Kak Niki membuka tirai yang ada pada jendela kamar Ghia. Inilah keseharian dari kakaknya yakni membangunkan adik perempuannya yang bangun kesiangan.
"Ghia... Bangun."
"Apaan sih kak, masih ngantuk tau gak."
"Bangun gak." kata kak Niki sambil meraih guling dan menepukkannya ke tubuh Ghia.
"Iya, ini sudah bangun." jawab Ghia yang masih setengah kantuk di pinggir ranjang.
"Buruan turun mandi, tuh air liurmu blepotan kemana-mana." ledek kak Niki.
"Lima menit lagi kak." jawab Ghia sambil tiduran dan menarik selimutnya kembali.
"Bangun gak, atau kakak laporin ke mama kalau kamu susah dibangunin."
"Iya iya, berisik amat."
"Turun mandi."
"Iya bawel amat sih." jawab Ghia sambil menguap.
Ghia pun bergegas turun mandi dan memakai seragam.
"Pagi ma, pa."
"Pagi sayang." jawab mama Ghia sambil menata makanan yang ada diatas meja.
"Masak apaan ma?"
"Masak chaines soup."
"Lha kok masak itu." kata Ghia sambil cemberut.
"Udah makan aja napa. Banyak maunya ni anak." sahut kak Niki.
"Apaan sih, ikut-ikut aja."
"Biarin, weeek," jawab kak Niki sambil memeletkan lidahnya keluar.
"Sudah, sudah makan cepat. Nanti terlambat ke sekolahnya." lerai mama.
Dengan cepat, Ghia menyambar cepat makanannya dan bergegas berangkat.
"Ma Ghia berangkat."
"Iya, hati-hati sayang." jawab mama.
"Hati-hati jangan melamunin cowok di jalan." ledek kak Niki.
"Assalamualaikum." pamit Ghia.
• • •
Sampai di sekolah, Ghia bergegas menuju kelasnya. Kelas XII IPA 2
"Hai, hai, hai..." sapa Ghia pada Nikaela dan Shinta.
"Hai juga Ghia." jawab Nikaela.
"Shin jawab kek sapaan ku."
"Hai Ghia yang imut, cans, dan gemesin." kata Shinta yang sok asyik padahal dia malas menjawab sapaan Ghia.
"Ikhlas napa."
Shinta menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.
• • •
Jam menunjukkan pukul 07.00 dan Dewa baru saja tiba didepan gerbang SMA Rajawali yang kini sudah tertutup rapat-rapat. Terlihat Pak Broto guru BP yang terkenal sangat sangat killer yang mendapat jadwal piket hari ini untuk berjaga di gerbang, memantau murid yang datang terlambat.
"Dewa kamu kenapa kok terlambat?" tanya Pak Broto sok lembut.
"Suka-suka dong Pak, lagi males aja datang pagi."
"Ikut bapak ke ruang BP."
"Dengan senang hati Pak." jawab Dewa.
Sesampainya di ruang BP, Pak Broto memberikan sebuah hukuman.
Sebelum selesai bicara, datang seorang siswi yaitu Ghia yang menghadap Pak Broto.
"Misi Pak, katanya bapak manggil saya?" tanya cewek yang barisan datang.
Sendari tadi Dewa memperhatikan cewek itu. "Ternyata ok juga" batinnya.
"Ini ada tugas dari saya, nanti saya gak masuk ke kelas ada rapat sebentar."
"Ohh, iya Pak. Misi Pak." pamit cewek itu.
Sebelum meninggalkan ruangan, cewek itu memandangi Dewa beberapa saat, dan akhirnya keluar ruangan.
Dan Pak Broto melanjutkan pembicaraannya.
"Hukumannya adalah lari keliling lapangan 10 kali tanpa ada jeda istirahat."
"Gak bisa di diskon gitu Pak, jadi 5 kali putaran?"
"Kamu kira ini pasar apa, sudah jangan becanda mulu. Ayo cepat kerjakan hukumanmu."
Dewa pun keluar dari ruang BP dan mulai mengambil start untuk memulai hukuman yang diberikan Pak Broto.
Ghia berjalan santai dari koridor menuju toilet. Dia melihat cowok tadi yang kena omel Pak Broto. Terlihat Dewa tengah berlari dan seragam putih abu-abunya kini basah terkena keringatnya yang keluar begitu banyak.
Ghia menghentikan langkahnya, dan memandangi cowok itu dari kejauhan. Selang beberapa menit cowok itu sadar kalau dia diamati sedari tadi oleh Ghia. Cowok itu menghampirinya tetapi Ghia memilih meninggalkan cowok tadi dan mempercepat langkahnya menuju toilet. Sang cowok ngebuntutin Ghia hingga pada akhirnya dia menemukan Ghia yang barusan keluar dari toilet. Ghia terkejut melihat cowok itu memasuki toilet cewek.
"Lo mau apa? Jangan macem-macem ya lo!" bentak Ghia.
Cowok itu melangkah menghampiri Ghia, tetapi Ghia melangkah mundur hingga dia tidak bisa melangkah mundur lagi karena sudah tersudut tembok.
"Mundur gak lo." perintah Ghia.
"Lo tadi ngelihatin gue kenapa? Suka?" tanya sang cowok.
"Ternyata lo lebih cantik dari cewek gue." tambahnya.
Ghia hanya terdiam dan hingga pada akhirnya cowok itu memberanikan diri, dia melangkah maju sampai tidak ada jarak dengan Ghia, dia mendekatkan kepalanya dengan kepala Ghia sampai merasakan dengusan nafas masing-masing.
Cuupp
Dan kini benda kenyal itu saling menempel untuk beberapa saat. Ghia terpejam sementara Dewa membuka matanya.
Ghia terdiam dan sebelum cowok meninggalkan Ghia sendirian, cowok itu mengucap satu kalimat. "Gue Dewa."
"Gue sumpahin lo gak dapet jodoh!"
"Ya kalo gue gak dapet jodoh, gue nikah aja sama lo. Simpel!"
Toilet itu menjadi saksi bisu kejadian hari ini.
###
Hai,hai,hai i am come back.
Gimana gimana sama part yang ini ngebosenin ya? Maaf masih berusaha bermain dengan imajinasiDont forget to follow, vote, and comment
Love you readers...💕
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA & GHIA [END]
Jugendliteratur[ TERSEDIA VERS. E BOOK ] Ghia berada di kehidupannya yang tidak beruntung. Hidup Ghia berubah setelah dijodohin sama Dewa, cowok bad boy, play boy dan memiliki nilai plus yakni sebutan Mr. Mesum. "Kenapa sih gue mau dijodohin sama orang yang gak j...