Bagian Duapuluh

2.6K 187 40
                                    

Assalamualaikum 😃
Saya kembali.
Maafken saya yang lama banget apdet ceritanya 😅😥
Terimakasih banyak yang uda nunggui cerita ini 😍😍
Aku sayang kalian...

Jangan lupa vomment
Sorry for typo

Enjoyken  😘😘

🌸🌸🌸

Azizah segera masuk ke dalam rumahnya. Setelah Wira sudah hilang dari pandangannya. Dan mengacuhkan sosok Anugrah begitu saja.

“Ijah!” panggil Anugrah, membuat Azizah menghentikan langkah kakinya.

Gadis itu yang sudah berada di ambang pintu, menoleh dengan enggan. “Apa Pak?”

“Kamu, kok sedih Wira pergi? Lagian, bukannya kamu benci dengannya yah?”

Azizah mengerutkan dahinya mendengar rentetan pertanyaan Anugrah. Sampai-sampai ia membalikkan badannya.

“Emang, aku pernah bilang benci sama dia?” tanya balik Azizah dengan raut wajah heran.

Anugrah terkesiap mendengar pertanyaan Azizah. “Iya, gak. Ng… kamu memang gak pernah bilang benci sama dia. Tapi, kelakuan kamu terhadap Wira itu, mengisyaratkan jika kamu membencinya,” Anugrah memberikan alasannya.

Azizah tersenyum simpul. “Ng… hehehe… namanya … namanya Pak,” jawab Azizah dengan tidak jelas.

Membuat dahi Anugrah bergelombang. Tak paham. “Maksud kamu apa sih?”

“Gitu aja gak paham! Namanya jumpa sama mantan. Kan, biasa sih. Setelah kita putus sama mantan, kita jadi males jumpa kan?”

“Gak tau!” jawab Anugrah acuh tak acuh.

Azizah berdesis. “Itu karena Bapak, gak pernah punya mantan. Jadi gak tahu rasanya, bagaimana rasanya jumpa sama mantan. Setiap kenangan baik maupun buruk, pasti langsung muncul dibenak pikiran kita!  Lagian setelah putus, hubungan kami gak mulus!" Azizah mencoba menjelaskan kepada Anugrah.

Anugrah berkacak pinggang. “Maaf yah mbak! Lelaki ganteng itu, bukan yang banyak mantannya. Tapi yang banyak maharnya!” kata Anugrah sewot.

“Tetapi wanita yang baik itu, wanita yang tidak memberatkan calon suaminya!” Azizah menimpali ucapan Anugrah dengan tak kalah sewot.

“Huh!” Anugrah melenguh kesal.

“Lagian, saya merasa bersalah sama dia. Karena saya, dia… dia masuk bui. Padahal, ternyata bukan dia pelakunya. Saya jadi amat sangat bersalah!” wajah Azizah langsung berubah menjadi murung.

“Kamu, tau darimana kalau Wira tak bersalah?”

“Kepo! Orang kepo, matinya nanti penasaran!”

Anugrah hanya bisa menghela napasnya.

“Bang Wira itu Pak, dari umur 3 bulan uda pisah dari Mamanya. Kedua orangtuanya bercerai, saat dia masih bayi. Naik kelas 3 SMK, dia baru jumpa Mamanya. Itupun setahun 2 kali, jumpanya. Papanya gak ngizini dia jumpa sama Mamanya,” Azizah bercerita tentang Wira, dengan semangat. Namun, Anugrah hanya diam, tak menanggapi cerita Azizah.

“Pak!” tegur Azizah.

“Hah?”  

“Bapak denger cerita saya gak sih?”

“Dengar. Tapi gak nyimak,”

Azizah mendesis kesal. “Kenapa?”

Anugrah tersenyum sinis. “Saya gak suka, jika kita berdua ngobrol, tapi kamu ngomongi lelaki lain!”

Anugrah Azizah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang