31. TRULLY FOREVER

1.3K 70 17
                                    

Aku melangkahkan kaki mengikuti Para penjaga Castle bersama Javier, Nick, dan Aaric.

Rasa gugup dan suasana mengintimidasi begitu menusuk kurasakan hingga ke tulang.
Castle yang sepertinya dibangun pada jaman abad sebelum Masehi ini masih berdiri kokoh dan berkesan klasik penuh wibawa.

Hanya didominasi warna emas dan coklat tua yang membuat bangunan ini terlihat tua dan juga elegan.

Gerbang tinggi didepan dengan keamanan yang tinggi, membuat tak sembarang orang bisa memasukinya. Padahal, berada di tengah keramaian kota Italy. Tetapi, benar-benar terlihat tidak tersentuh. Dan hanya sesekali dibuka untuk umum saat festival bulan purnama.

Disaat itulah, para vampire akan memangsa manusia secara random. Tak ada yang tahu jika dari antara mereka ada yang terhilang.
Para vampire mencari manusia yang merasa kesepian, sendirian atau juga nampak tak memiliki tujuan.

Mereka akan membawanya dengan secepat kilat dan menghabisi mereka ditempat yang tak pernah dijangkau oleh manusia.

Yang tidak diketahui khalayak hingga sekarang adalah kenyataan bahwa pemerintahan di daerah ini semua berada dibawah kepemimpinan Demetrius.
Bukan tanpa sebab, namun kenyataan jika para petinggi disana sebagian besar adalah vampire dan tergabung dalam kelompok Demetrius.

Seperti yang diketahui, para vampire ini bukan sembarang vampire. Mereka memiliki kekuatan lebih yang berbeda dan istimewa dari kebanyakan vampire.

Rata-rata, mereka memiliki bakat alami dari proses penciptaan mereka saat berubah menjadi vampire.

Aku sampai diruangan dimana Demetrius dan para petinggi lainnya sedang berunding membicarakan sesuatu.

Lalu, mata mereka memandang kearah pintu besar dimana aku masuk bersama para penjaga dan The Collins.

"Wow, tamu istimewa kita sudah tiba."
Ucap Demetrius dengan senyum mautnya dan ia menaruh tongkat kecil yang selalu ia pegang kemanapun ia pergi.

Javier maju selangkah didepanku, seakan memberi tahu mereka, jika aku tidak sendiri.

Aaric dan Nick berada dibelakangku. Menjagaku dari segala arah. Mereka tidak bisa ditebak dalam segi pikiran dan Ansell tidak ada disini untuk mengendalikan atmosfer kemungkinan dari serangan yang dibuat oleh mereka.

"Salam, Demetrius." Ucap Aaric santai dan aku ikut mengangguk sedikit memberi salam.

Kupikir, hal ini bisa membuat mereka berpikir, kalau kami tidak ingin melawan mereka dan hanya ingin bersepakat berdamai.

Demetrius yang memakai jubah hitam biru dan berkerah merah itu tersenyum dan ia mengangkat jari telunjuknya untuk memperkenalkan 3 anggota Denzell yang tertinggi dan mengatur kehidupan hukum dunia vampire.

"Zafron, Lucy dan Fransisco."
Ucapnya sambil menunjuk salah satu dari mereka ketika menyebutkan nama.

"Sofiaa... Little Sofia." Tambahnya dan ia melesat kehadapanku membuatku tersentak kaget.

Javier menghalangi Demetrius, namun dengan senyum tenang ia menatap Javier dan tiba-tiba Javier terlempar jauh hingga menabrak dinding dan terjatuh.

"Javier!!" Teriakku dan berniat menghampirinya, namun langkahku terhenti kala Demetrius memegang tanganku.

Aku melihat Nick menghampiri Javier dan membantunya.

Tubuhku bergetar, tetapi sebisa mungkin aku menahan diri agar tidak pingsan saat ini juga.

"Dia abadi. Seperti yang kau minta." Ucap Aaric menghentikan tangannya yang sedang mengelus sebelah pipiku.

Ia menoleh menatap Aaric dan tertawa tanpa suara.

FATED (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang