🔵 DG | 17

15.2K 244 3
                                    

Dewa menghampiri Ghia yang tengah membenamkan mukanya pada bantal.

"Eh tadi kenapa kok ngajak pulang cepet amat? Biasanya kan mampir-mampir kemana gitu," tanya Dewa.

"Gak. Gak papa."

"Ghia, sayang." ucap Dewa memutar tubuh sang istri.

"Apaan?" tanya Ghia judes.

"Aku minta banget sama kamu coba sedikit aja cintai aku, cintai suamimu ini." minta Dewa.

Ghia terlihat mematung untuk sesaat dengan rona merah di kedua pipinya.

"Kok manggilnya jadi aku-kamu gini sih? Nih anak kesambet apaan ya?" batin Ghia bingung.

"Apaan sih, gue pingin mandi. Minggir!" Ghia berusaha menghindari topik pembicaraannya.

"Apa berat untuk mencintaiku?" tanya Dewa dengan tangan meraih pergelangan tangan Ghia dan membuatnya terhenti.

"Aku mau kamu menjawabnya sekarang." sambung Dewa.

"Emm... se.. sebenernya a.. aku juga me... mencintaimu. Tapi a... aku takut untuk meng... ungkapkannya." jelas Ghia dengan nada terbata-bata.

"Are you sure?" tanya Dewa tak percaya.

Ghia hanya mengangguk pelan.

Dewa langsung meraih tubuh istrinya dan menciumnya mesra. Dewa mendorong tengkuk Ghia, memperdalam ciumannya.

Cowok itu mulai mengabsen setiap inci rongga mulut Ghia tanpa ada yang dilewatkan sedikit pun.

Tangan Ghia kini sudah mengalung pada leher Dewa dan dia terbawa oleh permainan yang Dewa ciptakan. Ghia membalas ciuman Dewa. Kini mereka terlibat ciuman yang sangat panas.

Tangan Dewa tak tinggal diam. Kini tangan kokoh itu telah menelusup masuk ke baju Ghia dan bermain di sekitar area dada Ghia.

"Sshhh... Aahhh..." desah Ghia menikmati permainannya.

Setelah beberapa saat, Dewa menghentikan ciumannya dan berpindah mencium leher Ghia. Dewa menyusuri leher jenjang sang istri dan meninggalkan bekas merah di sana.









###
Sorry atas ke typoan saia and maap banget kalau chapter ini bosen dan terlalu pendek soalnya authornya lagi badmood:(
Banyakin VoMent-nya

See you next chapter gaes💋🍭





Semarang, 8 Mei 2019

DEWA & GHIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang