Bagaikan gemericik air yang mengalir
Suaramu terdengar begitu merdu
Tidakkah kau lihat burung merpati
Bertengger tenang diantara pepohonan
Semua bukan hanya tentang keindahan yang diingini
Tetapi, semua tentang apa yang sudah ditakdirkan
Bisakah kau bayangkan jika seekor burung lebih memilih bertengger ditepian air daripada didahan?
Bisakah kau bayangkan jika air mengalir tanpa suara?
Semua yang ada sudah ada yang menetapkan
Jalani dan hadapi, nikmati dan renungi...Aku tersenyum membaca bagian akhir dari buku filsafat yang baru kubaca beberapa hari ini. Lalu, menutup buku itu dan menaruhnya dibagian pojok paling atas dengan bantuan kursi.
"Menarik. Hanya saja, apa ada pilihan lain dari takdir yang sudah ada?" Gumamku membayangkan apa yang kini tengah aku alami bersama seorang vampire.
Kami tidak saling mengenal satu sama lain, tak ada ketertarikan dan tak ada kesamaan sedikitpun. Aku manusia dan dia makhluk lain yang bahkan sudah memiliki kekasih yang juga satu jenis dengan dirinya.
Semua yang terjadi adalah kesalahan. Dan, sudah 3 hari ini aku hanya menghabiskan hari-hariku diperpustakaan besar keluarga Collins. Ku akui, aku sangat kagum dengan ruangan ini. Bagaikan perpustakaan kota bahkan sepertinya lebih lengkap dari perpustakaan sekolahku.
Keluarga Collins sangat baik dan cukup dekat denganku. Mereka semua ramah. Nick mulai berbicara denganku meski tidak terlalu dekat.
Hanya Axelle dan Javier yang tidak pernah berbicara denganku. Well, Javier memang jarang ikut berkumpul kala kita semua ber-barbeque party malam hari.
Tidak malam ini, mereka semua sedang pergi berburu, jadi aku lebih memilih tinggal diruang surga dunia ini.
Aku berniat berjalan keluar perpustakaan namun aku melihat Javier berjalan masuk dari jendela, sepertinya pria itu telah selesai berburu.
Aku melangkah lebih cepat dan menghampirinya.
"Javier??"Javier menoleh dan memutar bola matanya.
Sepertinya, ia tidak menyukaiku.Aku menghentikan langkahku setelah sampai dihadapannya. "Kau sudah selesai berburu?"
"Hanya itu yang kau tanyakan? Well, itu bukan urusanmu."
Ucapnya dingin."Emmm, Javier aku minta maaf karena sudah membuatmu tidak nyaman."
Aku ingin meminta maaf padanya, aku ingin ia tidak membenciku padahal kami satu rumah. Maksudku, sementara ini."Apa yang kau harapkan? Harusnya kau menjadi santapanku waktu itu."
Aku melotot dan menahan napasku. Kenapa Javier sangat kasar seperti ini? Namun, sorot matanya terlihat sedih dan terluka entah karena apa.
"Apa kau memang sekasar ini? Aku hanya ingin berteman."
"Berteman? Dengan vampire?"
Aku mengangguk.
"Terakhir kali manusia berteman dengan vampire ditempat ini, manusia itu berakhir mengenaskan dihadapan Demetrius. Dan kau? Kau hanya tinggal menunggu kematianmu! Demetrius bukanlah hakim penuh kasih."
"A-apa maksudmu?"
Javier malah tertawa meledek dan berdecih.
Ia melipat kedua tangannya didepan dada.
"Lebih baik kau pergi dari sini sebelum Demetrius datang kembali dan memastikan kau sudah jadi vampire seutuhnya atau kau akan mati ditangannya."Tubuhku menegang. Kakiku gemetar seakan termakan omongan pria didepanku. Entah kenapa, kekhawatiran begitu membuncah. Apa benar semua yang dikatakan Javier?
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED (Finish)
FantasyKetika sebuah kesalahan membuat seluruh hidup dan rencana berubah tanpa diingini.. Ketika bunga bermekaran diwaktu yang tidak tepat.. Ketika, akhirnya daun kering jatuh dan terbang ke tempat yang tidak terlihat oleh mata.. Semua yang terjadi bukan t...