38- Baikan??

1.7K 46 0
                                    

"Ingin sekali aku memaafkannya dan memperbaiki persahabatan kita. Namun logikaku mengatakan bahwa aku tidak bisa memaafkannya"

Mesyha Alkeysha Graham

Mesyha masih berlari menjauhi kantin. Ia memutuskan untuk ketaman belakang dan menangis disana.

"hiks... hiks apa aku udah bener ya hiks.."

"Aku bingung Tuhan. Apa aku udah melakukan ya bener hiks.. hiks.."

Seseorang menepuk bahunya. Mesyha menatap arnold, yang menepuk bahunya. Arnold menarik tubuh mesyha kedalam dekapannya. Arnold mencium puncak kepala mesyha. Mesyha masih menangis dalam dekapannya.

"Apa aku salah ya nold.. hiks.. aku bodoh nold hiks..." racau mesyha disela isakkannya

Arnod melepaskan pelukannya lalu menatap mesyha. Ia mengusap air mata mesyha lembut lalu mencium kedua kelopak mata mesyha. Pipi mesyha bersemu merah dan membuat arnold terkekeh geli.

"Kenapa pipi kamu merah" goda arnold lalu menoel noel pipi mesyha

"Ih sebel ahh" mesyha memanyunkan bibirnya.

Arnold terkekeh geli lalu mengacak rambut mesyha gemas, "ih lucu amat sih. Pacar siapa sih"

Mesyha melotot, namun bukan membuat arnold takut, tapi malah membuat arnold kembali gemas melihat ekspresi mesyha yang menggemaskan menurutnya. Huh! Dasar arnold!

"Ih jangan diberantakin susah tau tata rambutnya" ucap mesyha lalu merapikan kembali rambutnya

Arnold tertawa keras, "maaf ya sayang. Abis kamu lucuu amatt pengen aku gigit pipinya"

Mesyha menatap garang kearah arnold
"gigit aja pipi- hmmfttt"

Ucapan mesyha terpotong karena arnold membungkam bibir mesyha dengan bibirnya. Arnold menciumnya dengan kasih sayang dan sesekali dengan lumatan lumatan kecil.

Tangan kiri arnold memegang tengkuk mesyha untuk memperdalam ciuman mereka. Kedua tangan mesyha melingkar dileher arnold dan tangan kanan arnold melingkar pinggang mesyha.

Untungnya taman belakang sedang sepi. Jadi mereka gak ketahuan kalo lagi ciuman. Arnold melepas pagutan mereka lalu mengusap bibir mesyha yang sedikit membengkak akibat ulahnya dengan lembut.

Mesyha tersenyum manis melihat kelakuan kekasihnya. Arnold memeluk mesyha sekilas dan menyuruhnya untuk duduk dibangku panjang. Mesyha menurutinya dan duduk disampingnya.

"Kamu maukan maafin arnetha sayang" bujuk arnold

Mesyha terdiam dan menunduk. Ia kembali mengingat kejadian saat dikantin. Ia merasa ia sudah kelewatan dengan sikapnya, bagaimana pun arnetha adalah sahabatnya. Jika aurel berada disini, pasti dia akan kecewa sekali melihat kelakuannya.

Arnold mendadak kecewa. Ia menatap mesyha yang hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaannya. Ia menarik dagu mesyha lembut agar mesyha menatapnya.

"Kamu gak mau maafin dia sayang" lagi, lagi dan lagi arnold bertanya, namun mesyha hanya melamun dan tak menjawab.

"Sayang"

"Babe"

"Honey"

Karena jengah pertanyaannya tak dijawab, arnold menepuk bahu gadis itu sehingga gadis itu tersentak kaget dan kembali menoleh kearah arnold kembali.

"Ya? Kenapa kau mengagetkanku arnold" rengek Mesyha seperti anak kecil

Arnold terkekeh geli melihat wajah mesyha yang merengek seperti anak kecil padanya. Namun ia segera menatap mesyha serius, membuat mesyha kembali menunduk.

"Kamu mau maafin dia sayang?"

Lagi, lagi dan lagi mesyha tak menjawab. Ia hanya menunduk sambil mengingat kejadian dari awal hingga sekarang. Ia bertekad akan memaafkan arnetha. Karena mereka akan tetap bersahabat selama lamanya. Eakk

Mesyha kembali menatap lekat mata arnold. "Iya aku mau maafin netha. Bagaimana pun juga dia tetap sahabat aku nold"

Arnold tersenyum manis lalu mengusap rambut mesyha dengan lembut. Ia membantu mesyha bangkit dan menuju kekantin.

Mesyha celingak celinguk mencari sahabat sahabatnya di kantin. Lalu ia menemukan teman temannya dan menghampiri mereka dengan tatapan dingin.

Andreas menoleh kearah arnold dan mesyha yang baru menghampiri mereka. Ia bangkit dari duduknya diikuti oleh andreo, adinda, arnetha, kevin, nando, lily dan angel.

"Syha lu mau maafin gua kan" arnetha memegang tangan mesyha dan menatapnya dengan tatapan bersalah

Mesyha hanya terdiam. Bibirnya kelu untuk berbicara. Ia hanya mendengarkan kata kata yang keluar dari bibir arnetha.

"Maafin gua ya syha. Gua nyesel banget sama kelakuan gua waktu itu. Gua bener bener gak pengen ngelakuin itu, tapi ego gua lebih kuat dari pada hati nurani gua. Gua minta maaf syha gua bener bener gak pengen ngelakuin itu. I'm sorry syha" ucap arnetha dengan nada bergetar

Pertahanan yang dibangun mesyha hancur. Air mata kembali menetes dipipi putih mesyha lalu menatap sahabatnya. Ia memeluk arnetha erat. Ia rindu sahabatnya ini. Ia rindu mengobrol bersama sahabatnya ini. Walau ego yang menguasainya, namun ia tetap merindukan sahabatnya yang gila kpop satu ini, seperti ia merindukan aurel.

Mesyha terisak di pelukan arnetha, adinda, lily dan angel memeluk mereka berdua. Seisi kantin kembali memperhatikan kelima sahabat itu dengan tatapan haru. Kelima sahabat itu tak mempedulikan sekitarnya, hingga arnetha melepaskan pelukan satu persatu dan menatap sahabat sahabatnya dengan tatapan luka dan penuh penyesalan.

Arnetha mengusap air matanya yang mengalir dipipinya. "Maafin gua ya. Kalian masih maukan sahabatan ama gua lagi" tanyanya pada sahabat sahabatnya

Mesyha terkikik pelan. "Sahabatan lagi ama elo? Hello-.."

Arnetha kembali menunduk. Mesyha semakin terkikik melihat wajah arnetha yang terlihat bersalah.

"Gua mau kok sahabatan ama lu lagi neth. Sesalah salahnya lo lebih salahan orang salah" lanjut mesyha asal dan santai kayak dipantai

Semua orang mengernyit bingung mendengar jawaban mesyha. Mesyha hanya mengedikkan bahunya acuh dan tertawa hingga membuat seisi kantin bingung.

"Haha kalian kenapa sih kayak orang bingung gitu?" Tanya mesyha

Andreas menjitak kepala mesyha pelan. "Eh anjir mereka pada bingung ogeb yang lu bilang tadi" andreas mendengus kesal

"Emang yang gua bilang tadi salah ya?" Tanya mesyha dengan wajah polosnya membuat orang ingin menepuk wajahnya sayang.

"Bodo amat, kita masuk kelas yuk udah bel masuk" ajak Nando dan diangguki mereka.

***








Kembali lagi dengan author yang cantik. Kwkw canda deh:v.
Maaf ya mantenan kalo author jarang up. Maklumin ya, author lagi miris kuota kwkw...
Ok jangan lupa vote and commentnya manteman. See you again.

ANDREL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang