Bagian Lima

3.9K 243 20
                                    

Vote n komentar 😘😘

Enjoyken. Sori for typo

Bedewe kalian suka ga sama cerita ini??

***
"Salma, berhenti noleh-noleh ke belakang! Nengoi Anugrah! Nanti patah lehermu!" tegur Radit kepada adik semata wayangnya itu. Yang tak berhenti menoleh ke belakang dan menatap Anugrah yang duduk di belakang.

Salma yang duduk di sebelah Radit sontak terkejut. "Jangan salahkan aku! Salahkan Pak Anugrah. Kenapa ganteeeeeng banget. Sampek mataku tak bisa di alihkan dari wajah Pak Anugrah,"

Anugrah tersenyum mendengar alasan Salma. Sedangkan Radit menjewer telinga sang adik.

"Ganjen!" cibir Radit. Salma hanya mengadu kesakitan.

"Apaan sih bang! Sakit!! Kan aku benar, kalo Pak Anugrah ganteng gila?" Salma membela dirinya.

"Abang juga ganteng. Tengoi abang aja," kata Radit tak mau kalah.

Salma menaikan satu alisnya mendengar ucapan Radit. "Gentengan Pak Anugrahlah ke mana-mana. Uda ganteng, sholeh, lembut lagi. Ahh idaman banget deh," puji Salma di depan Anugrah.

"Makasih," kata Anugrah.

"Sama-sama," balas Salma. "Tapi Pak, kenapa Bapak bisa ganteng banget?" tanya Salma lagi.

Anugrah tertawa mendengar ucapan Salma. "Apa yah? Karena apa. Saya juga gak tahu. Hehehe,"

"Apaan sih Sal, pertanyaan apa itu?" Radit protes kepada adiknya yang bawel itu.

"Kan penasaran. Kenapa ganteng. Gitu aja marah," lawan Salma pada Radit.

"Ganteng sih, tapi belum nikah-nikah. Hahaha," Anugrah mencoba melucu.

"Biasa itu Pak, orang ganteng lama nikahnya. Bapak gak nikah-nikah, berarti Bapak ganteng. Ganteng banget lagi,"

"Abang juga dong kalo gitu?" celetuk Radit.

"Kecuali abang!" ketus Salma dengan menjulurkan lidahnya mengejek Radit. Radit hanya memasang wajah kesal pada adiknya.

Ia pun kemudian membelokkan mobilnya ke sekolahan. Sekolah swasta, tempat ia mengajar.

Radit memberhentikan mobilnya di parkiran. Ia memarkirkan mobilnya dengan manis.

Namun, saat mereka turun dari mobil. Mereka saling pandang, melihat kantor guru yang ramai. Murid laki-laki pada berkumpul di depan kantor guru.

"Ada apa ini?" tanya Radit menghampiri mereka dengan galak. Ya, Radit adalah salah satu guru tergalak di SMK Pembangunan. Tak ada jawaban dari murid-murid itu. Mereka takut.

"Ada apa ini? Kok pagi-pagi udah ngumpul?" suara lembut bertanya kepada mereka. Mereka menoleh ke arah sumber suara. Dialah Anugrah. Yang sedari tadi mereka tunggu.
Anugrah berdiri di sebelah Radit. Menatap dengan bingung kepada kumpulan para murid.

"Gini Pak," ucap salah satu murid yang bernama Zack.

"Ya? Bagaimana?" tanggap Anugrah.

"Kami di sini mau mendemo Pak Anugrah. Kani mau menuntut Bapak," kata Zack lagi.

"Demo apa? Klen gak terima kalo Pak Anugrah lebih ganteng daripada klen?" cecar Salma membela Anugrah.

"Diem aja ko, Salma!! Ini bukan urusan ko!!" hardik Zack. Salma langsung merengut kesal.

Anugrah menatap Zack heran. "Hah? Jadi, kamu mau menuntut atas hal apa?"

"Karena, gara-gara Bapak, kami semua jomblo," jawab Zack lagi dengan kesal.
Anugrah menyeritkan dahinya.

Anugrah Azizah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang