"Seingatku makanan ini di dominasi bumbu pedas, tapi mengapa mulutmu malah mengeluarkan kata-kata manis?"
Ethan yang baru saja memasukan makanan ke dalam mulutnya hanya tersenyum ketika mendengar ucapan dari Zee.
Tatapan Ethan tidak terlepas dari sosok istrinya yang duduk di hadapannya dengan wajah memerah.
Ah, Ethan suka melihat itu.
Gerak salah tingkah yang terang-terangan ditunjukkan oleh Zee semakin meningkatkan keinginan Ethan untuk menggodanya.
Menyenangkan sekali membuat Zee salah tingkah dan membuatnya melihat lebih lama bagaimana wanita itu tersenyum.
"Bagaimana bisa kau memasak ini, kau membuatku menjadi---"
"Menjadi apa?" potong Zee tatakala Ethan menatapnya dengan kernyitan setelah pria itu melahap makanan yang ia masak sendiri dengan kedua tangannya.
"Menjadi ketagihan."
Kembali terjebak!
Sial!
Zee langsung menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa yang ada di ruang kerja Ethan. Kedua tangannya ia arahkan menuju wajah sehingga Ethan tidak dapat melihat wajahnya yang merah padam.
Zee tersenyum di balik kedua tangannya yang tengah menutupi wajahnya. Kata-kata Ethan dari awal kedatangannya terus menari-nari di kepalanya.
"Eh," Zee tersentak ketika sebuah tangan mencekal kedua pergelangan tangannya lalu menurunkannya hingga ia dapat melihat wajah Ethan dengan jarak yang begitu dekat.
Zee dapat merasakan hembusan nafas pria itu menerpa wajahnya, menimbulkan rasa hangat dengan aroma mint yang kuat.
"Jangan menutupi apapun dariku, Zee..." gumam Ethan sambil menyentuh wajahnya, memberikan usapan halus di wajah tirusnya.
"Kau cantik," puji Ethan menatap lekat mata hitam milik Zee. Seakan ingin menunjukkan bahwa pujiannya bukan sekedar omong kosong.
Zee tersenyum dan hendak menundukkan kepalanya jika saja Ethan tidak menahannya dengan memegang dagunya.
"Aku sudah mengatakannya," kata Ethan dengan nada rendah. "Jangan menyembunyikan apapun dariku," sambungnya.
"Aku ingin mengetahui tentangmu lebih dari dirimu sendiri." ucap Ethan. "Biarkan aku mengenal baik dirimu, Zee... Berjanjilah untuk tidak menyembunyikan apapun padaku."
Zee tidak langsung memberikan jawaban. Pandangannya tidak teralihkan dari sosok Ethan yang semakin mempersempit jarak antara mereka.
"Aku..., Aku berjanji." Zee bergumam tepat saat Ethan menyatukan kening mereka.
Dari jarak yang begitu dekat ini Zee dapat melihat bagaimana Ethan tersenyum puas setelah ia memberikan balasan dari perkataan pria itu.
Zee memejamkan mata ketika Ethan memiringkan kepalanya lalu mendekatkan bibirnya dan nyaris membuat Zee tak bernafas ketika bibir Ethan berada dekat samar-samar menyentuh telinganya.
Dan untuk pertama kalinya setelah tiga tahun bersama, Zee merasakan jantungnya yang berdegup kencang saat Ethan berkata, "Aku mencintaimu."
_________
"Albert apa ini?" Zee mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobil ketika melihat sebuket bunga mawar merah tergeletak di atas kursi yang sebelumnya ia tempati.
"Tentu saja bunga, nyonya.." jawab Albert.
Zee mengangguk, membenarkan, ia tahu itu bunga, tapi mengapa ada bunga disana padahal tidak ada yang membelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
RomanceJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...