Happy Reading:
"Terkadang, kembali bertemu dengan seseorang yang sangat dirindukan belum tentu membawa kebahagiaan."
========================
Senja menyapa Calvin saat ia memilih pergi dari tempat nongkrong bersama temannya. Perasaan Calvin benar benar campur aduk, ia ingin marah besar. Tapi ada sedikit rasa senang, karena faktanya status pacaran masih menjadi gelar antara ia dan Cathlyn.
Padahal, tadi padi Calvin sudah mengunjungi rumah Cathlyn. Sekarang entah dorongan apa, dia memberhentikan mobilnya di depan rumah Cathlyn.
Calvin sedikit mengernyit heran, tatanan pada gembok itu berbeda. Tanpa pikir panjang, Calvin memanjat pagarnya dengan terburu buru. Jantung Calvin semakin berpacu lebih cepat, saat ia melihat jejak mobil yang keluar. Sontak saja, itu membuatnya berlari ke arah garasi mobil. Benar, mobil mewah itu, sudah tak ada.
Calvin memberanikan diri mengintip ke si bawah pintu yang sebelumnya terlihat jelas, jika penuh dengan surat suratnya untuk Cathlyn. Kosong, bersih, satu kertas pun tak tersisa. Tapi, tunggu, Calvin menemukan surat dengan kertas berwarna beda yang berada di bawah sepatunya, surat itu terinjak. Jelas saja itu bukan surat yang ia tulis, Calvin selalu menulis surat di kertas putih, tapi keras yang ia temukan ini berwarna peach. Calvin menarik nafas dalam dalam, sebelum akhirnya membaca kalimat yang tertera pada kertas itu.
Hello! Alvierro Calvin Flarea.
Tidakkah kamu capek dengan rutinitas ini? Menulis surat untuk putriku.
Sekarang aku mengerti.
Tapi, tolong kamu pikir manfaatnya, itu terlalu berlebihan.
Saya harap kamu akan berhenti, agar tak membuat mu terlalu susah, dalam memikirkan kata kata indah.
Saya janji, surat surat kamu itu akan saya berikan pada 'Si Cantik Bidadari'.
Dan, maaf! Tapi kamu tetap harus berurusan dengan rindu itu. Karena Cathlyn akan kembali pada saatnya, tentu saja sekarang belum saatnya.
Bersabarlah! Jika kamu masih bertahan menunggu putriku, aku akan mengizinkan kamu memilikinya.Alkaniala Vanessa.
Calvin menggigit bibir bawahnya kuat, ia tak tau harus bahagia atau sedih. Keduanya bercampur menjadi satu. Bahagia karena Kania akhirnya kembali memberikan lampu hijau. Dan, sedih karena ia masih belum bisa bertemu dengan Cathlyn nya.
Tapi, masih pantaskah ia menyebut Cathlyn miliknya? Disaat ia telah membuat gadis itu hampir meninggal. Rasanya, apapun itu, Calvin tak pernah rela jika Cathlyn tak menjadi miliknya.
Oke, ini saatnya ia membuktikan. Penantian itu akan Calvin gunakan untuk membangun kebahagiaannya.
~°♥°~
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON? (END)
Teen FictionScarla Cathlyn Vienessa gadis berparas cantik, susah pindah hati, dan memiliki sifat humoris. Yang baru saja patah hati karena seorang Alvierro Calvin Flarea yang notabe-nya adalah seorang MANTAN PACAR-nya memiliki pacar baru, padahal ia sendiri yan...