Bu Friska, guru Bahasa Inggris, masuk ke kelas 11-1 untuk mengajar. Siswa-siswa menghentikan kegiatannya dan kembali ke tempat duduknya masing-masing.
"Good afternoon everyone." Sapa Bu Friska semangat.
"Good afternoon, maam." Jawab siswa-siswa tak kalah semangat.
"Hari ini, ibu akan memberi kalian tugas kelompok. Are you ready?"
"No, maam.." jawab siswa-siswa kompak.
"Okay, kalian akan siap kapan saja, tapi tugas tetap tugas. kalian harus mengerjakannya."
"Ahh.. maam." Keluh siswa-siswa.
"Tugas kalian adalah mencari dan membaca novel Bahasa Inggris, lalu kalian buat resensi dari novel tersebut. Jika tidak punya, kalian bisa pinjam di perpustakaan. Jangan cari di internet, ibu akan tahu kalau kalian cari di internet. Kelompok akan ibu tuliskan di papan tulis." Bu Friska langsung membagi kelompok di papan tulis.
.
.
.Pulang sekolah. Aku sudah janjian bersama anggota kelompokku untuk mencari novel di perpustakaan. Kelompokku yaitu Selly, Jeno, dan Irene. Kami sudah berada di perpustakaan dan sedang berjalan menuju rak buku bagian novel.
"Hey, guys.. aku nemu novel bagus nih.." kata Yeri sedikit memelankan suaranya.
"Kamu siapa ya?" tanyaku meledek.
"Sombong. Mentang-mentang aku nggak sekelompok sama kamu, sekarang jadi nggak kenal juga sama aku." Yeri merajuk.
"Iya deh, maaf. Maaf. Novel apa yang kamu temu, Yer?"
"Nggak tahu.." Yeri masih ngambek padaku.
"Udah dong, jangan ngambek. Tadi Cuma bercanda."
"Yee... Sara ketipu." Yeri tertawa girang melihatku merasa bersalah.
Huh, inginku berkata kasar.
"KASAR. Itu kan yang mau kamu omongin." Yeri masih saja mengerjai aku.
"Suka-suka kamu deh, Choi Yeri." Aku kembali mencari novel yang cocok untuk dibuat resensi oleh kelompokku.
Oh ya, gara-gara sibuk mencari novel ditambah sikap jahil Yeri tadi, membuatku lupa kalau kegiatan rutin Donghyuck saat pulang sekolah adalah membaca buku di perpustakaan.
Aku langsung mengedarkan pandanganku ke seluruh sudut perpustakaan untuk mencari sesosok Donghyuck. Ketemu. Aku melihat orang itu sedang asyik membaca buku di meja dekat jendela perpustakaan.
Sejenak, aku ingat dengan kata-kata Selly tadi. Apa aku harus mulai mendekati Donghyuck ya? Aku mengambil buku secara random di rak dekatku, lalu duduk di sebelah Donghyuck.
Berkali-kali aku menatap Donghyuck secara diam-diam tanpa melihat buku yang aku pegang itu ternyata terbalik.
"Hey, buku kamu kebalik tuh." Kata Donghyuck sambil menunjuk bukuku yang terbalik menggunakan tatapan matanya.
"Apa? Oh, iya. Kebalik." Aku langsung membalikkan bukuku dengan cepat.
Aku sangat malu pada Donghyuck, sudah kelihatan jelas kalau aku duduk di sana Cuma untuk menatap Donghyuck lebih dekat. Huh...
"Sara. Nama kamu Sara kan. Tumben ke perpustakaan, ada buku yang harus kamu cari?" Tanya Donghyuck padaku.
Tunggu. Tadi dia memanggil namaku. Atau aku salah dengar ya. Tapi tidak mungkin aku salah dengar. Tapi apa ini nyata? Dia tahu namaku? Dari mana dia tahu namaku?
"Kamu tau namaku?" tanyaku.
"Iya, kan ada nametag kamu." Donghyuck menunjuk nametag yang tertempel di baju seragamku. Oh, aku lupa kalau aku memakai nametag.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypocrisy
FanfictionSara "Lee Donghyuck. Dia, cinta pertamaku. Dia mood booster-ku. Dia selalu membuatku happy, disaat aku sedih. Dia segalanya bagiku. Tapi... Dia licik. Dia menyakitiku tanpa alasan yang jelas." Donghyuck "Sara, mengapa aku menyakitimu? Ini diluar ke...