fix

1.8K 97 21
                                    

HALOOOO, I'M BACKKKKKK

HEHEHE, MAAF SEMPET NGILANG LAMA, KARENA EMANG ADA BEBERAPA HAL YANG BIKIN AKU JADI HILANG MOOD UNTUK NULIS, TAPI SEBISA MUNGKIN AKU KEMBALI BUAT MENULIS DAN MENYELESAIKAN SEMUA CERITAKU. AKU HARAP KALIAN TETAP SUKA SAMA CERITAKU:)

HAPPY READING!

Jangan lupa klik Bintang dan Komentar nya ya:)

______________

Canda tawa mengisi perjalanan Ethan dan Zee menuju rumah sakit tempat Paulina di rawat. Tentu mereka tidak lupa dengan gadis itu.

Terutama Zee.

Wanita itu menjadi yang paling bersemangat untuk menemui gadis bernama Paulina. Entahlah, Ethan tidak mengerti lagi. Dan ia tidak memiliki pilihan untuk menolak ketika isterinya ingin datang ke rumah sakit pagi ini.

"Jam berapa kau pulang?" tanya Ethan ketika mobil yang di kemudikan Axel membelok memasuki pelataran rumah sakit.

Zee melipat bibir lalu membuat gerakan berfikir.

Astaga,menggemaskan.

"Sepertinya akan lama. Aku bukan hanya menjenguknya tetapi juga berkenalan dengannya untuk lebih dekat."

Ethan menaikan alis, "Apa harus?" tanyanya.

Zee mengedikan bahu, "Kau sendiri tahu Ethan, selama ini aku tidak memiliki teman disini. Dan rasanya Paulina adalah orang yang tepat untuk di jadikan teman."

Ethan tidak bisa menolak, lagi. Perkataan Zee yang benar adanya membuat Ethan mau tidak mau membiarkan. Terlebih Ethan tidak ingin melihat wanitanya bersedih di saat Ethan sudah 99% berhasil membuat Zee bahagia.

Dengan penuh kasih sayang Ethan menempatkan tangannya di puncak kepala Zee lalu mengusapnya lembut. "Kau bisa berlama disini," katanya menerbitkan senyum di wajah Zee yang bersinar. "Tapi kau harus menghubungi aku jika akan pulang atau terjadi sesuatu, oke?"

Terlampau cepat Zee menjawab. "Oke!"

Ethan tersenyum gemas dengan gerakan kilat ia mendaratkan ciuman di bibirnya.

Zee mendelik atas perlakuan Ethan namun tak memprotes.

Semenjak malam hari itu---tepatnya ketika Zee dan Ethan menonton video mereka--- hubungan antara keduanya langsung mengalami perubahan yang signifikan.

Perubahan yang seharusnya terjadi dua tahun lalu.

"Kalau begitu aku akan masuk, kau hati-hati." ucap Zee seraya bergegas turun dari mobil.

"Ingat untuk menghubungi aku," Zee tersenyum seraya mengangguk.

Setelah pintu mobil tertutup dan Zee melesat masuk ke rumah sakit barulah Ethan meminta Axel untuk segera melajukan mobilnya ke kantor.

"Saya lihat hubungan Anda dan nyonya semakin terlihat baik, seperti seharusnya."

Ethan menarik sedikit sudut bibirnya, "Aku sendiri masih merasa seperti mimpi ketika mengingat hubungan ini berubah lebih baik dan bewarna." Katanya.

"Mungkin ini memang waktunya untuk kalian menjalani hidup pernikahan yang semestinya." ucap Axel tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

Ethan memalingkan wajahnya, menatap jalanan dari jendela pintu mobil. "Apa usahaku membuat kehidupan rumah tangga ini berjalan sesuai semestinya sudah berhasil?"

"Nyaris 100% usaha anda berhasil, dan untuk menyempurnakan hal itu anda hanya perlu melakukan satu hal."

Ethan mengernyit bingung, "Apa itu?" tanyanya.

Forever And Always Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang