Forever and Always| Part 35 ~ Accident

837 54 6
                                    

SEMOGA SUKA YA!!!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMENTAR BIAR AKU MAKIN SEMANGAT

HAPPY READING:)

____________

Jika memang seandainya kebahagiaan yang di terimanya ini sebuah mimpi, tolong jangan bangunkan Zee. Biarkan ia menikmati kebahagiaan ini lebih lama setelah banyak kesedihan yang di terima.

Karena pada dasarnya, setelah sekian lama Zee kembali merasakan apa yang pernah hilang bahkan apa yang di rasakan nya saat ini tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.

Zee merasa kembali seperti sosoknya beberapa tahun lalu; ceria, aktif dengan terus mengulas senyum untuk hal-hal kecil.

Sungguh, jika saat ini sendirian sudah di pastikan Zee berteriak untuk mengungkapkan kebahagiaan yang di terimanya seraya meminta pada Tuhan untuk tidak merenggut kebahagiaannya dengan cepat.

"Kau sudah siap?"

Zee menoleh ke arah Ethan yang berdiri di ambang pintu.

"Sudah," jawab Zee sembari mendekati Ethan.

"Ayo, sayang." Ethan mengedipkan mata.

Zee mengulum senyum dan mengangguk. Tangannya meraih telapak tangan Ethan yang terulur untuk di genggamnya.

"Tangan wanita cantik tidak boleh dibiarkan menggantung begitu saja." Zee terkekeh mendengar ucapan Ethan.

Ada-ada saja. Pikirnya.

"Bolehkah aku bertanya?"

Zee melirik Ethan yang berjalan di sampingnya.

"Tanya saja," Ethan balas melirik Zee lalu tersenyum manis.

"Kenapa kau begitu cantik? Dan selalu cantik hingga rasanya aku tak ingin membawamu keluar dan memilih mengurungmu untukku sendiri."

"Jangan mencoba menggodai aku, Ethan." kata Zee, "Diluar sana ada banyak wanita yang lebih cantik." Sambungnya.

Ethan menggeleng sebagai penolakan, "Bagiku, kau adalah wanita tercantik di muka bumi ini." ungkapnya.

Zee menepuk lengan bagian atas Ethan dengan tangannya yang bebas dari genggaman pria itu.

"Jangan konyol."

Ethan terkekeh, "Aku tidak bercanda."

Zee hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Tuan, mobilnya sudah siap."

"Baik, terimakasih." Ethan menerima kunci mobil yang diberikan oleh sopirnya.

"Ayo," Zee mengangguk singkat dan setelahnya kembali melangkah mengikuti Ethan.

"Silahkan masuk, sayang." Zee mengerjap dan tanpa membuka suara ia masuk ke dalam mobil duduk manis seraya memasangkan seat belt.

"Kau tidak keberatan jika kita ke kantor sebentar? Ada berkas yang harus aku ambil." Ucap Ethan ketika mereka sudah berada dalam mobil.

Zee yang duduk di sebelah kursi kemudi mengangguk pelan.

"Tidak apa, kita memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama." Zee berujar dengan suara lembut.

Ethan merasa tenang dan senang akan pengertian isterinya.

"Terimakasih, sayang." Ethan seraya mengacak pelan rambut isterinya.

Zee mencebik pelan lalu membenarkan kembali tataan rambutnya yang sedikit berantakan sebelum kemudian matanya menatap Ethan yang mulai menjalankan mobilnya dan fokus pada jalanan di depan mereka.

Forever And Always Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang