"Don' leave me please. Karena aku tidak bisa hidup tanpamu"
Andreo George Braham
Selesai bercerita di rooftop, andreas dan andreo turun kebawah dan kembali menemui semua orang dibawah.
Saat didepan ruangan Icu, ia mengeryit bingung. Mengapa ruangan aurel kosong? Apa ia sudah sadar dan dipindahkan diruang Inap?. Semua tergiang ngiang di pikiran andreo. Begitupun dengan andreas, ia pun bingung dan merasa khawatir dengan keadaan aurel.
Semua orang menoleh kearah andreas dan andreo. Mereka terdiam dan menatap mereka dengan tatapan kosong.
"Kenapa ruang Icu kosong?Dimana aurel? Apa dia udah dipindahkan keruang inap? Kenapa pada diam?" Tanya andreas beruntun runtun
"A-a-aurel.."
"Aurel kenapa?" Potong andreo cepat
Semua saling menatap satu sama lain lali kembali menatap andreas dan andreo.
"Aurel dipindahkan ke London"
Ucapan arnold membuat kedua laki laki itu terduduk lemas. Andreas mengusap wajahnya kasar dan andreo meninju dinding rumah sakit dan darah keluar.
Semua merasa terkejut dan sedih menatap kedua laki laki itu.
"Kamu harus sabar ya sayang" Jessica memeluk andreo dan mengusap punggunya
"Tapi kenapa hiks dia pergi mah hiks" Tangis andreo pecah di pelukan mamanya
Jessica menangis sambil memeluk putranya. Jujur ia merasa menjadi seorang ibu sangat bersedih melihat putranya yang menangis untuk pertama kalinya hanya seorang gadis. Dan ia merasa bahwa putranya sangat mencintai gadis itu.
"Maafin mama sayang. Kata dokter dia harus operasi disana dan mendapatkan perawatan yang terbaik"
"Maafin mama sayang. Tapi ini demi kesehatannya dia juga. Mama gak bisa larang orangtuanya aurel untuk gak bawa dia kesana. Karena kalau dia disini dia malah tersakiti, kamu harus menunggu dia sayang"
"Apa aku harus menunggu dengan waktu yang belum dipastikan?. Aku harus tetap menunggu gadis yang aku sayang walau selama apapun itu, pasti dia akan kembali" lirih andreo dalam hati
Jessica melepas pelukannya dan mengusap air mata putranya dengan lembut. Arnold mendekat kearah andreo. Jessica menjauh dari putranya dan berada dipelukan suaminya.
Andreo tak bergeming. Ia hanya menatap kebawah dengan tatapan kosong. Arnold memeluk sahabatnya. Ia cukup tau pasti andreo sangat sedih mendengar berita ini.
"Gua tau lu sedih. Gua juga merasakan yang sama. Jadi kita harus tetap menunggu aurel pulang dengan kondisinya yang sudah sembuh total" lirih arnold dan diangguki oleh andreo
---
Langit tampak gelap. Bintang bintang tak terlihat. Langit tampak mendung. Mungkin langit juga merasakan hal yang sama pada andreo.
Hembusan angin malam terasa dikulit putih andreo. Andreo menatap langit dengan tatapan lurus. Pikirannya kacau. Fisiknya nampak lemah.
Pikirannya tertuju pada kata kata jessica dan arnold yang menyuruhnya untuk tetap menunggu aurel pulang.
"Sejauh kemanapun kamu pergi pasti kamu akan kembali. Aku janji padamu bahwa aku akan menunggumu pulang. Ingin rasanya aku berteriak dan mengatakan bahwa AKU MENCINTAIMU AURELIA VANESHA LINAVAER" lirih andreo dalam hati
Kedua mata andreo nampak mengantuk, kemudian ia memejamkan matanya dan menuju alam mimpinya.
---
Terlihat gadis cantik memakai gaun panjang berwana putih berada ditaman yang sangat indah. Andreo mendekat kearah gadis itu. Ia terkejut bahwa gadis itu adalah aurel.
"Dimana aku?"tanya andreo dan melihat sekelilingnya
Aurel tersenyum lalu mengusap pipi kanan andreo dengan ibu jarinya. "Kita berada di surga"
Andreo terkejut dan membelakkan matanya tak percaya. "Bagaimana kita bisa berada disini?"
"Tenanglah kak. Sekarang kakak berada di alam bawah sadar kakak"
Andreo terperangah mendengar sebutan 'kakak' untuknya. Saat menjalin hubungan dengan gadis ini, ia menolak dipanggil seperti itu dan menyuruh gadis ini memanggilnya dengan sebutan nama. Apa gadisnya ini marah padanya? Atau kecewa? Atau mereka sudah putus?.
"Pasti kakak bingung ya kenapa aku manggil kakak bukan dengan sebutan nama seperti biasa" tebak aurel dan diangguki oleh andreo
"Aku udah pergi dari hidup kakak untuk selama lamanya"
Jawaban aurel membuat dada andreo sesak. Ia masih tak percaya dengan ini semua. Apakah orang tuanya berbohong padanya dan mengatakan bahwa aurel melakukan pengobatan dikorea.
Aurel yang menangkap ekspresi terkejut dari andreo kembali mengusap pipi kanan andreo dengan lembut. "Maaf kak sebaiknya kakak pulang. Seharusnya kakak gak berada disini"
"Kamu harus ikut kakak pulang" ajak andreo dan dijawab gelengan oleh gadis itu
"Tempat aku udah disini kak. Kakak harus kembali dan menjalankan hidup kakak seperto biasa. Jangan pikirkan aku. Kakak harus hidup bahagia tanpa adanya aku. Tapi kakak gak perlu sedih, karena aku selalu ada disisi kakak. Yaitu disini" aurel menujuk dada andreo
Andreo menggeleng dan menangkup wajah aurel dengan kedua tangannya. "Kamu bohong kan. Kamu masih hidup kan rel. Kakak mohon sama kamu, kamu jangan pernah ninggalin kakak. Kakak janji sama kamu kakak gak akan buat kamu nangis dan sedih lagi"
Aurel menggelang kemudian menatap arah lain. Ia tak ingin andreo melihatnya bersedih, ia sudah memantapkan hatinya untuk berada ditempat ini. "Maaf kak aku gak bisa"
"Kamu harus pulang sama kakak"
Aurel menggeleng lalu bangkit berdiri dan berjalan menjauhi andreo menuju cahaya putih. Andreo kembali berteriak namun tak mengejar aurel.
---
"JANGAN TINGGALIN KAKAK AUREL"
Dada andreo naik turun. Keringat dingin membanjiri wajah dan tubuhnya. Teriakkannya yang kencang membuat Jessica dan Braham menuju kamarnya dengan langkah tergesa gesa.
"Kamu kenapa sayang" Jessica menangkup wajah andreo
"Andreo tadi mimpi ketemu aurel mah"
Jessica panik begitupun Braham. Mereka berpandangan dan kembali menatap putra mereka dengan tatapan sendu.
"Kamu mimpi apa sayang?"tanya Jessica
"Aku mimpi ketemu aurel mah. Tapi kata dia, dia udah gak ada di dunia. Kan aku gak percaya, aku ajak dia balik tapi dia gak mau. Kata dia, itu udah tempat dia dan aku gak pantas disitu. Baru dia pergi dan aku terbangun ma" ucap andreo panjang lebar
"Mah aurel masih hidup kan?" Jessica terhenyak mendengar pertanyaan andreo.
Andreo mengeryit bingung melihat mamanya yang tiba tiba terdiam saat ia bertanya seperti itu. Ia menjadi curiga dengan mamanya. Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa ia tak boleh tahu?. Sungguh semua ini membingungkan bagi andreo.
Jessica tersenyum. Bukan senyuman manis, melainkan senyuman pilu untuk mewakili perasaannya kali ini. Ia bingung, namun ia merasa anaknya harus mengetahui kejadian ini.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREL (COMPLETED)
Teen FictionAndreo George Braham, Laki laki tampan yang melebihi rata rata dan mampu memikat hati para kaum Hawa, termasuk adik kelasnya ini. Andreo sama sekali belum pernah merasakan pacaran, dan ia juga belum begitu mengenal cinta. Aurelia Vanesha Linavaer, s...