"Gua mencintai lu sepenuh hati. Bukan semata mata untuk pelampiasan, tapi karena gua memang benar benar cinta ama lu. Lu percaya ama gua ya:)
Antariksa Raksa Baratajaya
Aurel mengambil ponselnya, kerena ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk
Benar saja ada pesan masuk yang tertera dengan nama 'Raksa Baratajaya'. Ia langsung membaca pesan yang di kirim Raksa
Ia langsung menuju kelas Arnetha
"Netha"panggil Aurel
Arnetha menoleh ke aurel yang memanggil nya.
"Lu ikut gua yuk"ajak Aurel dan langsung menarik tangan netha
Arnetha hanya pasrah ketika tangannya di tarik ama Aurel.
Aurel menarik tangan netha sampe lapangan. Arnetha mengernyit bingung.
Aurel yang melihat mimik wajah netha yang bingung hanya tersenyum.
Lalu, Aurel pergi meninggalkan Arnetha di lapangan.
Tak lama, Raksa datang dengan sebucket bunga di tangannya.
Lalu ia, berjongkok di hadapan Arnetha. Arnetha semakin bingung dengan semuanya.
Raksa menghela nafas panjang. Ia gugup sekarang untuk menyatakan perasaannya.
"Net" panggil Raksa
"ya"jawab netha
"Mungkin lu bingung kenapa gua jongkok di hadapan lu. Sekarang gua mau menyatakan perasaan gua ..."
Raksa mengela nafas panjang untuk kesekian kalinya. Arnetha semakin bingung sekarang.
"Mungkin gua gak kayak cowok cowok romantis. Gua cuma mau bilang, gua memang pernah suka sama seseorang dan seseorangnya itu adalah.."
Mata Arnetha berkaca kaca sekarang. Mungkin ia terlalu percaya diri kalo dirinya lah yang ditembak.
"Dan orang itu adalah Aurel. Ya gua mencintai Aurel, tapi itu dulu karena gua sekarang..."
"KARENA APA KAK. APA KARENA KAKAK GAK BISA DAPETIN CINTA DIA JADINYA KAKAK JADIIN AKU PELAMPIASAN YA KAN KAK!!"teriak Arnetha dengan mata berkaca kaca
"Bukan gitu tapi,.."
"TAPI APA KAK!"potong Atnetha cepat.
"Tapi kakak mencintai kamu. Kakak gak jadiin kamu pelampiasan kakak. Kakak benar benar cinta sama kamu sepenuh hati kakak. Kakak bukan mau menjadikan kamu semata mata hanya pelampiasan. Kakak mau tanya would yo be my girl net?"pinta Raksa
Arnetha menatap Raksa dengan mata berkaca kaca. Lalu ia mengangguk.
Raksa langsung berdiri dan memeluk Arnetha erat. Ia bahagia.
Lalu ia melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Arnetha yang mengalir di pipinya dengan ibu jarinya.
"Jangan nangis dong nanti cantiknya ilang loh"goda Raksa sembari terkekeh pelan.
Pipi Arnetha langsung memerah akibat candaan Raksa
"Cie cie netha gak jomblo lagi"teriak teman temannya
"Apaan sih gaje banget deh kalian"ucap Arnetha dengan pipi memerah
"HAHHA pipi netha dah kayak kepiting rebus tinggal dimasak aja"tawa Lily
"Tul betul betul"ucap Adinda dengan tertawa
"Berisik deh kalian"kesal Arnetha
"Cie ibu negara marah"goda Mesyha
"Kalian mau gua tabok hah"Arnetha melayangkan tangannya hendak memukul mereka.
"Ampun ampun. Kabur guyss"
Teman teman Aurel langsung berlari menghindari pukulan maut Arnetha, kecuali Aurel.
Aurel masih menatap Arnetha dan teman temannya yang berlari sambil tersenyum sendu. Namun tak ada yang menyadari arti senyuman itu.
Lalu ia menoleh kearah Raksa yang masih menatapnya dengan tersenyum.
Gadis itu mendekat ke arah Raksa dan berbisik dengan pelan, sehingga tidak ada yang mendengar ucapan nya, selain Raksa.
"Aku mohon sama kakak. Jaga netha dengan baik. Jangan sakiti dia. Itu pesan aku yang untuk terakhir kalinya kak sebelum aku pergi"bisik Aurel pelan dan bergegas pergi meninggalkan Andreo dkk dengan wajah bingung
Aurel langsung mencari keberadaan teman temannya. Ia menemukan mereka tepatnya di kantin.
Ia langsung berjalan ke arah mereka dan duduk di samping Arnetha.
Ia langsung memesan makanan dan minuman karena sedari tadi pagi ia belum sarapan. Dan sekarang wajahnya sudah pucat pasi.
Teman temannya, menoleh kearah Aurel dengan bingung.
Pasalnya, mereka melihat wajah Aurel yang pucat pasi. Mereka mengkhawatirkan keadaan Aurel yang sedang kacau.
Aurel yang merasa ditatap sahabat sahabatnya hanya tersenyum pucat.
Ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan teman temannya sekarang. Ia tidak ingin dikasihani sama orang lain.
Ia hanya ingin terlihat kuat dihadapan semua orang.
Tak lama pesanan Aurel datang, dan Aurel langsung manyantap makanan itu.
Disela sela mereka makan, Andreo dkk menghampiri mereka dengan wajah cengengesan.
"Ehhm kita boleh gak makan sama kalian disini"tanya Nando
"Duduk aja gak ada yang ngelarang kok"jawab Adinda santai
Andreo melihat Aurel yang sedang menyantap makananya dengan wajah datar.
Aurel yang merasa ditatap seseorang, mendongakkan kepalanya dan bertemu dengan mata hazel milik Andreo.
Tak lama, Aurel menyudahi kontak mata itu, langsung membuang muka kearah lain.
Andreo mendengus. Ia mungkin harus menerima konsekuensi yang sudah ia perbuat.
Tapi ia sendiri masih bingung dengan perasaannya. Disatu sisi ia senang tidak ada yang menganggunya lagi, tapi di satu sisi lagi, ia merasa kehilangan gadis itu.
Anggaplah sekarang andreo adalah laki laki egois yang menginginkan gadis itu selalu menganggunya tanpa henti.
Mungkin, yang harus dilakukan andreo adalah hanya meminta maaf karena semua perkataan dan perbuatannya yang kasar terhadap gadis itu.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREL (COMPLETED)
Teen FictionAndreo George Braham, Laki laki tampan yang melebihi rata rata dan mampu memikat hati para kaum Hawa, termasuk adik kelasnya ini. Andreo sama sekali belum pernah merasakan pacaran, dan ia juga belum begitu mengenal cinta. Aurelia Vanesha Linavaer, s...