Happy Reading:
"Keputusan mengakhiri, di ambil bagi mereka yang lelah terus menerus tersakiti."
===================
Semalaman Calvin tak bisa tidur, pikirannya entah mengapa tak bisa lepas dari Cathlyn.
"Lo nggak tidur?" Suara seseorang yang Calvin duga adalah Damian membuatnya menoleh.
"Kalo lo ada di posisi gue. Lo bakal tenang saat Feni hilang ingatan?" Bukannya menjawab, Calvin malah mengajukan pertanyaan.
Damian menggeleng. "Em...sebelumnya sorry. Tadi, Mama telfon. Katanya mobilnya mau di pake, jadi mau nggak mau kita harus balik."
"Jangan aneh aneh deh bang. Kita bahkan nggak ngerasain kesenangan apapun saat sampai di puncak, dan lo bilang kita harus pulang." Entah sejak kapan Dania berada di belakang Damian.
"Tapi Mama mau ke palembang Dan. Lo tau sendiri Mama lebih nyaman pake mobil itu."
Belum sempat Dania kembali mengajukan protes, Calvin terlebih dahulu membuka suara. "Sebaiknya emang kita harus balik. Siapa tau kalo Cathlyn ketemu tante Kania, ingatannya balik."
"Okey, gue kasih tau cewek ceweknya dulu, biar mereka langsung berbenah," ujar Damian sebelum berlalu pergi.
Dania yang melihat Calvin masih termenung seperti tadi malam, bedanya pria itu berpindah pada teras Villa. Ia duduk di sebelah Calvin, mengikuti apa yang pria itu lakukan. "Semalem gue liat Cathlyn pelukan sama Dion," kata Dania tiba tiba.
Spontan Calvin menoleh, tetapi tidak menjawab ataupun bertanya. Lelaki yang memiliki garis keturunan jerman itu, hanya terdiam, menanti lanjutan dari ucapan Dania. "Logikanya, kalo Cathlyn pelukan sama Dion. Bisa jadi, dia nggak hilang ingatan," lanjut Dania.
"Lo nggak usah bohong."
"Nggak ada gunanya gue bohong." Dania menghela nafas sebentar, ia menundukkan kepala, memandang pada kuku yang di cat berwarna hitam di tangannya. "Gue juga sempet denger, Dion ngomong kalo dia udah sayang sama Cathlyn."
Calvin dapat melihat perubahan pada Dania, gadis itu menunduk, suaranya pun terdengar sedikit serak. "Lo suka sama Dion?" Kesimpulan seperti itulah yang Calvin dapat.
Dania langsung mengangkat kepalanya, detik berikutnya tawa kaku terdengar. Sepertinya cewek itu berusaha menutupi kebenarannya. "Nggak lah. Aneh lo," ujar Dania di sela sela tawanya yang memang jelas terdengar kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON? (END)
Teen FictionScarla Cathlyn Vienessa gadis berparas cantik, susah pindah hati, dan memiliki sifat humoris. Yang baru saja patah hati karena seorang Alvierro Calvin Flarea yang notabe-nya adalah seorang MANTAN PACAR-nya memiliki pacar baru, padahal ia sendiri yan...