33- Merasa bersalah

1.8K 55 0
                                    

"Aku minta maaf padamu. Aku tau aku kejam. Namun tolong maafkan aku. Dan aku mohon kamu kuat dengan beban yang kau tanggung. Karena aku yakin kalau kamu adalah perempuan yang kuat"

Andreo George Braham




"DOKTER DOKTER"

"Ada apa mas" tanya suster pada Arnold

"Tolong adik saya sus" ujar Arnold menahan tangisnya

"Baik mas" suster itu mengangguk dan memanggil dokter

Aurel dibawa keruangan Icu. Arnold menjambak rambutnya frustasi. Ia merasa bersalah tak bisa menjaga adik kesayangannya dengan baik. Mesyha dkk, kecuali Arnetha sudah menagis dalam diam. Semua orang menangis.

Arnold merogoh sakunya dan mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Pah"

"Kamu kenapa sayang" ucap Angga, papanya Arnold dan Aurel di seberang

"Pah aurel pingsan pa"

"Apa?!" Angga terkejut

"Papa tolong kesini ya pak arnold mohon"

"Iya sekarang kamu dimana nak"

"Arnold ada dirumah sakit Cempaka dekat sekolah"

"Oke papa kesana secepatnya"

Arnold memutuskan panggilannya. Lalu menatap ruangan Aurel dengan tatapan kosong. Mesyha menepuk pundak laki laki itu. Arnold menoleh kearah Mesyha yang menepuk pundaknya. Ditariknya Mesyha dalam dekapannya. Ia ingin mencari ketenangan di pelukan Mesyha. Awalnya Mesyha terkejut dengan tindakkan Arnold. Ia mengelus punggung laki laki itu.

Arnold menangis dan terisak dalam pelukan Mesyha. Sedangkan andreas, ia hanya menatap kosong kedepan. Angel mengusap pundak Andreas. Langkah kaki membuat mereka menoleh dan terdapat Andreo yang sedang menghampiri mereka.

Bugh

Tanpa aba aba, Arnold menonjok andreo hingga sudut bibirnya terluka. Andreo tak membalas, karena menurutnya ini adalah kesalahannya. Arnold memukul secara membabi buta. Andreo tak melawan sama sekali. Dan ada yang menahan pundaknya dan membuatnya berhenti memukul Andreo. Andreas menahan pundak arnold, hingga laki laki itu berhenti memukul andreo.

"LU UDAH PUAS HAH BIKIN ADIK GUA SAKIT" Teriak Arnold keras

Andreo tak menjawab. Ia menyentuh sudut bibirnya yang terluka.

"KARENA SEPUPU LU ITU ADIK GUA ADA DISINI ANJING"

Lagi lagi andreo tak menjawab. Hingga Angga dan Lisa yang baru saja datang terkejut mendapati wajah andreo yang babak belur.

"Kenapa ini sayang?"tanya Lisa

Arnold masih tersulut emosi dan pundaknya dipegang oleh Andreas.

Cklek

Pintu ruangan terbuka. Dr siska keluar  dengan wajah sedihnya. Lalu ia menatap semua orang dengan sendu.

"Gimana dok anak saya" tanya Angga, papa arnold dan aurel

Dr siska menggeleng."Pasien harus segera di kemoterapi. Leukimia yang berada di tubuhnya sudah menjalar dan membuat sebagian sel sel mati. Saya takut, jika penyakitnya ini akan menjalar hingga ke otak dan tak dapat tertolong"

Tangis sahabat sahabat aurel dan angel pecah. Begitupun lisa, ia sudah menangis di pelukan suami. Andreo merasa dadanya seperti ditusuk tusuk oleh jutaan pisau. Ia memegang dadanya yang sesak.

"Saya harap keluarga pasien menyetujui agar pasien di kemoterapi" saran dr Siska final.

Angga mengangguk setuju. "Lakuin apa saja dok. Asal putri saya sembuh"

"Baik lah. Kemoterapi akan dilakukan besok. Jika sekarang, kondisi pasien sedang lemah jadi kemungkinan akan sulit melakukan kemoterapi ini. Kalo begitu saya permisi" ujar dr siska dan melenggang pergi

Angga dan Lisa sangat terpuruk melihat kondisi putri mereka. Andreo menuju rooftop rumah sakit mencari ketenangan.
Andreas mengikuti andreo menuju rooftop.

Bugh

Arnold menonjok dinding rumah sakit dengan membabi buta hingga tangannya mengeluarkan darah. Mesyha mengusap punggung arnold dan memeluk laki laki itu erat. Arnold membalas pelukan kekasihnya.

Kekasihnya? Ya, sejak Mesyha kelas 3 smp, arnold memintanya menjadi kekasihnya. Dan mesyha mengiyakan pernyataan arnold. Dan hubungan mereka berjalan 3 tahun, walau mereka 2 tahun menjalani LDR namun itu tak akan menghalangi hubungan mereka. Orang tua arnold dan mesyha sudah merestui hubungan mereka.

Sedangkan di rooftop, andreo menyandarkan tubuhnya di tembok rooftop rumah sakit. Andreas duduk disamping andreo. Andreo menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. Andreas mengelus pundak andreo membuat laki laki itu menoleh kearah andreas.

"Gua tau kalo lu sempat salah paham ama gua kan?" tebak andreas tetap sasaran

Andreo tak menjawab. Andreas menarik nafas pendek.

"Sebenarnya gua itu sepupu arnold dan aurel dari london"

"Tapi kenapa sikap lu seakan akan kalau kalian pacaran" ucap andreo tak terima

Andreas terkekeh geli. "Karena aurel adalah sepupu kesayangan gua. Gua sayang sama dia dari pada gua sayang sama diri gua sendiri"

"Tapi lu kan gak usah kayak gini juga" ketus andreo sebal

Andreas terkekeh geli. "Lu cemburu?"

"Ya gua cemburu. Puas?!"

Andreas tertawa keras. Ternyata benar yang diucapkan aurel, ternyata laki laki yang berwajah dingin ini seperti anak kecil.

"Ternyata benar ya semua sikap yang dibilang aurel tentang lu semuanya benar"

Ucapan andreas menarik perhatian andreo. Ia menatap andreas dengan tingkat bingung yang tinggi

"Kata aurel, pertama kali ketemu ama lu. Lu itu orangnya dingin banget"

Andreo mengingat ngingat saat mereka bertemu untuk pertama kalinya. Ia terkekeh geli saat mengingat kejadian itu.

"Terus katanya lu kalo ketemu dia galak amat sampe kasar amat"

Andreo kembali mengingat saat gadis itu memberinya bekal makanan. Lalu ia menolaknya, namun entah beberapa menit kemudian ia merampas kasar dari gadis itu lalu meninggalkan gadis itu yang tergelak senang.

"Tapi, waktu dia cerita dia katanya sedih banget karena lu udah nyebut dia wanita murahan"

Andreo mengingat kejadian itu. Saat gadis itu menganggu ketenangan saat dia tidur. Lalu ia menatap gadis itu emosi lalu mendorong gadis itu dan menyebutnya sebagai wanita murahan. Hatinya seakan tercubit mengingat kejadian itu, apalagi saat gadis itu menangis didepannya membuat dia semakin bersalah karena tak mendengar penjelasan gadisnya.

Maafkan aku sayang. Seharusnya aku mendengarkan penjelasan kamu terlebih dahulu. Aku merasa bersalah dan sedih sekarang. Aku mohon kamu cepat sadar karena aku sudah merindukan mu.

Tuhan titip salam padanya, bahwa aku merasa bersalah padanya dan sangat merindukannya. Ku mohon semoga ia cepat sadar dan dapat kembali memelukku hangat seperti biasa. Dan aku ingin tangannya kembali mengenggam tanganku hangat.

Mungkin itulah yang hanya andreo sampaikan dalam hati. Ia berdoa pada Tuhan agar gadisnya cepat sembuh.

...

ANDREL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang