🔵 DG | 19

15.2K 232 4
                                    

Perlahan udara dingin malam mulai tergantikan dengan hadirnya sang surya yang semakin tegas dan memperlihatkan kemunculannya dari balik ufuk timur. Cahayanya masuk ke kamar Dewa melalui celah-celah yang ada.

Saat Dewa meraba tempat dimana Ghia biasa tidur dengan terkejut Dewa bangun dan mendapati Ghia yang sudah tidak ada di sana.

Dewa beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.

Sepuluh menit Dewa membersihkan badan kini dia sudah siap meluncur ke club dan tak mencari istrinya. Dewa menyambar kunci mobilnya yang berada di atas meja dan keluar menuju parkiran.

Sebelum menginjak gas pada mobilnya Dewa melihat seseorang mencurigakan. Tapi dia tak menghiraukannya. Dia mulai menginjak gas mobilnya menuju club milik paman Dalton.

• • •

Ghia sudah sampai di super market terdekat untuk berbelanja semua kebutuhannya sama Dewa. Ghia kesana menggunakan mobil. Dia berangkat saat sang suami tertidur lelap. Dia tak tega membangunkan suaminya hanya untuk mengantarkan ke super market.

Ghia mengambil beberapa makanan instan dan berjalan menuju deretan sayur kemasan dan buah-buahan. Disana Ghia bertemu Linda untuk yang kesekian kalinya. Ghia merasa muak dengan Linda.

"Setiap kali gue pergi kenapa harus ada dia?" batin Ghia.

Ghia menghela nafas berat saat Linda berjalan menghampirinya.

"Hay Ghia, wihh belanjaan lo banyak amat?" tanya Linda.

"Lo mau apa kesini?"

"Belanja lah, aneh lo."

"Yang aneh tu lo. Sekarang lo bilang maksud lo datang kesini nyamperin gue!"

"Gue ingetin ya, diantara sahabat-sahabat lo itu ada yang menjadi musuh dalam selimut."

"Terus kenapa?"

"Ya lo tinggal lihat aja kelanjutannya. Lo sama Dewa bakalan hancur!!" ucap Linda mendorong bahu Ghia dan membuat Ghia mundur beberapa langkah.

"Lo tu emang brengse, cewek brengsek!!" ucap Ghia kesal.

Ghia meninggalkan Linda dan berjalan menuju kasir untuk membayar semua perbelanjaannya.

Selesai Ghia keluar super market menuju parkiran. Ghia meletakkan semua belanjaannya pada kursi belakang. Sekarang ini Ghia merasa malas dan pikirannya kacau karena cewek brengsek yang satu tadi.

Ghia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju apartemennya. Dalam perjalanan, Ghia mengerem mobilnya mendadak karena tidak memperhatikan lampu lalu lintas dan membuat tubuhnya maju karena adanya gaya aksi-reaksi.

Lampu hijau menyala Ghia melanjutkan perjalanan menuju apartemennya.

Sesampainya di apartemen Ghia langsung membawa semua belanjaannya dan menaruhnya di dapur dan berjalan menuju kamar.

Dalam kamar Ghia meringkuk dengan air mata menetes. Ghia menghubungi Dewa untuk menyuruhnya segara pulang dan menceritakan semua.

"Hallo."

"Ya ada apa baby?" tanya Dewa dalam telpon.

"Kamu cepetan pulang," ucap Ghia terisak.

"Kamu kenapa nangis? Aku segera pulang."

Tuut tuut tuut

• • •

Dewa berpamitan kepada semua sahabatnya.

"Bro gue cabut dulu,"

"Hati-hati," ucap semua serentak.

Dewa berjalan menuju parkiran dan mentancap gas mobilnya menuju apartemen.

Sesampainya Dewa langsung bergegas menuju kamar. Didapayinya Ghia tengah meringkuk dan menangis.

"Baby..." ucap Dewa menghampiri Ghia.

Ghia langsung menoleh dan langsung memeluk erat tubuh Dewa.

"Dewa aku takut. Aku udah muak dengan semuanya."

"Kenapa?"

"Linda. Tadi aku ketemu dia di super market dan dia bilang kalau diantara sahabatku akan ada yang menjadi musuh dalam selimut."

"Udah gak usah dipikirin. Orang gila kayak dia gak usah ditanggapi."

Ghia masih dalam tangisnya.

"Udah jangan nangis lagi." ucap Dewa mengisap air mata Ghia dan mencium lembut bibir Ghia.

"Mungkin malam ini aku gak bakal bisa tidur tenang." ucap Dewa pelan dan melanjutkan bemesraan dengan Ghia diatas ranjang.


























###
Hai hai hai
Married young update
Banyakin vote comment
Sorry typo + dichapter ini pendek dan ngebosenin banget🙏😴















See you next chapter💋🍭

DEWA & GHIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang