Happy Reading:
"Terkadang, menerima resiko lebih baik dari pada suntuk dalam ketakutan."
=======================
Tentu saja, uluran tangan itu disambut bahagia oleh Dania. "Gimana? Lo mau jadi pacar gue?"
Dion menatap Dania dengan tatapan tak terbaca, membuat suasana semakin menegangkan. Para mahasiswa perempuan yang ada di sekitar dan menyaksikan semuanya, berdoa dalam hati agar Dion menolak, mereka tak ingin cowok tampan dengan gelar jomblo kembali berkurang.
Feni yang jengah dengan aksi Dion yang membuang buang waktu langsung mendorong punggung Dion, membuat si empunya semakin dekat dengan Dania.
Tak di duga, ternyata cowok tinggi yang sebelumnya berekspresi datar itu, langsung mendekap tubuh Dania, memberikan cewek itu kehangatan. "Gue nggak suka sama lo. Tapi ijinin gue buat belajar mencintai lo," bisik Dion sangat pelan di telinga Dania. Percayalah hanya mereka berdua dan Tuhan yang mendengarnya.
Dania tersenyum, ia tak tau ingin apa. Hatinya sakit mendengar Dion tak menyukainya, tapi di sisi lain, ia bahagia Dion mau belajar mencintainya.
Tanpa di duga, cowok yang sebelumnya memeluk Dania itu malah membopong tubuh Dania tiba tiba serta dengan cepat membawanya menjauh dari orang orang kepo itu.
"Jadi? Mereka pacaran?" tanya Aldo entah kepada siapa, ia masih belum ngeh dengan apa yang terjadi, semuanya seakan berjalan begitu cepat.
Sedangkan yang lain melongo, mereka juga tak mengerti dengan kelakuan Dion yang tak bisa di tebak. Namun ada yang sedikit menarik perhatian, setelah sadar dari kecengoannya Damian terlihat kalang kabut sendiri. "Jangan jangan dia mau ngajakin adek gue wik wik wik. Kejar! Kejar bego! Adek gue masih perawan!"
~°♥°~
Disaat yang lain ingin merasakan ketenangan dan tak ingin di ganggu, karena sibuk memikirkan tugas tugas yang memang menumpuk dan sangat memusingkan. Calvin, cowok itu malah membuat konsentrasi yang lain pecah, akibat siulan tak bermutu miliknya.
"Vin, bisa diem nggak sih mulut lo?" gerutu Rara yang sedang mendapat mood bagus untuk mengerjakan tugas minggu lalu yang tak sempat dikerjakan, tapi hancur karena Calvin.
Calvin menghentikan siulannya, ia memperhatikan Aldo dan Feni yang juga menatapnya dengan horor, selanjutnya ia mengalihkan pandangannya pada Damian. Calvin tersenyum senang karena Damian terlihat tak terganggu, cowok itu masih sibuk dengan pikirannya dengan kemana perginya Dania dan Dion. Pria itu beberapa jam lalu terlihat kalang kabut sendiri, karena Dania tak mengikuti kelasnya. Tapi, tenang saja, berkat bucinnya pada Feni, akhirnya Damian bisa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON? (END)
Teen FictionScarla Cathlyn Vienessa gadis berparas cantik, susah pindah hati, dan memiliki sifat humoris. Yang baru saja patah hati karena seorang Alvierro Calvin Flarea yang notabe-nya adalah seorang MANTAN PACAR-nya memiliki pacar baru, padahal ia sendiri yan...