Bagian Dua

6K 315 45
                                    

Assalamualaikum
Ada kangen saya 😅
Jangan lupa voment.
Sory for typo
Enjoyken  😘

***

Radit menggeleng'kan kepalanya melihat kelakuan Salma, adiknya.

"Salma, dimakan itu makanan kau!" tegur Radit pada Salma. Yang sedari tadi menatapi Anugrah.

"Salma!" tegur Radit lagi dengan menarik hidungnya.

"Aww sakit bang," Salma mengaduh kesakitan, sambil berusaha melepaskan tangan Radit dari hidungnya. Sedangkan Anugrah hanya tersenyum melihat tingkah Salma. Sepertinya ia merasa deja vu.

Senyuman Anugrah mampu membuat Salma terpesona.

"Salma, dimakan nasinya. Jangan liati Anugrah gitu," Radit menegur sang adik lagi.

"Salma uda keyang bang. Lihat muka bang Anugrah," ucap Salma ngelantur, dengan gaya bertompang dagu menatap Anugrah.

"Oh, usa dikasih makan lagi di bun. Kasih aja muka Anugrah. Biar hemat kita. Si Salma tukang makan berhenti makan!" kata Radit mengejek Salma.

"Bang Anugrah, makhluk ciptaan Allah yang paling indah. Masya allah." Salma semakin ngelantur. Anugrah hanya bisa memberikan seulas senyuman kepada Salma. Yang semakin membuat Salma tak henti-hentinya menatap Anugrah.

Radit yang selesai makan. Langsung berdiri dan menutup kedua mata Salma.

"Zina mata!!"

Salma terpekik kaget. Saat pandangannya mendadak gelap.

"Bunda, tengok abang!" adunya pada sang Ibu. Bundanya hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah kedua anaknya.

"Radit. Lepaskan!" perintah sang Bunda.

"Tapi, kau harus makan. Jangan lihati Anugrah!"

"Iya... iya!" dengan terpaksa ia menyetujui perkataan Radit.
Radit melepaskan tangannya dari mata Salma. Salma merengut kesal. Ia memakan nasi serta lauk pauknya dengan dongkol.

"Mau ngapain nug?" tanya Radit. Saat melihat Anugrah membawa piring kotornya ke wastafel.

"Mau dicuci, dit."

Eh, gak usah," cegah Radit. "Biar Salma aja," tambah Radit.

"Iya, nak Nugrah. Biar Salma aja," Bunda Radit ikut-ikutan melarang Anugrah.

"Gak apa-apa bu. Kasian Salma. Biar saya bantu. Lagian sudah biasa kok." kata Anugrah yang mencuci piringnya.

"Idaman banget," desis Salma terharu menatap Anugrah mencuci piringnya.  Radit hanya memutar malas matanya mendengar ucapan sang adik.

●●●

"Salma," panggil Radit pada Salma yang hendak masuk ke dalam kamarnya.

"Apa?!" tanya Salma dengan ketus.
Radit berjalan mendekati Salma yang berada di ambang pintu kamarnya yang berwarna pink.

"Jangan ganggu Anugrah. Jangan gombali dia!!" Radit mengingatkan Salma.

Salma menaikan satu sudut bibirnya.
"Seharusnya, abang yang bilang begitu sama bang Anugrah. Nugrah, jangan gombali adikku. Bukan aku yang abang bilangi begitu!!" kata Salma tak terima.

Radit menoyor kepala Salma. "Kau digombali? Nengo muka kau aja, banyak-banyak istighfar kurasa Anugrah," ejek Radit dengan terkekeh.
Salma langsung berang.

"Jahat banget kau bang. Awas kalo ayah pulang. Kuadui kau!!" ancam Salma.

"Gak takut. Oh yah, satu lagi. Kau jangan nyanyi-nyanyi lagi,"

Anugrah Azizah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang