"Aku mencintaimu tanpa mengenal materi atau apapun itu. Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Dan aku berjanji akan membahagiakan kamu dengan seluruh tenagaku"
Andrel
Jam sudah menujukkan pukul 06.30. Aurel sedang bersiap siap dengan dress yang diberikan mamanya. Padahal kan hanya makan malam, kenapa harus memakai dress?.
Tak ingin berburuk sangka pada mama, akhirnya aurel menuruti perintah sang mama dan mulai mempoles wajahnya dengan bedak tabur dan mempoles bibirnya dengan Lip balm. Sudah selesai bersiap. Ia menatap dirinya dipantulan cermin. Ia memutar tubuhnya dan menatap dirinya dari atas sampai bawah.
Dress yang diberi mamanya sangat berlebihan. Dress tanpa lengan berwarna hitam elegan. Dan high heels nya berwarna silver membuat dirinya semakin cantik memukau hanya untuk makan malam biasa.
Tak ingin membuat semua menunggu. Ia langsung keluar kamar dan menuruni anak tangga menuju ruang tamu. Disana sudah ada papa, mama, abangnya, tante Jessica, om Braham dan kak andreo.
APA?! BAGAIMANA ADA KELUARGA BRAHAM DISINI!!
Aurel tak memusingkan itu. Ia menghampiri semua orang yang sedang mengobrol. Semua orang menoleh kearah aurel yang baru datang. Andreo menatap aurel dengan tatapan kagum tanpa berkedip.
"Kamu cantik rel" puji Andreo dalam hati
Ingin sekali andreo mengucapkan itu pada aurel. Namun bibirnya merasa kelu untuk mengucapkan itu.
Aurel yang merasa dirinya ditatap oleh andreo hanya menundukkan kepalanya menyembunyikan pipi putihnya yang sudah memerah akibat tatapan andreo yang lekat. Ia langsung mendaratkan bokongnya disamping Arnold.
Merasa semuanya telah berkumpul. Angga membuka pembicaraannya.
"Oh yaudah. Karena kita sudah berkumpul. Papa dan papa andreo ingin menjodohkan aurel dengan andreo" jelas angga to the point
Andreo dan aurel membelakkan matanya. Sedangkan Jessica, Lisa, Braham dan arnold hanya tersenyum penuh arti
Aurel menundukkan kepalanya menyembunyikan pipinya yang sudah merona. Sedangkan andreo sedang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gimana kalian setuju gak" tanya Braham
Aurel dan andreo hanya terdiam.
"Hei kok malah diam sih. Kalian mau gak" ulang Braham lagi
Andreo menatap papanya lalu mengangguk. "Aku setuju pah" ucapnya sambil tersenyum tipis
Aurel mendongak lalu menatap andreo serius dan hanya dianggapi dengan senyuman simpul.
"Gimana kalo kamu nak?"tanya Braham lembut
Aurel mengangguk. "kalau kak andreo setuju aku juga. Aku gak ingin mengecewakan kalian"
Jessica, braham, lisa dan angga menghela nafas lega sedangkan arnold hanya terdiam.
"Yaudah sekarang kita makan malam"ajak Angga
Mereka mengangguk setuju lalu menuju ruang makan. Hanya dentingan sendok mengisi ruang makan. Setelah selesai makan bersama, keempat orang tua mengobrol ringan.
Arnold memainkan ponselnya. Aurel menundukkan kepalanya sedangkan andreo menatap aurel dengan tatapan lekat.
"Eh aurel ajak ngobrol atau gak ajakin aja ketaman belakang" ucap Lisa
"Tapi ma.."
"Udah sana" potong lisa cepat
Aurel mendesah pelan lalu mengangguk.
"Yaudah yuk kak aku anterin ke taman belakang" ajak aurel dan diangguki andreo.
Aurel berjalan duluan dan diekori dengan andreo dibelakang aurel. Setiba di taman belakang, aurel duduk dibangku panjang sambil menatap langit.
Andreo duduk disamping gadis itu dan menatap lekat seperti tidak ingin kehilangan gadis itu. Hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Hingga aurel membuka pembicaraan.
"Mm kak kok kakak iyain perjodohannya" aurel menoleh kearah andreo
Andreo tersenyum manis lalu menatap mata bulat yang berwarna coklat itu.
"Karena kakak gak ingin mengecewakan semua orang"
Aurel terdiam. "Seharusnya gua gak usah kepedean karena merasa kalo kak andreo suka ama gua". Ucap aurel dalam hati
Andreo mengangkat satu alisnya. Lalu menatap intens aurel yang hanya terdiam.
"Tapi kakak melakukan itu karena lo juga" Andreo menggenggam lembut tangan Aurel.
"Hah"
Andreo terkekeh lalu mengusap rambut coklat gelap aurel. "Iya kakak melakukan itu juga demi lo".
Aurel semakin bingung dengan kata kata yang keluat dari laki laki itu.
"Kamu mau gak pacar kakak"
"Hah aku gak ngerti yang kakak bilang"
Andreo mengusap tangan aurel lembut dan mengenggamnya erat. "Dulu lo pernah bilang. Kalau lo akan genggam tangan kakak erat dan buat kakak jatuh cinta sama lo"
Aurel mengangguk dan mengingat kejadian itu.
"Mungkin sekarang itu waktunya yang dibilang lo itu menjadi kenyataan. Sekarang kakak udah jatuh cinta sama lo"
Pipi aurel memanas. Perutnya seperti dikelitiki oleh ribuan kupu kupu. Ia menunduk menyembunyikan wajahnya yang merona.
"Kamu mau gak" tanya andreo lembut dengan tatapan penuh cinta.
"Iya aku mau kak" ucap Aurel pelan namun bisa didengar oleh andreo.
"Apa tadi kamu bilang apa" tanya andreo pura pura tidak dengar
"Iya aku mau kak" ulang Aurel keras
Andreo tersenyum lalu menarik aurel dalam dekapannya. "Makasih aurel. Kakak akan buat kamu bahagia semampu kakak"
Aurel meletakkan pipinya di dada bidang andreo. Ia bisa mendengar detak jantung andreo yang berdetak sangat kencang.
"Iya kak"
Tuhan terima kasih. Berkat mu aku merasakan bahagia walau hanya sederhana.
Namun aku tau, banyak sekali mujizat yang kau beri. Tuhan beri aku waktu agar membuatnya bahagia.
Aku ingin berbahagia bersamanya. Lindungilah kami dari segala bahaya.
Tuhan hanya kau yang tau bahwa aku sangat mencintainya namun tak dapat mengatakannya.Aku sangat merindukan nya namun tak dapat ku jelaskan padanya.
Aku sangat bahagia bersamanya namun tak dapat membalasnya.Aku sangat mencintainya, seperti aku mencintai diriku sendiri. Namun tak akan ada yang menggantikan cintaku padamu.
Mungkin aku mencintainya hanya seperti perempuan yang mencintai laki laki yang ia sayangi.Aku sangat bahagia bertemu dengannya. Tak pernah ada kata menyesal saat aku bertemu dengannya.
Rasanya aku ingin berteriak dan mengatakan bahwa AKU MENCINTAIMU ANDREO GEORGE BRAHAM.
...
Maaf ya guys baru publis. Soallnya author paketannya sekaratt. Selama membaca readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREL (COMPLETED)
Teen FictionAndreo George Braham, Laki laki tampan yang melebihi rata rata dan mampu memikat hati para kaum Hawa, termasuk adik kelasnya ini. Andreo sama sekali belum pernah merasakan pacaran, dan ia juga belum begitu mengenal cinta. Aurelia Vanesha Linavaer, s...