Dua Puluh Empat - Melodi

24.1K 1.9K 182
                                    

Dulu aku tidak pernah berpikir bahwa cinta akan sesakit ini. Aku selalu menganggap bahwa cinta adalah sesuatu yang menyenangkan. Tumbuh bersama orang tua yang harmonis membuat aku yakin akan kekuatan cinta. Meskipun sedikit harapanku sempat hilang ketika menyadari bahwa bibiku menikahi orang yang sangat salah hingga akhir hidupnya menyedihkan.

Aku selalu yakin aku akan menemukan cinta sejatiku sendiri. Orang yang aku yakini untuk kuhabiskan hidup bersamanya, kuberikan perhatian seutuhnya, dan dia juga yang mampu membuat hidupku bahagia bahkan hanya berada dekat dengannya.

Kutemukan itu pada Rama. Sejak pertama aku menumpahkan kopi hingga mengotori kemejanya. Jantungku yang berdegup beberapa kali lebih cepat menunjukkan bahwa dialah jawaban atas segala permintaanku mengenai seorang lelaki. He's good looking. He has a great taste in style. Dia bisa menjaga mulut dan ekspresinya. Lama kelamaan aku tahu bahwa dia memang pintar, pekerja keras, dan ramah.

Aku selalu percaya bahwa Rama adalah The One. Oleh karena itu aku setia padanya selama tiga tahun hubungan kami. Meskipun dia tidak pernah membahas ke arah mana hubungan kami, aku tetap sabar. Aku percaya bahwa akan tiba masanya aku dan Rama meresmikan hubungan dan kami bersatu untuk selamanya.

Harapan itu seketika pupus tepat di saat aku membaca chat kakakku dengan pacar barunya. Seharusnya aku bahagia mengetahui kakakku akhirnya berani membuka lembaran baru setelah beberapa bulan kehilangan istrinya. Rupanya kebahagiaanku sirna karena wanita yang dipilih oleh kakakku adalah wanita yang dicintai oleh Rama.

Bagaimana bisa satu orang dicintai oleh dua orang dan orang itu juga orang yang aku sayang? Aku menyayangi Kak Miller karena dia kakakku. Aku menyayangi Rama karena dia adalah pilihanku.

Ternyata Rama hanya menjadikanku pelarian. Orang yang dia cari untuk menggantikan sosok wanita yang dia cintai sejak dulu namun belum bisa dia dapatkan. Walaupun ternyata mereka berhubungan pada akhirnya, Rama tetap tidak memutuskan.

"Sh*t!" Hanya kata-kata umpatan yang keluar dari mulutku setelah aku mengetahui hubungan Rama dan Kak Nada. Masih hanya kata-kata umpatan ketika aku selesai bertemu dengan Kak Nada.

Kenapa harus dia? Dari semua wanita yang bisa Rama temui di dunia ini, kenapa harus Kak Nada? Aku menyukai Kak Nada dan menjadikannya role model ketika aku kuliah. She is smart. Dia mudah berteman dengan siapa saja. Dia tekun. Dia berprestasi. Aku ingin bisa menjadi seperti dirinya. Kemudian aku seharusnya tahu bahwa ketika aku berusaha menjadi seperti Kak Nada, Rama pun mendekatiku karena melihat sosok Kak Nada dalam diriku.

Ketika mengetahui bahwa pacarku selingkuh di belakangku hampir sama lamanya dengan hubungan kami, aku tidak menangis. Tangisanku habis ketika Rama meminta putus denganku padahal aku sama sekali tidak mau melepaskannya. Sekarang? Hanya amarah dan rasa kesal yang menguasaiku. Sampai rasanya aku bisa memanggil pembunuh bayaran untuk menghabisi orang-orang yang membuat hatiku terluka.

Untuk saat ini, aku sendiri bahkan tidak bisa mengenali siapa Melodi Shakira Lubis yang sebenarnya.

Aku mencari berbagai cara untuk menuntaskan amarahku. Selain opsi memanggil pembunuh bayaran, aku juga punya opsi santet, membuat hubungan terlarang mereka viral, atau membocorkan pada orang tua Kak Nada bahwa putri mereka pernah melakukan aborsi.

Kemudian aku sadar bahwa hal itu tidak ada gunanya. Masa tiga tahun hubunganku tidak akan kembali. Mereka tetap bersalah. Sekarang mereka tetap putus. Apapun alasannya, Kak Nada tetap melakukan aborsi.

Aku hanya ingin marah. Melampiaskan kekesalan yang terjadi karena kebohongan bertahun-tahun ini. Aku sudah memarahi kakakku. Aku sudah mengumpat Kak Nada. Sekarang giliran aku mengumpat Rama.

Sudah hampir tiga jam aku menunggu kehadiran Rama di apartemennya. Aku tahu dia belum pulang karena tadi aku sudah mengkonfirmasi ke resepsionis tower apartemen Rama. Aku tidak berani menghubungi dia untuk menanyakan keberadaannya. Jika aku tanya, dia belum tentu akan membalas. Bahkan sepertinya tidak akan membalas atau dia mendadak pulang ke rumahnya. Bukan ke apartemennya.

Undeniable Heart - END (GOOGLE PLAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang