17- Mengamuk

1.3K 58 1
                                    

"Maaf ma pa aku selalu menyusahkan kalian"

Aurelia Vanesha Linavaer

Hari ini kedua orang tua Aurel pulang dari Aussie. Mereka langsung melihat keadaan putri mereka

Mereka masuk kedalam kamar Aurel

Prang

Sret

Bruk

Shit!

Brak

Mereka terkejut bukan main. Kamar aurel bukan seperti kamar tapi seperi kapal pecah

Aurel masih mengamuk sampai sampai banyak benda yang pecah

Obat obatan yang biasa diminumya banyak yang berserakan

Mereka langsung memeluk putri mereka

Lisa sudah menangis dari tadi dan Angga menenangkan istri dan anaknya

"Kamu kee naapa hiks sayangg" lirih Lisa dalam tangisnya

"Ma apa aaku ggakk berrguna hiks ya ma"lirih Aurel

"Kata siapa sayang"Lisa mengusap rambut Aurel dengan kasih sayang

"Akuu cuma hiks nanya aja ma"

"Gak sayang, kamu jangan pernah berpikiran gitu ya"

"Iya mah hiks"Aurel sesegukan

"Sekarang kamu tidur ya sayang"Lisa mengusap rambut Aurel dengan penuh kasih sayang

"Iya mah"

Aurel menutup kedua kelopak matanya yang terasa berat. Ia segera menuju alam mimpinya

Lisa dan Angga menghela nafas berat

"Kira kira siapa yang bikin anak gua jadi gini"Lisa tersulut emosi

"Ini sudah lama sekali Aurel mengamuk terakhir saat dia mengetahui kenyataan ini" Angga pun tersulut emosi juga

"Yasudah sekarang kita kembali ke kamar yuk udah malam" Lisa menenangkan suaminya dan mereka pun keluar dari kamar Aurel dan pergi kekamar mereka untuk tidur

~~~

Baru saja melangkah menuju kelasnya ia sudah dipandang aneh oleh siswa siswi yang berada dikoridor sekolah

Bagaimana tidak aneh. Mata membengkak dan memerah, terdapat kantung mata hitam seperti panda, muka putihnya yang pucat dan bibir merah manumnya yang memutih pucat

Belum sampai menuju kelasnya. Sepanjang perjalanan ia hanya mendengar cibiran cibiran dari siswa siswi yang sedang berada di situ

"Eh itu kenapa sih Aurel?"

"Aurel serem amat dah"

"Ayang Aurel sakit ya?"

"Pucat amat gila"

"Biar apa sih kayak gitu"

"Biar dikasihanin kali ama yang laen"

"Cih! Sukanya dikasihanin kayak gak punya ortu aja"

"Ewhh jijik gua ngeliatnya pen muntah"

Aurel menghiraukan cibiran cibiran itu. Ia terus melangkah tanpa mempedulikan teman temannya yang memperhatikan dari tadi dengan perasaan cemas

Teman teman Aurel yang baru datang pun merasa cemas dengan keadaan Aurel yang mengenaskan

Arnetha menghampiri Aurel dan dikuti oleh Adinda, Lily dan Mesyha

"Rel"panggil Arnetha pada Aurel

Aurel hanya menoleh kepada Arnetha yang memanggilnya

"Lu kenapa muka lu kok pucat amat"tanya Mesyha cemas

"Gapapa"jawab Aurel singkat

"Gapapa gimana liat nih"Adinda menunjukkan satu persatu bagian tubuh Aurel

"Lu beneran gapapa kan rel?"khawatir Lily

"Gua beneran gapapa kok ini cuma gara gara gua nonton drakor sedih amat gila"bohong Aurel

Arnetha, Lily, Mesyha dan Adinda hanya mengangguk tanda percaya

Sebenarnya mereka tahu kalau Aurel berbohong pada mereka, tapi karena mereka tidak mau memaksa Aurel untuk bercerita pada mereka jadi mereka hanya menunggu sampai kapan Aurel akan bercerita pada mereka

                            ...

ANDREL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang