kita makan sama sama" ujar Lisa menengahi

Aurel dan arnold mengangguk. Mereka menaiki anak tangga dan menuju kamar mereka. Lisa tersenyum sendu melihat putra dan putrinya. Ia sangat senang namun juga merasa sedih. Ia sangat mengkhawatirkan kedua anaknya.

"Semoga kalian selalu seperti ini. Jangan sampai ada yang memisahkan kalian. Mama sayang kalian". Batin Lisa sendu

Lisa kembali kedapur dan kembali memasak untuk makan siang. Aurel membuka pintu kamarnya. Ia menahan air matanya yang sedari tadi ingin tumpah. Didalam kamar, ia menangis tanpa suara. Hanya ada isakkan pelan agar tak membuat mama dan abangnya khawatir.

"Semoga kita selalu begini ya bang. Tuhan tolong beri aku waktu untuk membuat semua orang bahagia" ucap Aurel dengan isakkannya.

---

Andreo baru saja memasuki rumahnya. Ia berjalan gontai seperti kehilangan asupan gizi. Jessica memperhatikan putranya. Ia bingung melihat tingkah andreo. Jessica pun menghampiri andreo yang sedang terduduk di sofa ruang keluarga.

"Sayang kamu kenapa nak?" Tanya Jessica lembut. Andreo menggelengkan kepalanya.

Jessica menghela nafas ringan. Ia menatap putranya. Andreo hanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

Jessica menyentuh bahu andreo lembut. "Kamu ada masalah bilang sama mama"

"Tadi disekolah. Mama tau kan aku tadi niatnya mau minta maaf ama aurel yang udah aku kasarin" ujar Andreo mulai bercerita

Jessica mengangguk.

Andreo mengusap wajahnya kasar. "Terus niatnya aku mau nyamperin aurel terus minta maaf. Tapi waktu aku mau nyamperin aku liat dia bahagia ama cowok lain. Tapi cowok itu arnold ma sahabat aku yang lagi dinegeri orang untuk pertukaran pelajar"

Jessica mengangguk dan menatap putranya jahil" jadinya kamu lagi cemburu ama aurel yang kamu maksud"

Pipi andreo terasa memanas. Ia tak terima dibilang mamanya bahwa ia cemburu pada aurel. Andreo menggelengkan kepalanya lalu menatap mamanya yang sedang menatapnya jahil.

"Ih mana ada aku cemburu. Udah ah aku mau kekamar aja. Cerita ama mama yang ada aku dijahilin" tukas Andreo lalu menuju kamarnya

Jessica terkekeh. Ia hampir saja terlupa dengan janjinya yang ingin ia bilang pada andreo.

"NANTI MALAM KITA MAKAN MALAM KELUAR JAM 7 YA AMA SAHABAT TEMAN MAMA AMA PAPA OKE ANDREO" Teriak Jessica

"IYA MA" jawab Andreo dari lantai atas.

...

ANDREL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang