30. FOREVER

677 59 3
                                    

Brakkkkkkkkk !!!!!

Suara pintu kamar tertutup kasar saat Axelle keluar dari kamarnya.

"AXELLE!!! TUNGGU!!!"

Suara Sofia terdengar dari arah kamar Axelle menyusulnya menuruni anak tangga.

Javier dan Nick terlonjak kaget melihat Axelle melesat setelah mengambil kunci mobilnya dan berlalu begitu saja.

Entah darimana, Amanda sudah berada diruang tamu saat melihat Sofia menuruni anak tangga dan berhenti ketika tangannya di tangkap Javier.

"Hei, apa yang terjadi?" Tanya Javier khawatir.

Amanda pun menghampiri Sofia bersamaan dengan Nick.
Ansell sepertinya masih sibuk bersama Belle dikamarnya.

Sofia menggeleng lesu. "Aku tidak tahu sampai dimana kesalahanku. Tapi, kurasa Axelle berlebihan kali ini."

"Axelle memang selalu seperti itu, dan jika sudah seperti ini bukankah hanya Dakota yang bisa menaklukannya?" Ucap Nick spontan membuat Sofia semakin bersedih.

Javier melotot kearah Nick dan berbicara tanpa suara bisa kau tutup mulutmu itu?
Nick mengatup mulutnya.

Amanda mengelus bahu Sofia.
"Axelle memang keras kepala. Tapi hatinya akan mudah melunak. Mungkin ia butuh waktu sendirian. Yang penting kau tenangkan diri dulu dan jangan ikut terbawa emosi."

Sofia menghela napas kesal.
Kenapa dia jadi sedih begini?
Kenapa juga Axelle berlebihan begini? Harusnya hal seperti ini mudah untuk di komunikasikan.

Dimana letak kesalahannya?

**********

Pagi-pagi buta, Sofia telah rapi memakai jaket hitam dan celana jeansnya.
Ia mengepakkan beberapa bajunya kedalam tas punggung hitam yang berukuran sedang.

Ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Belle yang berada di bawah.

Pandangan itu tak luput dari semua orang rumah yang bernamakan belakang Collins.

"Kau mau kemana?" Suara Javier yang besar tak dihiraukan oleh Sofia yang terus berjalan ke arah kamar Belle.

Ia melihat Belle baru saja bangun dan dibawakan segelas darah oleh Ansell dan Nick.

"Sofia?"
Ansell menatap bingung Sofia yang tak menjawab panggilannya dan malahan sibuk membuka lemari Belle.
Sofia memasukkan beberapa baju milik Belle ke dalam tas punggungnya lalu menutup tasnya rapi.

"Mommy? Kita akan pergi?"
Tanya Belle yang seakan mengerti apa yang hendak Sofia lakukan.

"Sofia, bisa kau jelaskan apa maksud ini semua?" Tanya Javier yang menyusul ke kamar Belle.

"Aku tidak tahu. Tanyakan saja pada Axelle!" Bentak Sofia dengan amarahnya yang membara.

"Sofia, Sayang.. Apa yang kau pikirkan?" Suara Amanda yang lembut membuat Sofia bingung meresponnya.

"Sorry, Mom. Maaf kalau sikapku mengecewakan kalian. Tapi Axelle sudah membuang kesempatan yang kuberikan. Hanya karena hal sepele seperti ini, ia tidak pulang. Kukira dia tidur dikamar Belle atau tidur diluar. Tapi sepertinya memang aku yang salah berharap."
Jelas Sofia sambil berniat menggendong Belle.

Belle hanya diam saja dan menuruti kemana ibunya akan membawanya pergi.

"Sofia, mungkin kau harus sedikit bersabar. Dakota selalu bisa menangani hal semacam ini, dan aku yakin kaupun bisa." Ucap Ansell yang ternyata membuat keputusan Sofia pergi bertambah bulat.

FATED (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang