"Dasar brenge. Gak bisa jaga rahasia, mampus aja lo." ucap Linda dalam mobil.
Linda metancap gas mobilnya dan mengarahkannya pada Savinka. Tanpa diduga Ghia mendorong paksa tubuh Savinka.
"Awas Vin!" teriak Ghia mendorong tubuh Savinka.
Savinka terdorong dan terdapat luka lecet di lengan dan kakinya. Segera Savinka bangkit dan menghampiri Ghia.
Sementara Ghia, tubuhnya terpental hingga 1 setengah meter setelah tertabrak mobil Linda. Dan menyebabkan tinta merah dengan bau pekat itu keluar dari kepala dan hidungnya. Dewa segera menghampiri Ghia.
Sahabat-sahabat Ghia yang mendengar teriakan Ghia segera berhamburan keluar bersamaan dengan pengunjung caffe lainnya. "Ghia!!" teriak sahabat-sahabatnya histeris. Mereka semua tampak menangis.
"S.. sa... sakit De.. wa..." ucap Ghia sebelum matanya terpejam dengan darah yang terus mengalir. Semua tampak khawatir melihat Ghia yang terkapar tak sadarkan diri.
"Telpon ambulance, cepat!!" teriak Dewa sekuat tenaga.
Nikaela mengeluarkan ponselnya dan mulai menelpon rumah sakit Victoria untuk segera mengirimkan 1 mobil ambulance.
"Hallo, mbak tolong secepatnya kirimkan 1 ambulance ke jalan Rajawali II depan caffe MILLAN. Disini terjadi kecelakaan. Secepatnya ya mbak!!" ucap Nikaela cemas dan histeris.
Disitu Dewa mengharapkan itu adalah hanya mimpi. Kejadian yang ada di depan matanya hanyalah mimpi. Namun apa daya, ini sudah bagian dari suratan takdir.
Ambulance datang untuk membawa Ghia ke rumah sakit. Dewa sangat menghawatirkan keadaan Ghia sekarang ini. Dalam perjalanan menuju rumah sakit Victoria, Dewa mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan menghubungi mamanya Ghia.
"Hallo ma?"
"Iya ada apa ya?"
"Ghia ma,"
"Ghia kenapa?"
"Ghia kecelakaan ma,"
"Apa?!"
"Sekarang mama ke rumah sakit Victoria, Ghia dibawa kesana."
Tuut tuut tuut
Sambungan telpon terputus.
• • •
Mendengar kabar tak enak itu, tubuh Vidia kehilangan keseimbangannya dan jatuh ke lantai.
"Papa!!" teriak Vidia dengan air mata keluar deras.
"Ada apa?"
"Ghia pa. Ghia kecelakaan."
"Ya udah sekarang kita kerumah sakit. Apa nama rumah sakitnya?"
"Rumah sakit Victoria." ucap Vidia dengan air mata yang masih mengalir.
Andi dan Vidia segera menuju mobil dan melesat ke rumah sakit Victoria.
Tak lupa Vidia memberi kabar buruk ini ke Dinda dan Hendra. Mereka juga segera menuju rumah sakit Victoria.
• • •
Di dalam mobil Dewa mengenggam tangan Ghia erat. Berdoa semoga Ghia kuat menghadapi rasa sakit ini.
Dewa meneteskan air mata. "Ghia yang kuat baby, aku akan senantiasa ada di sisimu. Aku memang suami yang buruk, suami yang gak becus." ucap Dewa.
Sesampainya di rumah sakit Victoria, terlihat kedua orang tua Ghia dan orang tuanya.
Terlihat Ghia tak sadarkan diri di atas bangsal. Seiring bangsal berjalan orang tua Ghia dan Dewa mengiringinya dengan air mata mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA & GHIA [END]
Teen Fiction[ TERSEDIA VERS. E BOOK ] Ghia berada di kehidupannya yang tidak beruntung. Hidup Ghia berubah setelah dijodohin sama Dewa, cowok bad boy, play boy dan memiliki nilai plus yakni sebutan Mr. Mesum. "Kenapa sih gue mau dijodohin sama orang yang gak j...