Forever and Always| Part 19 ~ You make me feel...

975 94 9
                                    

Hii apa kabar? Sehat selalu ya kalian ❣️

Siapa nih yang nunggu Zee dan Jordan? Akhirnya setelah lama mengabaikan cerita ini, aku bisa nulis lagi meski kadang ada hambatan:(

Semoga rindu kalian terbalaskan dengan updatean hari ini hihihi🤗

Btw jangan lupa vote dan komentar ya biar bisa double update Hari ini😉

Happy reading!!!

_________

Satu minggu sudah berjalan, dan akhirnya setelah banyak pemeriksaan dan sebagainya Jordan diperbolehkan pulang oleh dokter setelah dinyatakan bahwa kondisinya membaik dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang sudah di lakukan oleh dokter.

Jordan menegakkan tubuhnya, merasa cukup senang karena hari ini dia sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit sehingga tak perlu lagi memakan makanan hambar dan berada di dalam ruangan yang membuatnya diserang rasa bosan.

Tetapi di balik kesenangannya bisa keluar dari rumah sakit ada rasa takut yang menyelimuti dan hal itu terjadi karena dirinya takut tidak akan bisa kembali bertemu dengan seseorang yang berarti untuknya.

Sebuah senyum kecil terbentuk, tatapan Jordan mengedar ke seluruh ruangan yang menjadi tempatnya di rawat akibat kecelakaan yang terjadi padanya.

Sekaligus menjadi ruangan yang dimana pernah di datangi oleh seseorang yang berarti untuknya.

Jordan termenung, merasa miris pada dirinya sendiri ketika melihat ruangannya yang sudah rapih kembali dan kondisinya yang sudah pulih. Entah harus bersyukur atau tidak. Namun, Jordan merasa kesembuhannya ini akan mempersulit dalam mendapat kesempatan untuk kembali bisa bertemu dan berbicara dengan Zee.

Tetapi, disisi lain.. sakit yang di rasanya sangat menyiksa. Jordan tak tahan jika ia menanggungnya sendiri. Ia membutuhkan seseorang yang selalu ada untuknya, memberi semangat padanya.

Beruntung pada masa-masa sakitnya Jordan memilki Wesley yang senantiasa menjaga dirinya dan selalu menenangkannya tatkala ia teringat Zee yang tidak kunjung menampakkan dirinya lagi.

'Aku yakin bahwa Zee bukan tidak ingin kesini. Melainkan memang keadaan tak memungkinkannya.'

'Kau tidak bisa memaksanya untuk terus menjenguk dirimu jika kau tidak mau hal buruk menimpanya, bukan hanya dia.. tetapi juga kita.'

Setidaknya seperti itulah perkataan Wesley yang akan melintas dalam pikiran Jordan saat ia berada dalam kesedihan karena merindukan Zee.

"Semuanya sudah siap, kau akan tetap disana saja atau pulang, Mandel?"

Jordan mengerjap lalu menatap Wesley yang berdiri di ambang pintu ruang rawatnya.

"Apa dia tidak akan datang?"

Mengerti siapa yang tengah di bicarakan Wesley pun berkata, "Untuk apa dia kesini?"

Jordan tersenyum samar. Apa yang Wesley katakan benar adanya. Ia terlalu berharap apabila saat ini Zee menemuinya.

"Kita pulang," gumam Jordan sembari bergerak keluar dari ruang rawatnya dengan kedua tangan berada di dalam saku.

Jordan berjalan di depan Wesley. Tanpa memperdulikan sahabatnya yang sedang menggerutu kesal karena harus membawa barang-barang keperluan Jordan selama di rumah sakit.

Wesley dan Jordan masuk ke dalam lift bersamaan.

Tidak ada pembicaraan selama berada di dalam lift. Wesley sendiri yang sebelumnya mengoceh kini memilih diam. Membiarkan keheningan menyelimuti mereka sampai keduanya tiba di lantai dasar.

Forever And Always Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang