"It's okay."
Ucap Axelle saat menyadari ketakutanku.
Rangkulan Axelle mengerat kala aku semakin menempelkan tubuhku kearahnya.Beberapa makhluk hitam menyeramkan seakan menghalangi jalan kami. Mereka berwajah aneh dan percayalah padaku jika bentuk besar mereka tidak layak untuk dibayangkan.
"Mereka hanya mengendus dan melaporkan tamu yang datang kepada penghuni istana di dalam sana."
Axelle terlihat santai seakan ia sudah berkali-kali lewat sini."Aku tidak akan takut jika sambutan mereka tidak seseram ini."
Axelle tertawa geli.
"Mereka bisa mendengarmu."Aku menelan ludahku yang terasa pahit.
Tiba-tiba, makhluk-makhluk hitam ini melangkah mundur dan membuka jalan kala seorang berdiri tegap menatapku dan berjalan kearahku.
"Mike!!!"
Teriakku senang kala melihatnya tersenyum.
Aku berlari kearahnya dan memeluknya erat.Entah kenapa, melihat wajah tampannya bersinar seperti saat ini, membuat hatiku melupakan segalanya dan hanya ada hormon kebahagiaan yang menguar dalam tubuhku.
Aku merasakan elusan tangan Mike di punggungku.
"Apa kabar, Sofiaku?"
Aku tersenyum. Membayangkan pertemuan pertama kaliku dengan Mike saat disekolah.
"Kau sangat misterius, Mike. Jadi, kau memang bukan manusia?"
Tanyaku sambil menghirup aroma Mike yang tetaplah sama seperti biasanya."Jadi, Axelle sudah menceritakan semuanya ya?" Tanyanya membuatku melepaskan pelukanku karena mengingat jika ada Axelle disini.
Aku melepaskan pelukanku dan berjalan kembali kearah Axelle yang hanya menatap kearah kami datar.
Aku berdiri disampingnya.
"Ternyata kau masih menyukai aromaku." Kekeh Mike membuatku terkejut.
"Eehhmmm, a-aku.. Begini-"
Aku hendak menjawabnya namun mendadak gugup saat mendapati Axelle menatap kearahku."Mike bisa membaca pikiran manusia. Dia iblis." Ucap Axelle pelan dan terdengar lesu. Ia menarik napas panjang dan kembali menatap Mike.
Akupun menjawabnya dengan sedikit merasa ringan. "Sedikit. Kau tidak berubah dalam beberapa hal." Aku tidak bisa berbohong pada diriku sendiri.
Dan jawabanku sukses membuat Axelle bertambah kesal, sepertinya.
"Aku tahu kenapa Axelle tidak mau kau bertemu denganku sekarang."
Aku tersenyum kecil.Axelle tidak mau seluruh pikiranku terbaca oleh makhluk terkutuk didunia ini.
Mike tertawa. "Aku juga tidak mau memberitahunya apa yang ada dipikiran cantikmu setiap saat, sayang."
"Jadi, kau juga membaca pikiranku selama ini?"
Tanyaku menyadari perkataan Mike."Hanya setelah aku menjadi Vigo. Tenang saja, kedekatan kita itu alami."
Ucap Mike membuatku menghembuskan napas lega. Axelle menoleh padaku tidak mengerti akan kelegaan yang baru saja kurasakan tadi."Cukup! Aku kesini bukan untuk mendengarkan masa lalu kalian!"
Mike tiba-tiba tertawa kencang.
"Yang kau sebut masa lalu itu, belum lama terjadi. Tapi, aku akan menghargainya karena..."Ucapannya terhenti saat menatap ke mataku.
Aku terkejut. Dan sebisa mungkin mengosongkan pikiranku yang sedari tadi dipenuhi akan Mike dan kenangan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED (Finish)
FantasyKetika sebuah kesalahan membuat seluruh hidup dan rencana berubah tanpa diingini.. Ketika bunga bermekaran diwaktu yang tidak tepat.. Ketika, akhirnya daun kering jatuh dan terbang ke tempat yang tidak terlihat oleh mata.. Semua yang terjadi bukan t...