Aku terbangun dengan mata berat dan seluruh tubuh terasa sangat menyakitkan.
Tubuhku terasa kaku dan tidak bisa bergerak leluasa.
Ingatanku kembali dimana saat Axelle mengambil keperawananku.Aku meringis merasakan dibawah sana begitu sakit saat aku mencoba bergerak.
Tubuhku masih telanjang dibalik selimut putih tebal yang beraromakan parfum maskulin pria yang belakangan sering tercium.
Aku melihat ponsel milik Axelle di samping ranjang dan seluruh kamar yang begitu berantakan.
Dengan ringisan, aku mencoba mengambil ponsel itu. Mataku terkejut melihat hari dan tanggal yang sudah terlewat 2 hari.
Apa selama itu aku tertidur?Ya Tuhan, aku bahkan tidak bisa bangun.
Dimana Axelle?Sialan!
Apa yang telah ku lakukan?
Bagaimana ini semua bisa terjadi?
Kenapa aku membiarkan Axelle melakukan ini padaku?Seluruh bulu kudukku meremang dan darahpun naik sampai ke ubun-ubun.
Aku ketakutan.Takut karena kemungkinan diriku yang bisa hamil.
Takut akan siksa derita yang kuingat dari novel yang pernah kubaca.
Takut jika Axelle benar-benar menjebakku.
Dan, ketakutan lainnya...Jantungku berdegup kencang akan ketakutan jika kemungkinan aku mengandung seekor monster.
Airmata menyeruak dari mataku begitu saja.
Aku menahan ketakutanku dengan memaksakan diri untuk bangkit dan pergi ke kamar mandi.Setelah membasuh diri dan menjernihkan pikiran, aku bergegas merapikan koperku. Dan tanpa pamit ataupun penasaran kemana perginya pria itu, aku memilih meninggalkan apartment ini dan kembali ke Alaska.
Atau aku harus menemui Ansell.
Ya!
Aku baru teringat jika Ansell mengatakan akan mengikutiku ke Paris.Sambil berjalan ke lobby, aku merogoh isi tasku untuk mengambil ponsel lalu menghubungi wanita vampire itu.
°°°°°°°
Aku sedikit berlari setelah turun dari taksi.
Buncahan rasa khawatir sedikit melonggar kala aku melihat sosok vampire cantik yang berjalan kearahku bersama pasangannya."Hei, Sofia..."
"Ansel!"
Suaraku sedikit berteriak karena senang ia setuju atas keputusanku pulang. Kami memilih pulang bersama tanpa Axelle yang masih tidak tahu dimana keberadaannya.Kami berada di ruang tunggu VIP sebuah bandara kota untuk keberangkatan ke Canada.
"Sofia, tenanglah. Kau harus bisa berpikir jernih, jika kau terlalu syok, aku takut kau akan menggila." Ucap Nick.
Aku menatapnya intens karena sedari tadi, sepertinya ia melihat kegundahan hatiku.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Ansell tajam, namun aku tahu dia pun mengkhawatirkan diriku dengan sangat.
"A-aku tidak tahu. Semua terjadi begitu saja. Axelle memaksa kami melakukannya dan aku tidak sadar jika aku tertidur selama 2 hari."
"Apa?!" Kaget Nick.
Ansell memejamkan kedua matanya, seakan ia pun bingung harus bagaimana.
Di satu sisi, aku dan Axelle memang sudah sah menikah. Namun di sisi lain, Ansell juga menyayangiku dan tidak mau melihatku menderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED (Finish)
FantasyKetika sebuah kesalahan membuat seluruh hidup dan rencana berubah tanpa diingini.. Ketika bunga bermekaran diwaktu yang tidak tepat.. Ketika, akhirnya daun kering jatuh dan terbang ke tempat yang tidak terlihat oleh mata.. Semua yang terjadi bukan t...