Halo semua...
Alhamdulillah aku bisa kembali update setelah ada beberapa hal yang menghambat, maaf atas kelamaan updatenya ya, semoga kalian suka dengan part ini😊
Budidayakan vote dan komentar ya biar aku semangat 💛
Happy reading!!!
__________
"Kau pikir dirimu siapa?!" sentak Zee sambil terus berjalan.
"Kau tidak bisa seperti ini."
Zee menghentikan langkahnya lalu memutar tubuhnya untuk menghadap seseorang yang nantinya akan membuat dia sendiri dalam masalah. "Kenapa tidak bisa?" sarkasnya. "Aku akan pergi dengan yang lain, dan kau tak berhak melarang diriku."
"Kenapa kau keras kepala sekali?"
"Karena aku tidak ingin pergi denganmu Wesley! Tidak saat aku tahu siapa dirimu, dan kau memiliki hubungan dengan seseorang yang aku benci." Zee menyahut dengan cepat disertai nada tinggi.
"Hanya karena itu?" Wesley terkekeh pelan sembari menatap sinis Zee.
"Kau terlalu kekanak-kanakan jika mempermasalahkan hal itu. Aku memang menjadi bagian masalalu dirimu, tapi bukan berarti kau harus seperti ini."
Zee berdecih, "Jika mengaku kekanak-kanakan akan membuatmu tak lagi memaksaku untuk pergi bersamamu maka aku akan mengiyakan." ucapnya. "Aku kekanak-kanakan Wesley."
Zee kembali memutar tubuhnya, membelakangi Wesley dan siap meninggalkan pria itu jika saja tangannya tidak dicekal oleh Wesley seolah memintanya untuk tidak pergi.
"Sebenarnya apa masalahmu denganku?" tanya Wesley dengan suaranya yang berat.
"Kau yang bermasalah dengan Jordan, mengapa aku juga yang harus kau hindari? Bahkan kau menghindari keluargamu sendiri."
"Aku tidak memiliki masalah denganmu Wesley." Zee menjawab pelan. "Tapi mau tidak mau aku harus melakukannya, menghindari dirimu dan semua orang terdekatku agar kehidupanku menjadi tenang."
"Dan apakah itu berhasil?" balas Wesley menuntut. "Apakah setelah meninggalkan semuanya kau memiliki kehidupan yang tenang itu?"
Zee berbalik, menatap Wesley datar. "Ya semuanya tenang, sampai akhirnya kau datang.." katanya dingin.
Wesley sendiri tahu bahwa kehadirannya akan kembali membawa Zee pada masalah yang sama seperti dua tahun lalu. Tetapi, dia juga tidak bisa diam saja ketika melihat bagaimana sahabatnya menjadi sosok yang asing hal tersebut yang membuatnya harus ikut campur karena tidak adanya pilihan lain.
"Kau tidak bisa terus berlari, menghindar. Mungkin memang ini saatnya kau menyelesaikan masalahmu dengan Jord----"
"Jangan kau sebut namanya!" Zee memotong cepat dengan raut wajah tidak suka.
Sebab, nama itu selalu berhasil membuat amarah Zee meluap cepat. "Dan perlu kau tahu, semuanya sudah selesai, tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, semuanya telah usai." Zee menarik tangannya yang sedari tadi berada dalam cekalan Wesley dengan gerakan kasar.
"Semua telah berakhir, dua tahun lalu," Zee menambahkan dengan tegas.
Wesley menaikkan alisnya, lalu bergumam. "Benarkah?"
Zee mengernyit bingung tetapi tetap memberi jawaban. "Tentu saja."
Wesley menarik senyum tipis lalu ia berkata. "Lalu mengapa dia terlihat seperti orang yang hilang arah Zee? Kenapa dia terlihat tak terkendali, dan di setiap malamnya mengapa aku harus mendengarnya menyebut namamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
RomanceJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...