Selamat membaca:
"Jangan hanya karena perlakuan dia ke lo beda, lo jadi salah paham."
*~*~*~*~*
Cathlyn menatap ember dan alat pel yang ada di depannya dengan raut wajah yang masam. Bisa bisanya ia yang cantik dan modis kayak gini masih di suruh bersihin toilet yang baunya nggak banget, apalagi kalo pas ada warna kuning yang nongol keatas di Wc udah harus siap siap kresek buat muntah. Cathlyn mah...bener bener anti yang kayak gitu.
"Bu...kasih hukuman lain aja yah.." mohonnya pada Bu Devi.
"Saya harap tugas kalian selesai saat bel istirahat," ujar Bu Devi tanpa menghiraukan Cathlyn, kemudian ia berjalan keluar.
"Aa' iyon gue nggak bisa di suruh gini."
Lah...balik ke mode centil lagi itu si Cathlyn, jadi bingung Dion apa jangan jangan Cathlyn kembar kali ya?atau berkepribadian ganda? Hi.....ngeri sendiri Dion jadinya. "Cewek aneh!" Makinya lalu masuk ke dalam toilet pria. Memang meski hukumannya sama tetapi tempatnya berbeda, Cathlyn bersihin di toilet wanita, sedangkan Dion di toilet pria.
Dengan sangat kesal Cathlyn masuk ke toilet wanita, dan berniat menjalankan tugasnya. Matanya menatap toilet itu dengan perasaan campur aduk antara sedih, kesal, dan bingung. Bingung gimana cara bersihinnya ini tuh bener bener bukan style Cathlyn banget. Apalagi di ujung itu terlihat seperti gumpalan pembalut yang masih lengkap dengan warna merah di bagian tengahnya, ini sebenarnya toilet atau apa sih? Kok lengkap banget gitu, lagian siapa juga yang naruh roti dengan selai stroberi di situ , roti dengan selai stroberi? Iya Cathlyn jijik nyebutnya, menurut Cathlyn yang naruh itu di situ bener bener nggak berperasaan itu kan darahnya sendiri masak di buang tanpa di bersihin dulu, hancur memang jaman sekarang ini, perasaan tempat sampah udah banyak tapi kenapa harus di taruh di situ sih? Cathlyn jijik banget tau nggak.
Tak ingin melihat pemandangan yang bisa membuatnya mual, Cathlyn melangkah keluar dan duduk di kursi panjang di depan toilet pria. Entah apa lagi yang akan di lakukan Cathlyn. Lalu tangannya bergerak mengambil tasnya yang tepat berada di sampingnya bersama dengan tas Dion, ia merogoh ke dalam dan mengambil dua bungkus permen Yupi, taulah kebiasaan Cathlyn ya...jadi inilah yang dilakukan Cathlyn hanya bersantai sambil menikmati makanan manis nan kenyal itu.
Merasa bosan jika hanya mengunyah permen Yupi, ia mengambil ponselnya ternyata terdapat notif dari aplikasi line.
Calvin_Flarea.
Lo kemana?
Cathlyn jawab.
Lo marah sama gue?
Please jawab gue, gue khawatir
Cathlyn?Cathlyn menghembuskan nafas lelah membaca chat dari Calvin, ia tak habis pikir, apa sebenarnya isi otak manusia satu itu? bikin orang emosi dengan sok buat cemburu tapi pada dasarnya situ masih sayang, aneh kan?
Cathlyn.Vinessa
Bukan urusan lo! Urusin aja dedek gemesh lo yang kemarin lo puja puji.Selama 5 menit masih tidak ada jawaban, mungkin Calvin tengah sibuk dengan pelajaran. Cathlyn cepat kembali dari aplikasi line nya ia seperti orang bodoh yang hanya memperhatikan chat tak terbalaskan itu. Ia beralih ke aplikasi JOOX dan memilih asal asalan lagu untuk ia dengar , belum sempat ia menyalakan lagu yang ia pilih, ponselnya bergetar, ternyata Calvin membalasnya.
Calvin_Flarea
Ok.Cathlyn menganga membaca balasan chat dari Calvin, ini beneran Calvin atau bukan sih? Kok balesnya singkat gitu, kayak bener bener pasrah disuruh lanjutin buat deketin adik kelas. Cathlyn jadi kesal sendiri, ia harus menang dari acara saling membuat cemburu ini. Maka dari itu Cathlyn berfikir keras untuk menjalankan aksinya, ia yakin ini akan berhasil orang Dion aja tadi udah ngode kok kalo suka sama Cathlyn jadi rencana Cathlyn akan berjalan dengan mulus tanpa cacat.
"Ngapain lo di sini?" Tanya Dion yang baru saja keluar, sepertinya tugasnya telah selesai. Berarti toilet pria nggak kotor-kotor amat lah yah, Cathlyn jadi heran kok malah kebalik ya... yang paling kotor tuh malah toilet wanita, biasanya kan wanita paling bersih, tapi.....ah udahlah Cathlyn nggak mau mikirin itu otak Cathlyn ini udah penuh dari masalah yang lain, salah satunya tugas Cathlyn ini tuh belum selesai bisa di gampar ini dia sama Bu Devi.
"Aa' iyon bantuin gue yah... gue nggak bisa gunain itu, di dalem bau juga terus banyak roti dengan selai stroberi di pojokan." Adunya pada Dion.
"Roti?" Dion mengangkat satu alisnya, bener bener cewek aneh! tadi pagi marah marah, lah sekarang malah centil mungkin bener kali ya...cewek di depannya ini yang masih belum Dion ketahui namanya adalah titisan wewe gombel. Itu lagi apaan sih maksudnya Roti? Dion bener bener gagal paham sama cewek di depannya ini.
"Aa' iyon liat aja deh gue jijik ngomongnya," kata Cathlyn yang kemudian menarik tangan Dion masuk ke toilet wanita. "Itu jijik kan." Tunjuknya pada objek keberadaan yang dimaksud Cathlyn Roti dengan selai stroberi.
"Cewek cewek disini nggak punya etika ya?" Tanya Dion.
"Ih...tapi nggak semuanya A' gue nggak gitu kok."
"Terserah."
"Jadi bantuin ya..."
"Oke."
"Serius?"
Dion mengangkat ember yang berisi air bersih. "Cepet kerjain bareng gue, sebelum gue berubah pikiran."
Cathlyn pun segera menuruti ucapan Dion, dari pada kerja sendirian. Tapi Cathlyn jadi makin heran, bukannya Dion bener bener dingin dan nggak pernah bisa di minta tolong? tapi kok ini gampang banget diminta tolong. Bener kali ya...si Dion suka sama Cathlyn? Duh...Cathlyn kan nggak mau php, tapi...menurut Rara si pembaca novel itu, cinta bisa di temukan lewat tatapan mata emang apa bedanya? Cathlyn nggak tau, ah...kayaknya nggak mungkin Dion suka sama Cathlyn, mungkin Dionnya aja yang grogi deket deket cewek cantik , jadi gitu deh Duh...Cathlyn jadi tambah malu kalo dikata cantik.
TBC.
*~*~*~*
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON? (END)
Teen FictionScarla Cathlyn Vienessa gadis berparas cantik, susah pindah hati, dan memiliki sifat humoris. Yang baru saja patah hati karena seorang Alvierro Calvin Flarea yang notabe-nya adalah seorang MANTAN PACAR-nya memiliki pacar baru, padahal ia sendiri yan...