36- Harus bahagia

1.7K 46 0
                                    

"Bagaimana aku bisa bahagia jika tanpa dirimu?"

Andreo George Braham




Mereka kembali kekelas. Selama jam pelajaran, Andreo sama sekali tidak fokus. Memang matanya menghadap ke papan tulis, namun pikirannya kemana mana.

Pak Bondan, guru terkiller di Sma Braham, menatap Andreo yang masih asik melamun dengan tatapan ganas seperti ingin memakan andreo saat ini juga.

Arnold, yang berada di samping andreo menyenggol lengan andreo hingga laki laki itu kembali sadar dari lamunannya.

"ANDREO KAMU TADI DENGAR GAK YANG SAYA JELASKAN" sentak Pak bondan menggebu

Andreo menatap pak bondan malas, "saya dengarin kok pak" bohongnya

"Kamu bohong sama saya kan?!"

"Buat apa saya bohong. Buang buang tenaga" ujar andreo dingin

"Kalo kamu ngelamun lagi, saya suruh kamu keluar kelas dan tak belajar materi ini"

Andreo hanya mengangguk. Pak bondan kembali mengajar. Tak lama bunyi istirahat pun berbunyi, pak bondan mengakhiri pelajaran dan keluar kelas. Siswa siswi berhamburan keluar kelas.

Andreo tak bergeming dari tempatnya. Arnold sudah mengajaknya makan dikantin, namun ia menolak. Ia ingin sendiri. Lalu melangkahkan kakinya menuju rooftop.

Setiba di rooftop, ia duduk dibangku panjang dan merenungi semua kejadian yang ia alami. Ia mengambil rokok yang berada di sakunya. Ia menghisap rokok itu. Mungkin ia sudah mengingkari janjinya dengan aurel agar tidak merokok. Dan ia lagi lagi memikirkan gadis itu.

Raksa diam diam mengikuti andreo dari belakang tapi tidak diketahui laki laki itu. Ia terkejut melihat andreo yang sedang menghisap barang haram itu. Tanpa berpikir, ia menghampiri andreo lalu mengambil rokok itu dan menginjaknya.

Andreo terkejut dan membelakkan matanya. Ia terkejut melihat raksa yang berada dihadapannya.

"Lu dari kapan disitu?"tanya andreo

"Dari tadi" jawab raksa singkat

Berarti dari tadi raksa sudah melihat ia menghisap barang haram itu. Ia sekarang merasa bingung, sebelumnya mereka sudah berjanji, walaupun mereka bad tetapi tidak ada yang boleh menghisap barang haram itu.

"Bukannya lu udah janji kalo kita gak boleh ngerokok, kenapa lu langgar?!"sentak Raksa menggebu

"Gua kacau" jawaban singkat itu membuat raksa menghela nafas kasar menghadapi sikap andreo yang sangat keras kepala.

"Gua tau lu kacau re. Walau hati lu kacau, fisik lu jangan ikutan kacau juga. Apa lu gak mikirin diri lu sendiri, tante Jessica yang nangisin lu tiap malam dan apa lu gak kasihan ama aurel. Pasti aurel sangat sedih ngelihat lu kayak gini. Lu jangan kayak gini lah re, kita tau ĺu kacau. Tapi bukan lu doang yang kacau, arnold, andreas dan teman teman aurel juga kacau kalo temannya ninggalin mereka duluan".

"Please lu jangan kayak gini re. Lu harus bahagia, jangan mikirin aurel dulu. Seminggu lagi kita un apa lu gak mikir lu mau kuliah dimana?. Lu juga harus mikirin masa depan lu re" saran Raksa dan meninggalkan andreo yang terdiam

ANDREL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang