Please give me a vote and comment 🙈
Happy reading ❤️
_________
"Bisa kita bicara?"
Zee yang hendak masuk ke dalam lift sontak mengurungkan niatnya untuk masuk dan membiarkan pintu lift kembali tertutup.
Menghela nafas, Zee memutar tubuhnya menghadap Wesley yang berdiri dengan kedua tangan berada di dalam saku.
"Aku tidak ingin Ethan mengetahui apa yang kulakukan di belakangnya,"jadi.. kita bicara nanti saja." kata Zee datar.
"Aku mendengar percakapan kalian," ucap Wesley tak menghiraukan.
"Ternyata kau suka sekali mencampuri urusan orang lain." Zee tersenyum kecut.
"Ya, kau bisa mengatakannya. Jadi, maukah kau meluangkan waktu berhargamu untuk berbicara denganku?" Wesley menaikkan alisnya. "Lima menit," sambungnya ketika melihat Zee yang diam meragu.
"Lima menit," gumam Zee pasrah. "Katakan apa yang ingin kau bicarakan," tambahnya tak sabaran.
Wesley memberi isyarat kepada Zee melalui pergerakan mata, memintanya untuk mengikuti langkahnya yang entah kemana.
"Aku ingin meminta maaf sebelumnya karena telah menguping pembicaraan kalian." Wesley memulai percakapan.
"Tidak masalah," Zee menyahut santai. Toh, semuanya sudah terjadi. Jadi, tidak ada yang perlu di permasalahkan lagi.
"Tapi, dari percakapan kalian menghadirkan sebuah pemikiran dalam diriku yang kurasa akan membuatmu setuju dalam memberi Jordan kesempatan satu kali lagi."
Zee mendengus, "Haruskah kita membahas ini?" tanyanya sarkastik.
"Sejak awal memang sebuah kesempatan yang harus kita bahas, selesaikan." balas Wesley.
"Kau tidak bisa terus menghindar, menutup hati padanya, Zee."
Zee memutar matanya, "Dia melukai diriku, ingat!" tegasnya.
"Aku tahu, Jordan sendiri menyadarinya. Tapi haruskah kau membalasnya sejahat ini? Wesley berhenti berjalan, memutar setengah badannya ke arah Zee hingga mereka saling berhadapan sekarang.
"Aku ingin bertanya, apa selama dia bersamamu tidak ada satupun kebaikan yang Jordan lakukan?"
Zee mengepalkan tangan.
"Apa selama kalian bersama tidak ada hal menyenangkan yang terjadi?" Wesley menggeram. "Apa semua berlalu dengan menyedihkan?"
Zee memalingka wajah. Seketika Imingatannya dilempar pada masalalu. Tepat dimana Jordan yang sigap menjaganya, memberi kebahagiaan pada dirinya dengan cara-cara yang mampu meluluhkan hati dengan mudahnya. Meski di balik semua itu tidak ada ikatan antara mereka.
"Janganlah kau melupakan kebaikannya hanya karena satu kesalahan."
Zee tidak bisa berkata-kata, perkataan Wesley menamparnya telak.
"Aku mengatakan ini bukan bermaksud memaksamu memberinya kesempatan," Wesley menepuk pundak Zee pelan. "Semuanya kembali lagi pada dirimu. Kuharap kau memikirkan perkataanku dan mempertimbangkannya."
"Jordan pria yang baik dan bertanggung jawab." Wesley tersenyum misterius, lalu berkata. "Jika kau tidak percaya, kau bisa membuktikannya dengan memberikan sesuatu yang pernah terjadi di masalalu pada Jordan."
Zee menaikan alis. Terlihat serius memikirkan akan maksud dari perkataan Wesley.
'Apa yang pernah Jordan berikan di masalalu?' batin Zee bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
RomanceJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...