Bagian Tigapuluh Dua

5.4K 233 89
                                    

Anugrah membuka pintu rumah belakangnya, lalu menyapu sampah yang ia sapu dari dalam kamar ke luar rumahnya sambil bersenandung.

"Apa salah dan dosaku sayang. Cinta suciku kau buang-buang. Lihatlah jurus kuberikan jaran goyang... jaran goyang. Siiiiaaaahhh ... semuanya digoyang. Apa salah dan dosaku sayang cinta suciku kau buang-buang. Lihatlah jurus yang kuberikan jaran goyang! "

Selesai menyapu dan memasukkan sampah ke dalam tong sampah, barulah Anugrah diam.  Namun alangkah terkejutnya ia melihat Azizah keluar dari balik jemuran.

"Astagfirullah! Azizah! Kamu dari tadi kamu di situ?" Anugrah terpekik kaget melihat Azizah yang menatap sinis ke arahnya.

"Iyah!" jawab Azizah ketus.

"Ya ampun Azizah. Saya gak tahu kalo kamu ada di antara jemuran lho! Hebat juga kamu yah bisa berkamuflase," puji Anugrah kagum.

Azizah menyeritkan dahinya. "Maksud Bapak? Berkamuflase jadi kolor gitu!!"

Anugrah terkikik geli. Dasar receh.

"Bedewe, ngeri juga yah bakat terpendam Bapak!" sindir Azizah yang mendengar suara  Anugrah.

"Iyah. Gimana bagus gak suara saya?"

"B aja!" komentar Azizah.

Anugrah mendesis. "Kamu itu yah. Gak bisa menyenangkan orang lain," Anugrah merasa kecewa.

"Lah? Memang suara Bapak B aja, kok gak terima. Aneh kali Bapak," Azizah membela dirinya.  "Eh, Pak. Bedewe Bapak pernah ke Padang?" tanya Azizah tiba-tiba.

Dahi Anugrah bergelombang. "Pernah. Keliling Indonesia aja uda pernah. Keliling dunia juga pernah!" kata Anugrah membanggakan diri.

Azizah memutar matanya dengan malas. "Sombong kali Bapak!"

Anugrah terkekeh. "Kenapa rupanya Azizah?"

"Aku mau ke Padang abis UN. Aku mau liburan ke pantai Padang. Rumah Bundeku dekat pantai Padang," beritahu Azizah.

"Yah udah, ke sananya nanti sama saya saja. Kan abis UN kita nikah
Sekalian honeymoon,"

"Males!! Siapa juga yang mau nikah sama Bapak-bapak!" kata Azizah yang langsung melenggang ke dalam rumahnya.

"Uh, awas aja kamu yah nanti nangis gak jadi nikah sama saya," ejek Anugrah. Azizah menggeleng kepalanya dengan  keras.

🍀🍀

Anugrah tersenyum penuh kemenangan. Melihat sosok yang ia cari, kini berada di depan matanya.

Anugrah memberitahukan Abi Azizah, jika ia tahu di mana Azizah berada.
Lelaki itu bilang, bahwa Azizah berada di Padang.

Kedua orang tua Azizah tersenyum haru, mengetahui Anugrah tahu ke mana si buah hati pergi. Keduanya mengangguk.

Anugrah meminta alamat Bunde Azizah. Jelas saja diberitahukan Abi Azizah dengan hati yang diselimuti rasa bahagia tak terkira. Akhirnya, Anugrah tetap akan menjadi menantunya.

Pandangan Anugrah tak salah lagi. Setelah pandangannya menyapu seluruh pantai, ia mendapatkan satu orang yang ia cari-cari.

Anugrah mengatur napasnya. Ia melangkah untuk lebih dekat dengan Azizah yang berada di tepi pantai.

Anugrah Azizah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang