Jangan lupa berikan Vote dan Komentar ya 😘😘😘Happy reading untuk yang setia 🤗🌼
___________
Paulna terpaku di ambang pintu kamarnya saat beberapa langkah di depannya, tepatnya di ruang tengah ia melihat Jordan yang duduk di sofa sembari tersenyum.
Senyuman yang jarang sekali Paulna lihat selama tiga puluh hari di apartemen Wesley.
Ah, bukan hanya senyumannya saja yang jarang Paulna lihat tetapi juga keberadaan pria itu.
Terakhir kali ia melihat senyum Jordan yakni saat pertemuan pertama mereka. Ia pikir itu pemandangan pertama dan terakhir kalinya, tetapi sekarang... Paulna kembali melihat senyum itu.
Dan Paulna akui, Jordan terlihat begitu tampan ketika tersenyum. Aura tegang yang selalu menyelimutinya lenyap begitu saja hingga Paulna merasa berani untuk memandang Jordan lebih lama.
Ini sangat jarang! Dan Paulna tidak mungkin melewatkannya.
Tapi tunggu... Apa objek yang menjadi alasan Jordan tersenyum? Dilihat lagi sekitarnya dan sesuatu yang menarik tidak terlihat. Bahkan televisi yang berada di depan Jordan pun tidak menampilkan gambar apapun namun pria itu tetap tersenyum.
Apa Jordan kerasukan? Batin Paulna mulai merinding.
Apa jangan-jangan Jordan memiliki kepribadian ganda dan saat ini jiwa Jordan yang sesungguhnya sedang bangkit, sementara jiwa jahat yang selalu memandangnya datar dan mengintimidasi tengah tertidur.
Paulna membekap mulutnya dengan melemparkan tatapan horor pada Jordan yang masih belum menyadari keberadaannya.
"Oh Tuhan!" seru Paulna keras yang tentu dilakukan tidak sadar karena benaknya terlalu rumit dengan memikirkan Jordan.
Akibatnya orang yang tengah menjadi bahan pikirannya tersentak dengan perasaan terganggu.
Berani sekali Paulna mengacaukan kegiatan Jordan yang tengah memikirkan Zee.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Jordan datar.
Paulna menelan ludah dan di dalam hatinya ia merutuki dirinya sendiri. Ia pasti sudah mengusik ketenangan jiwa asli Jordan hingga membuat pria itu terganggu dan menghadirkan sisi jahatnya.
"A-aku, aku.." Paulna kelimpungan sendiri mencari perkataan yang tepat untuk menjawab Jordan.
Paulna sendiri lupa alasan ia keluar dari kamarnya.
Ah, sial sekali dirinya! Batin Paulna kesal.
"Apa yang kau lihat? Apa yang kau pikirkan? Dan mengapa kau disana? Sudah berapa lama kau mengamatiku?"
Paulna membatu. Bingung memberi jawaban pada Jordan yang memberikan serangan pertanyaan.
Pertanyaan pertama saja belum ada jawaban dan Jordan malah memberi Paulna pertanyaan lagi.
"Kenapa kau mengira aku mengamatimu dan memikirkan dirimu?" Bagus. Entah dorongan dari mana Paulna dapat membuka suaranya dengan tenang namun terdengar menantang.
Jordan berdiri dari duduknya dan melangkah menuju Paulna yang kembali gugup saat mata hitam Jordan menatapnya lekat.
"Aku tidak bodoh," gumam Jordan tepat saat berdiri di depan Paulna. "Dan kau tidak bisa membohongiku," sambungnya.
Paulna merasakan wajahnya memerah sebelum kemudian tubuh mungilnya menegang ketika sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya terjadi.
Jordan memeluknya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
RomanceJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...