Forever and Always| Part 09 ~She said...

1.4K 125 2
                                    


Budidayakan vote dan komentar ya biar aku semakin semangat!!!❤️❤️

Happy reading:)

_______

"Selamat malam..." kata Zee seraya tersenyum hangat sebagai sambutan ketika Ethan memasuki mansion.

"Selamat malam baby," balas Ethan ikut tersenyum sebelum ia membawa tubuh kecil Zee dalam dekapannya, menghirup dalam-dalam aroma menenangkan dari Zee yang seakan-akan bisa mengurangi rasa lelahnya setelah seharian bekerja.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?" tanya Zee.

Ethan menghela napas panjang, "Lelah, memusingkan," gumamnya.

Zee tersenyum samar dalam dekapan Ethan dan setelahnya ia bergerak melepas pelukan mereka. "Kemarikan tasmu biar aku bawakan," kata Zee seraya mengulurkan tangan.

"Tidak perlu, biar aku saja." balas Ethan menolak halus.

Zee berdecak dengan kepala menggeleng pelan. Hal yang tak langsung menjadi ketidakterimaan akan perkataan Ethan.

"Kau pasti lelah, jadi.. biarkan aku membawa tasmu," kekeuh Zee tidak ingin kalah.

Ethan menghela napas sebelum selanjutnya ia memberikan tas kerjanya pada Zee. Toh, dia tidak memiliki pilihan selain mengalah.

"Kau duluan saja ke kamar, aku akan menyusul." gumam Zee pada Ethan yang kini menatapnya dengan alis terangkat.

"Kenapa tidak pergi bersama saja?" Ethan menyahut.

"Kau ke kamar saja duluan," Kata Zee, "aku akan menutup pimtu lalu setelahnya mengambil makan malam kita." tambahnya.

Ethan mengangguk paham, "Baiklah," kata Ethan setelah beberapa saat terdiam. "Aku akan menunggumu."

Zee menarik senyuman ketika Ethan menatapnya dalam-dalam sebelum pria itu meninggalkan dirinya sendiri.

"Jangan terlalu lama, aku bisa merindukanmu.."

Zee menggeleng-gelengkan kepala mendengar perkataan Ethan yang kini tak lagi terlihat sosoknya.

"Kau tidak bisa melakukan hal sejahat itu padanya..."

Zee terlonjak kaget dan langsung memutar tubuhnya menghadap Wesley yang bersedekap dengan tatapan datarnya.

"Memang hal jahat apa yang telah kulakukan?" kata Zee setelah ia menguasai diri.

Wesley menggeretakkan gigi geram melihat reaksi Zee yang terlihat tenang seakan-akan apa yang di hadapinya beberapa jam lalu tidak pernah ada.

Entah apa yang merasuki wanita itu hingga bersikap keras seperti ini dan menutup hati pada sahabatnya.

Menginat Jordan, tanpa sadar membuat Wesley mengepalkan tangan dan tak lupa memberi umpatan pada sahabatnya itu karena melakukan hal bodoh yang berbahaya untuk dirinya.

"Kuharap kau tetap sesantai itu saat mengetahui apa yang telah terjadi padanya, Zee.." gumam Wesley sembari menatap Zee lekat.

"Apa maksudmu?" sahut Zee bertanya cepat karena dia sungguh tak memahami arti dari ucapan Wesley.

Seperti ingin membuatnya dihantui oleh rasa penasaran, Wesley yang harusnya memberi jawaban justru melenggang pergi begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun.

Meninggalkan Zee dengan segala pertanyaan yang menyelimuti.

Zee memejamkan mata mencoba untuk kembali menyingkirkan kejadian siang lalu. Salah jika ia dinilai tak mengingat apapun yang terjadi siang itu. Karena nyatanya, sampai detik ini ingatan tersebut terus saja berputar-putar dalam benaknya.

Forever And Always Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang