Aku terbangun dari mimpi burukku yang terasa begitu nyata.
Rasa haus menggerogoti kerongkonganku.Aku menatap seluruh ruang kamar Axelle mencari air dan menemukannya disamping nakas.
Aku meneguknya hingga habis bahkan sampai seluruh teko kuhabiskan.Kenyang?
Tidak!
Aku semakin bertambah haus."Ada apa ini?" Tanyaku frustasi.
Aku melihat jam di dinding menunjukkan angka 6 dan diluar sana masih gelap karena cuaca dingin.
Aku melihat keadaanku yang baik-baik saja.
Sepertinya, Axelle memandikanku dan memakaikan ku baju setelah ia mandi semalam."Axelle?!" Aku ketakutan mendengar suara serakku sendiri.
Tak ada jawaban.
Aku membuka pintu kamar dan berlari secepat yang ku bisa.
Namun, tak kusangka aku tiba di dapur dengan begitu cepat.Aku membuka lemari es dan melihat dua kantung darah milik Belle tersimpan.
Anehnya, aku malah menyambarnya dan meminum keduanya hingga tandas.
Tanpa napas dan meminumnya dengan nikmat."Sofia? Apa yang kau lakukan?"
Suara Axelle menghentikan perbuatanku.Aku menutup lemari es sambil melempar kantung darah itu begitu saja.
Otakku bekerja begitu cepat namun tak bisa mengatakan satu katapun.Diikuti Ansell, Nick, Amanda dan yang lainnya yang tiba-tiba berkumpul melihat keadaanku yang tidak seperti biasanya.
Belle berjalan mendekatiku dan tersenyum sambil memeluk bonekanya.
"Mommy?"
Refleks, aku melangkah mundur hingga bokongku menabrak meja dapur.
Axelle mengerutkan dahinya dan berjalan mendekatiku.
"Honey, apa yang terjadi?"Aku menatap Axelle tajam.
"Jangan mendekat!" Desisku.Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.
Aku merasakan sesuatu yang aneh sedari bangun tadi.Belle ditarik Ansell ke dalam pelukannya.
"Sofia?"
Suara Amanda menghentikan keanehan yang menjalar ditubuhku."A-aku.."
"Easy, Sayang. Kau ingin bercerita?"
Tanya Axelle pelan.Tatapanku beralih pada Axelle yang menatapku khawatir.
Aku ingin menangis.
Tapi, tidak bisa!Aku ingin mengatakan apa yang terjadi pada diriku, tapi aku bingung bagaimana mengatakannya.
Kepalaku mendadak sakit. Aku meringis dan berteriak.
Axelle dan yang lainnya menghampiriku dan memegang tanganku.
"Stop!!!" Teriakku membuat semua orang terkejut terlebih akan tatapanku yang entah membuat wajah dan mulut mereka menganga.
Aku menatap Belle yang ketakutan sambil memeluk Ansell. "I'm sorry, Bels." Bisikku kearahnya.
Lalu, Aku mendorong Axelle dan berlari keluar mansion secepat mungkin.
Aku memejamkan mataku dan berlari sebentar.
Mataku terkejut akan keberadaanku saat ini.
Kupikir aku masih ada didekat mansion, tapi ternyata aku sudah berada di pinggir sungai besar yang entah ada dimana.Aku memandang kesekeliling, tak ada apapun. Namun aku bisa mendengar suara-suara aneh, bahkan binatang buas yang terdengar samar jauh.
"Sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED (Finish)
FantasyKetika sebuah kesalahan membuat seluruh hidup dan rencana berubah tanpa diingini.. Ketika bunga bermekaran diwaktu yang tidak tepat.. Ketika, akhirnya daun kering jatuh dan terbang ke tempat yang tidak terlihat oleh mata.. Semua yang terjadi bukan t...