Selamat membaca:
"MOVE ON! Hanya terdiri dari dua kata, Sangatlah mudah jika di ucapakan, Tetapi begitu banyak beban ketika mencoba dilaksanakan."
-Scarla Cathlyn Vienessa.
*/*/*/*/*
Cathlyn mengusap ingusnya dengan tisu ke duaratus empat puluh dua kalinya."hiks....hiks...hiks... kok..bi..bisa sih...??" Lagi-pertanyaan itu yang keluar dari bibir mungilnya.
"Udah Cath... lo yang sabar," ujar sahabat Cathlyn bernamakan Rara seraya mengusap punggung Cathlyn agar sahabatnya itu bisa berhenti menghabiskan tisu yang ia punya.
"Hiks...sabar sabar, lo pikir hati gue nggak sakit di giniin...hayati lelah ra..." Lagi-lagi ia kembali mengabil tisu, mengusap sedikit ingusnya dan di buang begitu saja.
"Ya...terus lo mau apa sekarang? Mewek nggak jellas? Kan lo sendiri yang mutusin si Calvin, di ajak balikan sok jual mahal, terus pas si Calvin punya cewek baru lo jadi drama queen gitu mewek-mewek ampek pagi, ngabisin tisu orang. Ya tuhan...Cath itu tisu mahal astaga..." gerutu Rara mengeluarkan segala unek-unek yang ia simpan sedari tadi.
"Hiks...abisnya nih...yah... si Calvin posesif banget, masak gue cuman naik ojek online, di marahin nggak selesai-selesai kayak emak-emak kehilangan kutang aja. Takut terjadi cinta lokasi lah prreet...emang dia pikir gue mau apa, ama bapak-bapak beranak tiga? Hiks..." kata Cathlyn sambil mengingat kejadian seminggu yang lalu dimana terjadinya insiden akhir dari hubungannya yang telah terjalin satu tahun dengan Calvin.
"Tau dari mana lo, bapaknya punya anak tiga? Jangan-jangan bener lagi apa kata Calvin lo suka ama bapaknya, terus lo stalkerin," ujar Rara mencurigai Cathlyn.
Cathlyn mengbuang nafas kasar lalu tangannya bergerak menoyor kepala Rara. "Ya...di katain aja punya anak tiga biar menggambarkan bapaknya tua, jadi kan nggak mungkin gue suka, masih gantengan Calvin kemana-mana."
Rara meringis kesakitan. "Banyak anak bukan berarti tua Cath kalo umur anaknya tua, baru bapaknya tua."
"Udah...sih, jangan ngomongin bapaknya, di sini yang galau gue . Bapaknya mah...lagi berduaan ama istrinya, jadi pembicaraannya sekarang adalah tentang masalah gue bukan bapaknya," kesal Cathlyn.
"Huft...Cathlyn sayang, sekarang lo mau apa? Minta balikan gitu ama Calvin, nggak malu?" tanya Rara sambil menyembunyikan sisa tisu yang tinggal sedikit dari hadapan Cathlyn, agar sahabatnya itu tak merusak pemandangan kamarnya lagi.
"Nggak lah malu...gue, kan seharusnya dia yang ngajak balikan."
"Nah...tu tau, kemaren kemaren Calvin ngajak balikan kenapa sok jual mahal? Kalo akhirnya jadi kek gini."
"Hiks...tisu mana tisu hiks?"
"Apaan?" tanya Rara karena melihat Cathlyn menengadahkan tangannya.
"Tisu Rara, lo mau ingus gue gue lappin ke baju lo?"
"Ck...iya-iya ini."
"Bagus...hiks." Cathlyn mengusap kembali ingusnya. "Gue harus gimana?"
Rara memutar bola matanya jengah, kenapa sahabatnya ini jadi bego saat galau? Ia ngeri sendiri jadinya, takut buat pacaran sekarang.
"Gue harus MOVE ON!" Cathlyn menegakkan tubuhnya, menajamkan penglihatannya, memberi semangat kepada dirinya sendiri.
"Good." Rara memberi acungan jempol atas semangat yang di tunjukkan Cathlyn, ia rasa acara galau menggalau yang membuat kamarnya berantakan dengan tisu tisu bekas ingus Cathlyn akan segara berakhir dan ia bisa nonton drama korea tanpa gangguan suara tangisan alay dari mulut Cathlyn.
"Tapi...apa bisa?" Bahu Cathlyn seketika merosot, semangatnya hilang begitu saja menyisakan ingus yang kembali mengalir dari hidung cantiknya.
Melihat semangat Cathlyn menurun, sekaligus Rara mencium bau-bau penghabisan tisu dan pemberantakan kamar, ia segera memikirkan cara untuk mengatasinya. "Cari gebetan baru aja, setidaknya lo dianggap Move On dari si Calvin, biar nggak jadi bahan bullyan ama anak-anak. Sekaligus bisa bantu lo cepetan Move On dari Calvin."
"Tumben lo pinter? Bagus juga ide lo, tapi mau gebet siapa?" Cathlyn menghela nafas. "Gue nggak suka sama cowok lain selain Calvin."
"Intinya yang ganteng sama yang belom punya pacar, biar nggak di kata pelakor."
Mendengar ucapan Rara Cathlyn berfikir sejenak, lalu sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman indah tanpa luka. Kemudian ia melihat ke arah jam di tangan mungilnya, disana menunjukkan pukul 19:45. Ia mengambil tas beserta ponselnya, lalu berdiri dari duduk lesehannya. "Gue balik."
Melihat Cathlyn berjalan keluar Rara bernafas lega, akhirnya selesai sudah acara galau yang diadakan Cathlyn, Tapi...tunggu...ada yang salah. "CATHLYN......BERESIN DULU KAMAR CANTIK GUE....!!!" teriak Rara saat menyadari kamarnya benar-benar terlihat seperti kandang babi, berantakan! dan....jangan lupakan tisu yang bekas ingus ada dimana-mana.
Mendengar teriakan Rara, Cathlyn segera berlari menghindar dari hal yang akan membuatnya lelah. Nggak tau apa si Rara, Cathlyn ini lelah secara batin, mau di suruh lelah secara fisik juga, kan...nggak banget gitu pikirnya.
"Cathlyn, kenapa lari-lari? Ada setan?" tanya seorang pria yang sedang menikmati acara televisi. Ia adalah kakak laki-laki Rara namanya Fito.
"Hehehe, nggak Bang. Cath balik dulu ya...Bang. Udah malem."
"Mau Abang anter nggak? Udah malem, nggak baik cewek keluyuran malem-malem."
Cathlyn berfikir sejenak lalu dengan semangat menganggukan kepalanya, hemat uang pikirnya, sama kapan lagi coba satu mobil ama cogan yang menurutnya masih kalah sih gantengnya ama calvin.
"Yaudah, Abang ganti baju dulu. Cath tunggu di depan aja."
"Oke."
*/*/*/*/*
-Sorry klo ada typo🙏
Jangan ngehina karyaku ya...kalo nggak bagus, kalo ada kritik dan saran bisa langsung coment.
Dan jangan lupakan buat pencet pojok kiri bawah buat vote, karena itu jadi semangat buat aku.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON? (END)
Teen FictionScarla Cathlyn Vienessa gadis berparas cantik, susah pindah hati, dan memiliki sifat humoris. Yang baru saja patah hati karena seorang Alvierro Calvin Flarea yang notabe-nya adalah seorang MANTAN PACAR-nya memiliki pacar baru, padahal ia sendiri yan...