21: Berangkat Bersama.

1K 42 6
                                    

Happy Reading:

"Terkadang kedekatan yang di ciptakan oleh suatu perdebatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang kedekatan yang di ciptakan oleh suatu perdebatan. Mampu membuat seseorang tak menyadari, adanya perasaan lain yang menyelinap di Hati."

=======================

  Dion melirik sejenak ke arah Cathlyn yang berada di sampingnya, gadis itu tengah sibuk mengerjakan pr di mobilnya. Catat di mobil!. Dion sedikit heran bagaimana gadis itu bisa mengerjakan tanpa kesusahan padahal mobil tengah berjalan, ditambah lagi Dion membuka atasan mobilnya sehingga manusia yang berada di dalamnya terlihat belum lagi angin yang berhembus kencang, tetapi anehnya Cathlyn tak terganggu ia tetap fokus pada pr fisika yang ia kerjakan di pangkuannya. "Sulit nggak pr-nya?"

"B aja," jawab Cathlyn dengan fokus yang masih tertuju pada buku dipangkuannya. Tak lama Cathlyn mendesah lega, "akhirnya selesai. Cepetan keburu banyak anak anak dateng." Mereka saat ini tengah perjalanan menuju SMA National High School. Setelah perdebatan yang mereka laksanakan tadi malam, pada akhirnya mereka berdua bersama sama menjaga ibu Dion dan juga berakhir dengan berangkat sekolah bersama.

"Emang kenapa kalo banyak yang dateng?"

"Lagi males denger gosip aneh." Tangan Cathlyn bergerak membuka salah satu bungkus permen Yupi yang semalam Diom belikan untuknya, pria itu benar benar membelikan berbagai macam permen Yupi yang ada di mini market yang mereka datangi. "Eh btw kemeren itu siapa yon yang mukulin lo?"

"Kagak tau kagak ngerti juga."

"Lah bisa gitu? Jelasin setau lo, gue pengen denger."

Dion mendengus karena kekepoan Cathlyn. Tetapi pria itu tetap menjelaskannya. "Salah satu dari mereka ada yang baru di putusin pacarnya. Dan katanya pacarnya dia itu minta putus gara-gara suka sama gue. Aneh kan? Gue bahkan nggak tau siapa pacarnya, main tonjok aja, mana main keroyokan lagi."

Cathlyn tertawa mendengar itu. "Sok iye banget sih lo. Kayak yang ganteng banget aja."

"Gue emang ganteng," jawab Dion dengan fokus yang tertuju pada jalanan di depannya.

"Eum...yon. Kok gue berasa familiar sama muka nyokap lo?" Tanya Cathlyn tanpa merespon perkataan Dion sebelumnya.

Dion mengedikkan bahunya acuh.

"Ih...serius."

"Gue aja baru kenal lo belakangkan ini, semenjak lo ngintilin gue. Nah lo udah tau nyokap gue aja gitu?"

"Ya...gatau sih gue nggak begitu yakin. Tapi kalo boleh tau nama nyokap lo siapa?"

"Andin."

MOVE ON? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang