Bagian Empat

4.2K 249 33
                                    

Bagian 3 aku revisi 😂😂 jd up ulang
Vote dan komentarlah

●●●

Azizah berdiri di halte bus. Menunggu Abinya menjemput dirinya. Di bawah senja, hanya ada dirinya sendiri. Bertemankan bisingnya suara kendaraan.

Azizah menghela napasnya dengan berat.

''Terlukis lagi, wajahmu dalam imajinasiku. Dengan tidak sengaja. Saat aku sedang menatap senja.'' Ucap Azizah menatap langit yang berwarna jingga.

Azizah mendesah. Untuk apa ia mengingat wajah itu.

''Cowok jahat.'' Lirih Azizah kesal.

Din... din... din...

Terdengar suara klakson mobil yang mengkode Azizah untuk masuk.
Azizah segera masuk mobil. Dan menyalami abinya.

"Maaf lama yah. Kereta Abi mogok," kata abi Azizah. Azizah hanya menganggukkan kepalanya.

Sepanjang jalan pulang Azizah hanya diam. Melihat kepadatan jalan yang tak pernah sepi.

Mobil Abinya Azizah, berbelok memasuki perkarangan rumahnya.

Namun, lagi-lagi ia melihat seseorang yang amat dikenalnya berada di sebrang rumahnya.

Saat mobil berhenti, Azizah langsung turun dari mobil. Dan kedua matanya mencari apa yang ia lihat tadi. Ia melihat dengan jelas wajahnya. Untuk memastikan, Azizah berlari menyebrang jalan. Tempat di mana orang itu berdiri.

Namun, tidak ada siapa-siapa. Ia melihat kanan dan kiri. Memeriksa apakah ada orang yang berlari. Nyatanya jalanan kosong. Tak ada satupun orang atau kendaraan yang lewat.

Azizah menghela napasnya berat. Lagi-lagi ia berhalusinasi. Ia pun menyeret kakinya dengan berat pulang ke rumahnya.

●●●

Selesai melakukan sholat maghrib. Azizah memandangi wajahnya di depan cermin.

Ia melihat sosok gadis tanpa senyuman manis. Azizah mengembuskan napasnya. Ia mencoba tersenyum. Namun tak bisa. Ia lupa caranya tersenyum. Apalagi senyuman tulus dari hati.

"Sejak kejadian itu, Azizah yang dulu sudah mati. Sudah tidak ada Azizah yang memiliki senyuman manis!!" kata  Azizah kepada dirinya sendiri.

Azizah langsung pergi dari cermin berukuran raksasa itu. Ia benci melihat dirinya sendiri.

Dan Azizah menjadi lebih kesal saat melihat meja belajarnya. Ia menjadi ingat tugas sekolah yang menumpuk.
Azizah memilih mengambil handphone nya. Dan bermain game on-line.

"Azizah, makan!" panggil umi Azizah.

"Udah keyang mi," jawab Azizah dari dalam kamar.

Azizah lebih memilih bermain game dari pada mengisi perutnya yang kosong.

Waktu terus berjalan. Malam semakin larut. Pukul sepuluh malam, Azizah berhenti memainkan gamenya
Sebelum tidur, Azizah melaksanakan sholat isya.

Azizah tak bisa membayangkan, jika ia sebelum tidur tidak melaksanakan sholat isya, dan saat bangun sudah di bawah tanah?

Azizah bergidik ngeri tak mau. Walau ia pemalas dan hobby main game. Namun, ia tak pernah melalaikan kewajiban umat muslim.

●●●
Azizah bersiap tidur. Handphone nya tiba-tiba menyala. Ia meraih. Dan melihat notifikasi dari instagram. Ada yang mengirimkan pesan. Azizah membuka lalu membaca nya.

'Follbek, atau kamu saya hantui 👻.'

Azizah mengkerut dahinya melihat isi pesan itu. Ia melihat siapa yang mengirimkan pesan itu.

Anugrah Azizah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang