Forever and Always || Prolog

8.5K 438 17
                                    

Halo semua!!!!

Senang rasanya bisa kambek menulis di dunia oranye hehe😅 Semoga kalian suka ya dengan ceritaku yang ini🤗

Jangan lupa beri aku dukungan biar semakin semangat nulis❤️

Happy reading 💛

__________

Kerusakan ada dimana-mana.

Pecahan barang-barang yang terbuat dari kaca berserakan di lantai dengan mengerikan bagi Zee yang baru saja menginjakkan kakinya di mansion.

Disambut dengan keadaan yang luar biasa buruk membuat Zee melangkah pelan dan tubuh yang bergetar.

Zee mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan utama yang terlihat mengenaskan.

"Apa yang terjadi?" gumam Zee sambil terus membawa langkahnya lebih jauh memasuki mansion tempatnya dan Ethan tinggal.

Tepat saat berada di tengah-tengah ruangan yang sepi dan berantakan Zee terkejut melihat salah satu barang yang tergeletak di atas lantai.

Zee menggelengkan kepala, mencoba berpikir positif jika apa yang di pikirkan olehnya saat ini salah. Namun, kenyataan yang ada membuat Zee terduduk dengan air mata yang membasahi pipinya ketika melihat apa yang ada di depannya.

Foto pernikahannya.

Zee menangis melihat foto pernikahannya yang tak lagi terlindungi oleh bingkai perak yang sebagai hiasan sisi-sisinya dengan bagian kaca yang tidak lagi berada di tempatnya.

Zee memandang foto pernikahannya dengan isak tangis yang keluar begitu saja. Perasaan sakit menghampirinya.

Dalam hati Zee membatin, mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah semua ini ulah Ethan? Tapi, mengapa pria itu melakukan hal ini? Apa yang terjadi hingga Ethan merusak barang-barang, terutama foto pernikahan mereka?

Tidak masalah jika Ethan marah dan merusak semua yang ada di mansion, toh apa yang ada di dalam tempat ini semuanya milik Ethan. Tapi, ada satu barang yang tidak boleh rusak, dan itu foto pernikahannya.

Tapi, sekarang.. melihat bagaimana keadaan foto pernikahannya membuat Zee marah, sakit hati dan dia membutuhkan penjelasan untuk hal ini.

"Nyonya..."

Zee memejamkan mata beberapa detik sebelum kembali membukanya dan menoleh ke belakang untuk melihat pelayan yang berdiri tiga langkah darinya. "Dimana Ethan?" tanyanya dengan suara serak.

"Tuan ada di kamar," jawab pelayan tersebut cepat.

Zee bergegas berdiri setelah mendengar jawaban dari pelayan itu. Mengabaikan rasa sakit dari pecahan kaca yang menancap di kaki jenjangnya yang tak tertutupi apapun itu. Sebab, ada yang lebih sakit dari ini, dan itu hatinya.

"Tolong bersihkan semua ini," gumam Zee memberi perintah.

"Baik, nyonya.." sahut pelayan itu sambil menganggukkan kepala.

"Kalau begitu aku akan menyusul Ethan," kata Zee dan tanpa menunggu sahutan dari pelayan yang menjadi lawan bicaranya, Zee melenggang pergi untuk menemui Ethan yang ada di lantai dua.

Samar-samar Zee mendengar suara seperti bantingan barang dan teriakan dari seseorang. Zee yang masih berada di tangga langsung mempercepat langkahnya.

Suara itu semakin terdengar jelas saat Zee sudah berada di tangga teratas. Suara keras itu berasal dari kamarnya.

Dengan napas yang terengah-engah, Zee mendekati kamarnya, mengetuknya dengan kasar ketika tahu bahwa Ethan di dalam tengah melakukan sesuatu yang pasti merusak.

Forever And Always Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang