8. Before Back to the Collins

674 66 16
                                    

Aku turun dari mobil Ansell lalu ia melesat mendekat ke tempat aku berdiri.

"Maafkan aku. Ternyata, semua tidak berjalan lancar." Sesalnya.

Aku tahu, semua informasi yang aku dapatpun membuat jiwaku sedikit terkoyak. Antara harus mempercayai semua yang terjadi, atau mengabaikan semuanya dan melanjutkan esok hari sebagaimana awal diriku belum bertemu dengan mereka.

"Apa semua akan baik-baik saja?"
Tanyaku. Tak dapat ku pungkiri, kalau aku juga mengkhawatirkan dirinya dan The Collins.

"Semua memintamu untuk tinggal bersama kami, tapi tidak untuk malam ini. Alfonso sedang meneror mansion dan juga Axelle terlihat begitu marah."

Ah, aku teringat akan apa yang harus kukatakan mengenai 'klaim' yang telah terjadi.

"Emmm, Ansell... Aku tidak tahu harus bereaksi apa tentang klaim yang terjadi. Tapi, bisakah kau katakan padanya kalau aku juga tidak menginginkan hal ini?"

Ansell menatapku dengan wajah sedih dan menyesalnya.

"Mungkin, ada baiknya juga kau mengatakan kalau aku memiliki seseorang yang spesial dihatiku saat ini. Sama sepertinya." Tambahku.

Matanya terlihat terkejut mendengar perkataanku. "A-apa maksudmu, Sofia?"

"Katakan saja kalau aku juga memiliki seorang kekasih."

"Tapi, apa itu benar?"

Aku mengkerutkan dahiku berpikir.
Sebenarnya, aku sedang mengingat Mike saat ini. Dan mungkin ada baiknya juga menjadikan Mike sebagai kekasihku meski hanya didepan Axelle.

"Sebenarnya, aku memiliki teman pria yang begitu dekat."

"Be-benarkah?"

"Ya. Hanya saja, aku baru saja membatasi hubungan kami. Tapi, sepertinya Axelle akan merasa lega jika mendengar hal ini." Jelasku.

"Kurasa, itu ada baiknya."

Aku mengangguk. Diriku juga yakin, untuk selanjutnya mungkin pihak hakim tertinggi para vampire memiliki cara tersembunyi untuk menghapus klaim yang tidak disengaja seperti ini.

Tidak salahkan berpikir sesuatu yang mustahil seperti itu?
Toh, kini diriku juga berada ditengah kemustahilan. Dunia Vampire dan dunia Manusia ternyata adalah satu. Ini bukan mitos atau dongeng.

Tapi, mereka benar-benar ada. Makhluk legenda yang abadi dan hidup hingga ribuan tahun, kini terlihat keberadaannya. Meski diriku yang memasuki dunia mereka secara tidak sengaja, namun aku jadi memiliki keyakinan baru jika ternyata Vampire itu ada.

Mereka cepat, licin, dingin, tangkas dan tersembunyi.

Mereka nyata, bukan lagi tokoh fiksi yang muncul dibuku-buku mitos Hanna yang sempat kubaca.

"Jadi, apa aku harus benar-benar tinggal dirumahmu?"

Ansell mengangguk. "Kemungkinan beberapa hari lagi aku akan menjemputmu kembali. Kami harus membereskan segala kekacauan yang timbul."

"Bagaimana jika kau menghubungiku terlebih dahulu? Aku akan bersiap jika kau akan datang."

Ansell mengangguk setuju dan kami saling bertukar nomor ponsel.
Lalu, ia masuk kedalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumahku.

Aku menghela napas kasar.
Sepertinya, liburanku kali ini akan menyeramkan.

Aku berjalan naik ke atas tangga namun terhenti ketika Dad memanggilku dari arah dapur. Aku melihatnya sedang membaca sesuatu dibukunya dengan sudah berpakaian tidur.

FATED (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang