Selamat berpuasa bagi yang menjalankan:)
Jangan lupa Vote dan Komentar ya biar aku semangat 😛
Happy reading!
___________
Melihat kedatangan dua orang asing ke dalam ruang rawatnya membuat seorang gadis yang tengah berbaring di atas brankar terkejut. Bukan hanya kehadiran mereka saja yang membuatnya kaget tetapi sapaan hangat dari suara lembut itu juga berhasil membuatnya terpaku beberapa saat.
Dalam diamnya, gadis itu bertanya-tanya. Siapa yang telah mengirim wanita secantik ini ke dalam ruang rawatnya?
Tatapan menilai di lemparkan oleh gadis itu dan satu kesimpulan yang dapat di ambil bahwa wanita yang berdiri tidak jauh dengannya adalah sosok orang kaya yang berpenampilan sederhana.
Mengesankan.
Dilain sisi Zee merasa kikuk karena pertanyaannya tidak mendapat balasan belum lagi tatapan menilai yang dilayangkan oleh gadis itu membuat Zee berpikir bahwa gadis itu pasti membencinya setelah apa yang terjadi.
Zee menarik nafas panjang, dalam situasi seperti ini dia berharap Ethan ada di sisinya karena dengan begitu ia dapat merasa yakin bahwa semua akan baik-baik saja.
Namun, sayang sekali Ethan tidak ada disini, mengharuskan Zee menghadapi semuanya sendirian.
"Siapa kalian? Apa kalian ini ada hubungannya dengan pria itu? Tanya gadis itu menyentak kesadaran Zee.
"Umm, sebenarnya pria yang membawamu kesini adalah suamiku." jawab Zee dengan suara lembut.
"Dan aku ingin meminta maaf atas kejadian ini."
Melihat penyesalan yang jelas dari manik hitam wanita di depannya membuat gadis itu menghela nafas. Mencoba meredam emosi.
Jujur saja dia masih kesal akibat kecelakaan yang menimpanya ini karena bukan hanya membuat kakinya mengalami cedera tetapi juga belanjaannya berceceran di jalan sana.
Astaga. Dia hampir melupakan belanjaannya!
"Sudahlah, kau tidak perlu seperti itu. Lagipula tidak ada luka serius pada diriku." cetus gadis itu seraya mengangkat bahu acuh.
Zee mengerjap. Tercengang melihat betapa santainya gadis itu. Jauh berbeda dengan yang ada di benaknya.
"Kau tidak marah?"
Baiklah. Katakan Zee tidak bersyukur akan kebaikan gadis itu yang tidak mempermasalahkan kecelakaan satu jam lalu.
"Sekarang tidak. Kalian sudah mau bertanggungjawab dan berani menampakkan diri saja cukup untuk meredakan amarahku. Toh, semua yang terjadi tanpa kesengajaan 'kan?"
Zee mengusap tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Bingung harus mengatakan apalagi.
Semua di luar ekspektasi.
Terdengar kekehan kecil dari gadis itu membuat Zee menatapnya lekat-lekat.
"Oh, ya.. terimakasih sudah membawaku ke rumah sakit besar ini."
Zee tergagap sebelum kemudian berkata, "Itu sudah kewajiban kami."
Jauh dalam hatinya Zee merasa kelegaan.
"Dan satu lagi, jika ada sesuatu yang kau butuhkan tidak perlu sungkan untuk memintanya padaku." Zee menunjukkan senyuman terbaiknya yang membuat gadis itu tersentak, merasa familiar dengan senyumannya.
Aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana? Senyumannya mirip dengan seseorang yang aku pernah lihat tapi, dimana? Batin gadis itu seraya berpikir keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
RomanceJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...