Karena lagi libur dan gabut di kosan akhirnya bisa nulis dan dapet dua chapter 😜 tapi karena baru satu yang ku revisi jadi sekarang aku hanya akan publikasikan 1 dulu🙈
Bantu ya kalo ada typo😂
Jangan lupa ya Vote dan Komentar 💕
Happy reading:)
__________
"Astaga!"
Pekikan Paulna menggema di area dapur tatkala melihat pemandangan yang sama sekali tidak di sangka nya.
Suara Paulna yang melengking cukup kuat menjadi alasan Wesley terbangun dari tidurnya dan Jordan yang menjatuhkan pan yang di pegang nya sehingga isi dalam pan tersebut berserakan, mengenaskan di lantai.
"Paulna!" Jordan berseru terkejut.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jordan.
"Seharusnya itu pertanyaan ku, apa yang kau lakukan... Di dapur?" Paulna menyahut setelah dia berhasil menguasai diri dari keterkejutannya.
Bagaimana tidak, selama Paulna tinggal bersama Jordan belum sekali pun dia melihat cowok itu di dapur dan berperang dengan berbagai alat masak dan bahan makanan. Karena selama ini masalah dapur selalu dilakukan oleh Paulna atau pun Wesley.
Namun pagi ini bukan dia ataupun Wesley yang sibuk di dapur, melainkan Jordan yang notabenenya anti dapur.
Terdengar berlebihan tetapi itu kenyataannya.
"Aku memasak," Jordan menjawab. "Apa ada masalah?"
Paulna menggeleng cepat.
Sama sekali tidak masalah, toh pria itu memasak di dapurnya sendiri. Masalahnya mengapa baru sekarang pria itu memasak, kenapa tidak sejak ia tinggal disini untuk pertama kalinya.
Tapi sudahlah.
Paulna menghela nafas, "Semalam kau tidak pulang?" gumamnya memilih mengganti topik.
Biarkan rasa terkejutnya berakhir karena ada yang lebih penting dari sekedar memperpanjang masalah pertarungan Jordan dengan alat masak dan bahan makanan.
"Aku baru pulang, setengah jam yang lalu." jawab Jordan.
"Kau baru pulang?" Paulna memastikan.
Jordan mengangguk.
"Semalaman kau ada dimana?" tanya Paulna, "Dan mengapa kau tidak pulang?"
Jordan berdecak sebelum kemudian ia mengambil pan yang ada di bawah kakinya, menatap nasi goreng yang di buatnya dengan datar.
"Kau membuatku gagal menyiapkan sarapan pagi ini."
Paulna tidak menghiraukan, "Jawab pertanyaanku," geramnya.
Jordan meletakkan pan di atas kompor lalu bergegas mengambil alat kebersihan untuk membersihkan nasi goreng yang berserakan di lantai.
"Kau terlihat ingin tahu," gumam Jordan tanpa menatap Paulna.
"Memang," Paulna menyahut cepat, "Jadi jawab pertanyaannya."
Jordan tidak mengatakan apapun beberapa saat. Tatapannya terfokus pada nasi goreng yang sudah ia bersihkan hingga lantai kembali bersih meski sedikit berminyak.
"Aku menghabiskan malam di taman dan sedikit merayakan kebahagiaanku dengan memikirkannya semalaman." ucap Jordan, "Ah, sebenarnya aku selalu memikirkannya setiap saat."
Paulna menyipitkan mata, "Apa aku melewatkan sesuatu?" gumamnya.
Jordan mengedikan bahu.
Paulna terpekik tertahan, "Katakan apa yang tidak aku ketahui?" ujarnya, "Kau terlihat berbeda," sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
RomanceJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...