Hi I'm backkkkk
Mulai masuk konflik ceritanya sih ini tapi masih ada manis-manis nya😜
Semoga suka❤️
Happy reading 😍
____________
Dulu, ketika Jordan masih bekerja bersama Sergio---menjadi orang kepercayaan pria itu maka apapun urusan yang di berikan akan ia bereskan dengan baik.
Dan semua itu di dasari oleh sebuah tekad.
Dulu Jordan bertekad dalam mengabdi pada Sergio karena bagaimanapun juga pria itu telah menolongnya, membawanya keluar dari kehidupan yang sewaktu-waktu menenggelamkan dirinya dalam sebuah kehidupan menyedihkan dan berakhir keputusasaan.
Bayangkan jika saat itu Jordan tidak bertemu dengan Sergio mungkin sekarang dia tidak lagi di dunia ini mengingat betapa kejamnya kehidupan Jordan dulu.
Tetapi berkat Sergio, Jordan merasa lebih baik, merasa kembali hidup dan memiliki harapan.
Oleh sebab itulah Jordan bertekad untuk mengabdikan diri kepada Sergio, melakukan apapun yang pria itu perintahkan. Dan dengan segala modal pengalaman selama hidupnya Jordan dapat mengimbangi segala sesuatu pekerjaan dengan hasil yang selalu membuat Sergio puas.
Entah itu pekerjaan mudah ataupun sulit.
Dan sekarang Jordan pun merasa siap untuk melakukan pekerjaan yang dapat dikatakan sulit. Tetapi pekerjaan kali ini bukanlah perintah dari Sergio melainkan dirinya sendiri.
Jordan percaya jika ia akan berhasil menyelesaikan pekerjaannya ini. Seperti yang sudah-sudah. Dan ia pun percaya bahwa dirinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Jordan mengulas senyum kecil membayangkan keberhasilan yang sebentar lagi akan tiba. Ia harap setelah membiarkan dirinya kekurangan istirahat apa yang sudah ia kerjakan dan rencanakan akan mendapatkan hasil yang sesuai.
Seperti yang Jordan bayangkan.
Jordan tidak peduli jika semua yang dilakukannya akan di anggap gila dan di asumsikan bahwa dia hanya terobsesi.
Mereka hanya tidak tahu, tidak mengerti.
Jordan mengalihkan tatapannya dari jendela tatkala pendengarannya menangkap suara yang membuatnya tersenyum senang dan puas saat dilihatnya Zee memasuki cafe yang sudah ia tuliskan sebagai alamat tempat dimana mereka akan berbicara.
"Zee," gumam Jordan seraya berdiri dari duduknya.
Tatapan dan senyuman Jordan tidak berbohong bahwa ia sangat senang dengan kehadiran Zee yang menuruti perkatannya.
Jordan bergegas mengambil sebuket bunga yang telah ia beli khusus untuk Zee.
Bunga yang sama dengan bunga-bunga yang selalu Jordan kirimin pada Zee ketika dia belum berani menunjukkan diri.
"Akhirnya kau datang."
Zee tidak menjawab dan seperti biasa wanita itu menatapnya tanpa ekspresi.
Jordan tidak menyerah, ia pun langsung melancarkan aksi lainnya, "Ini untukmu," ucapnya sambil menyodorkan sebuket bunga yang di pegang nya pada Zee.
"Apa harus aku menerimanya?" gumam Zee bertanya.
"Kau tidak pernah menolak apapun yang kuberikan padamu," sahutnya lalu mengedipkan mata.
Zee terdiam, dan dalam hatinya ia membenarkan. Dia tidak pernah menolak apa yang Jordan berikan padanya.
Lantas bisakah sekarang Zee menolak pemberian Jordan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
RomanceJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...