Bagian Duapuluh Tujuh

2.4K 149 7
                                    

Salma dan Angel menyuruh Azizah berbaring di kasur. Salma membuka sepatu Azizah. Sedangkan Angel meraba keningnya Azizah.

"Panas mon," beritahu Angel kepada Salma.

"Zah, ko sakit nih! Pulang aja yah?" tawar Salmon pada Azizah yang terbaring lemah.

Azizah menggeleng. "Gak mau. Aku tiduran bentar uda hilangnya itu panasnya. Aku cuma belum makan aja dari tadi malam. Sama gak bisa tidur," beritahu Azizah tentang keadaan dirinya.

"Pantesan. Ya udah jangan kau pikirkan kalu pak Anugrah. Kalo 2 kali 24 jam gak pulang juga, kita lapor polisi." Angel mencoba menenangkan Azizah.

Azizah mendesah. "Aku jahat banget yah? Nyesel aku ninggalin dia. Gimana kalo terjadi...."

"Stttt.... pak Anugrah gak bakal kenapa-kenapa!" Salma memotong ucapan Azizah.

"Sekarang kau istirahat di UKS ajalah yah. Nanti kami bilang sama guru, kalo kau sakit. Oh yah kau mau makan?"

Azizah menggeleng. "Gak mau. Aku mau tiduran aja."

Angel mengangguk. Ia pun segera mengajak Salma keluar dari ruang UKS, dengan bergandengan tangan. Membiarkan Azizah istirahat di UKS.

Ketika mereka sudah agak jauh dari ruang UKS, keduanya saling lempar senyuman.

"Si Ijah nampak kali uda mulai suka sama Anugrah. Hahaha..." ketawa Salma berderai.

"Hahaha ... tapi dia gak mau ngaku kan?" timpal Angel.

"Iya. Kalo kita bilang dia suka sama Pak Anugrah, pasti dia ngamok! Hihihi,"

"Issh, iya betul. Entah itu anak. Gak mau jujur tentang perasaannya sendiri," Angel berkomentar.

"Hmm, gengsinya gede kali," Salma beropini .

"Eh, tapi tak Anugrah ke mana yah?"

"Entahlah. Gak tahu. Bang Radit aja gak tau. Dan dia tau dariku, kalo pak Anugrah ngilang,"

"Eh masa?"

"Iyaa. Semoga ajalah pak Anugrah gak apa-apa yah," harap Salma. Yang mendapatkan anggukkan dari Angel.

●●●

Jam istirahat sudah habis. Setelah keadaannya mulai membaik. Pastinya dengan paksaan Salma dan Angel, menyuruh gadis itu makan lalu minum obat.

Kedua sahabatnya itu menyuruh Azizah, untuk pulang saja. Namun Azizah tak mau. Ia menolak dengan keras suruhan dari kedua sahabatnya. Ia tetap bersikukuh tidak mau pulang. Ia tetap akan di sekolah, sampai bell pulang berbunyi.

Azizah memakai sepatunya dengan buru-buru dan mengikat tali sepatunya dengan ngasal. Kedua pasang mata hanya memerhatikan Azizah. Angel dan Salma tak bisa berbuat apa-apa lagi. Setelah mendengarkan keputusan Azizah.
Selesai memakai sepatunya, Azizah langsung keluar UKS dengan sok-nya. Tanpa mengajak Salma dan Angel, untuk keluar bareng.

Terdengar helaan napas dari keduanya. Angel dan Salma pun keluar dari ruang UKS, dan berjalan di belakang Azizah.

Melihat Azizah sudah berada di bangkunya. Salma pun langsung pergi ke kelasnya.

Selama jam pelajaran, pikiran Azizah dipenuhi oleh Anugrah saja. Materi yang disampaikan oleh gurunya, satupun tidak ada yang masuk ke dalam otaknya.

Azizah melamun, sambil menopang dagunya. Memikirkan dimana Anugrah berada. Sesekali ia menghela napas. Untuk menghilangkan rasa sesak yang ada di dadanya.

Angel bicara saja, tak ia hiraukan. Jangankan Angel, guru yang berada di depan kelasnya saja tidak ia dengar.

Azizah lebih memilih melamun, sampai bell pulang sekolah.

Anugrah Azizah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang